Share

14. Murka Nenek

Mbah Nani menghentikan pekerjaannya dari membereskan piring dan mendatangi Rina. Alena berinisiatif melanjutkan pekerjaan Mbah Nani menyusun piring di raknya.

"Ada apa, Bu?"

"Ada apa ada apa?! Saya ke sini mau jemput cucu saya lah!"

Alena tertegun mendengar jawaban Nenek yang kasar. Apakah neneknya marah? Tapi Alena tak berani menghampiri. Dia hanya meneruskan pekerjaannya sambil mendengarkan percakapan itu.

"Oh, Alena-nya lagi bantuin saya bersihin piring. Silakan duduk dulu, Bu." Mbah Nani tetap tenang dan menyambut tamunya dengan sopan.

"Alena, kapan kamu mau pulang?" Bukannya duduk atau menjawab Mbah Nani, Rina malah langsung menghampiri Alena.

Perasaan Alena kian cemas. Sepertinya neneknya benar-benar marah. Alena menghentikan pekerjaannya dan berbalik menghadap neneknya yang sudah bersidekap dada memperhatikannya. "Emm ... aku ...." Alena mendadak kelu. Keberaniannya yang ingin menjawab tadi seketika lenyap menatap sorot mata neneknya yang tajam. Nyalinya ciut.

"Kenapa? K
Aprillia D

Ikuti terus kelanjutan kisah Alena ya, Gaes!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status