Share

57. Hadiah

Bab 57

*

Aku duduk agak berjarak dengan Udin, meskipun ia hanya seorang teman, tapi aku tetap harus menghargai Salman sebagai seorang suami. Aku menghargai perasaannya yang bisa jadi cemburu melihat aku dekat dengan teman lelaki. Apalagi tadi kulihat tatapannya begitu dingin menatap Udin. Aku juga tak mengerti kenapa Udin ingin berbicara denganku saat ini.

Aku diam-diam mengamati perubahan Udin yang begitu kentara. Kulitnya yang dulu gelap, kini berubah menjadi lebih putih dan bersih. Aku menatapnya, dan saat itu juga ia sedang mengamatiku. Lalu, kami saling tertawa karena diam-diam saling mengamati satu sama lain yang sudah lebih banyak berubah.

“Wah, udah banyak berubah ya, kamu!” ucapku pada Udin.

“Kamu juga!” balasnya. Lalu, kami mengangguk bersamaan. Sama-sama tahu bahwa kami jauh berbeda dari yang kami saling kenal dulu.

Selain Farah, Udin lah yang dulu suka menolongku. Aku masih ingat sampai sekarang, bahkan seumur hidupku.

“Nggak nyangka ya, putaran hidup kita seperti ini. Aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status