Share

Cause This isn’t Natural to See You Everyday

“Badai, bangun.”

“Huh?”

Padma menatap prihatin pada Badai yang tertidur di sofa kamar rawat inap tersebut. Ada laptop dan ponsel yang bertebaran di meja dekat sofa itu, menandakan kalau Badai memang bekerja di kamar tempat ayahnya dirawat sepanjang waktu.

“Bangun,” ulang Padma yang raut wajahnya sudah berubah kembali datar begitu Badai membuka matanya. “Makan. Kamu mau ikut sakit kayak Om Al?”

Anehnya, Badai merengut seperti anak kecil ketika Padma mengomelinya seperti itu. Pemandangan tersebut tak luput dari mata ayah Badai yang tengah duduk di ranjangnya setelah lebih dari dua hari hanya berbaring atas paksaan Badai.

“Dia kan sejak dulu nggak pernah dipaksa, Padma. Makanya dia merengut kayak anak kecil begitu.”<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status