Share

Memangnya Ada Aturan Kalau yang Melamar Itu Harus Laki-Laki?

“Apa?”

“Ayo, kita menikah,” ulang Padma. “Apa pendengaranmu bermasalah? Kita perlu ke dokter THT sekalian hari ini?”

“Kamu barusan ngelamar aku?”

Padma bahkan tak tahu apakah ajakannya tadi terhitung sebagai lamaran atau tidak. Ia pun mengedikkan bahunya. “Semacam itulah.”

“Kok kamu yang ngelamar sih?” protes Badai. “Hei, aku bahkan nggak pernah bermimpi bakal dilamar perempuan. Harusnya aku yang ngelamar—“

Padma tersenyum simpul melihat kebingungan di wajah Badai. Mereka berdua tahu, hidup terikat dalam pernikahan bukan hal yang dipikirkan Badai bahkan mungkin selama satu dekade terakhir.

Jelas saja sekalipun Padma menyetujui untuk menikah dengann

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status