Share

ADA MATA-MATA

“Oh, ya, San. Emang kayak apa Om-om itu?”tanya Nikita yang tak urung penasaran juga.

“Rambutnya agak botak, pake kaca mata dan bawa mobil hitam,” jelas Santi. “Tasya sempat panggil Pak Kades pada Om-om itu.”

“Oh, itu, Pak Kades di kampung kami, San. Tasya dan Hani sudah pindah kerja ke toko Pak Kades.”

“Ish, ish! Masa sama bos bisa semesra itu, Nik?”

“Maksud kamu?”

“Mereka berciuman di dalam mobil,”balas Santi dengan ekspresi seperti orang jijik.”Pakaian dia seronok. Macem cewek B.O di pinggir jalan. Aku jadi malu sendiri liatnya. Mana lagi, aku tadi sama Bu Silvia dan Mr. Abraham.”

Nikita yang mendapat cerita dari Santi sangat kaget. Setahunya, Tasya tidak pernah berpakaian terbuka. Mana mungkin Tasya dalam beberapa jam bisa berubah luar. “Kamu salah orang itu.”

“Beneran Tasya, Nik. Bu Silvia sampe melongo liat tampilan dia.” Santi selama ini selalu jujur. Apalagi, gadis ini telah dipercaya sebagai asisten bendahara divisi pemasaran. Tidak mungkin dirinya berbohong soal Tasya.

“Astag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status