Lian Minghao menjauh dari batu besar. Setelah melakukan pukulan, dia mundur tiga langkah. Pria paruh baya yang bertugas memeriksa tiap pukulan peserta maju dan mulai mengukur kedalaman pukulan Lian Minghao."12,4 inci," kata pria paruh baya itu sambil mundur ke tempatnya semula. Orang-orang yang mendengar itu, kompak terdiam.Mereka mengira salah dengar. "Berapa? 12,4? Apa aku tidak salah dengar?""Aku juga mendengar angka yang sama.""Aku juga.""Aku juga."Keributan pun kembali terdengar di kalangan para penonton. Setelah semuanya mengaku mendengar angka yang sama, mereka akhirnya yakin tinju Lian Minghao menghasilkan lubang yang lebih dalam dibanding peserta lainnya.Patriark Song, Patriark Qing dan Patriark Yu juga terperangah mendengar ucapan pria paruh baya tadi. Mereka tidak mengira, cucu Patriark Lian bisa memiliki kekuatan tubuh sekuat itu."Huuu... itu sama sekali tidak berguna saat memasuki babak ketiga dan babak keempat. Tingkatan kultivasi dan kekuatan bertarung yang mene
Di arena nomor satu, pasangan genius dari Klan Lian yang berada di alam Kondensasi tingkat lima dan tingkat empat mulai bersiap-siap. Mereka tidak takut sama sekali, meskipun dua lawannya memiliki basis kultivasi yang lebih tinggi.Bao Ye dan Gu Fan sama-sama sudah berada di alam Kondensasi tingkat tujuh. Keduanya menatap pasangan dari Klan Lian dengan pandangan yang meremehkan."Apa kalian tidak ingin menyerah sekarang? Kalian hanya akan membuang-buang energi kami. Menyerahlah sebelum aku patahkan kaki kalian," kata Bao Ye mendominasi.Mendengar provokasi dari lawannya, dua pemuda Klan Lian itu hanya mendengus sambil mengalirkan energi ke tinju mereka."Serang," pekik salah satu peserta dari Klan Lian. Mereka maju serempak dan mengeluarkan teknik pertarungan gabungan.Benturan antara empat kultivator muda ini pun terjadi. Meskipun basis kultivasi Bao Ye dan Gu Fan lebih tinggi bukan berarti mereka akan mudah mengalahkan pasangan peserta dari Klan Lian.Sebagai salah satu klan besar d
Dua pemuda dengan susah payah saat ini berusaha berdiri di arena nomor satu. Mereka adalah Lian Riu dan Lian Zhu. Niat bertarung keduanya masih membumbung tinggi.Mereka bisa menerima jika hanya mereka yang dipermalukan. Tapi mereka sama sekali tidak terima jika Song Quon mempermalulan Klan Lian.Song Quon yang melihat itu mencibir kemudian tersenyum jahat. Kali ini, dia yang turun tangan sementara Kong Jinhai tampak diam di tempatnya.Tangan Song Quon sudah dilapisi energi spiritual, di mengepalkan tangannya dan berlari ke arah Lian Riu dan Lian Zhu. Whooosh...Buk...Gedebuk...Menghadapi kultivator di alam Kondensasi tingkat delapan membuat kedua genius Klan Lian itu sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya dengan sekali serangan, keduanya kembali terlempar jauh.Tenaga mereka sudah terkuras saat menghadapi Kong Jinhai. Kondisi Lian Riu dan Lian Zhu terlihat memprihatinkan. Darah mulai mengalir dari mulut dan lubang hidungnya.Sambil menopang tubuh mereka dengan kedua tangan,
Hari mulai kembali terang. Alun-alun Kota Naga Biru kembali ramai. Satu persatu warga Kota Naga Biru berbondong-bondong ke tempat ini.Ini adalah hari kedua penyelenggaraan kompetisi antara geerasi muda Kota Naga Biru. Di panggung utama, empat patriark dari empat klan besar semuanya telah hadir.Di panggung lainnya, tujuh patriark klan kecil bersama lima pemimpin kelompok kecil Kota Naga Biru juga sudah berkumpul.Di area peserta, jumlah pemuda yang duduk makin sedikit. Jumlahnya tersisa dua puluh delapan orang. Dua belas peserta yang sudah memastikan melaju ke final atau babak keempat, serta enam belas peserta yang masih akan bertarung di babak ketiga.Tuan Kota Dong Shen juga sudah mulai berjalan memasuki alun-alun kota. Dia langsung menaiki panggung utama dan duduk di kursinya.Delapan pria paruh baya yang di hari sebelumnya memimpin pertarungan berjalan ke arah dua arena di tengah alun-alun.Satu pria paruh baya dari kediaman Tuan Kota itu kemudian memanggil empat pasangan yang ak
Lian Minghao menarik pedang spiritual tingkat pemurnian miliknya. Dia mengikuti saran Su Chen. Selain sebagai saudara angkatnya, dia memang sudah menganggap Su Chen sebagai pembimbingnya dalam berkultivasi.Sebuah pedang panjang dengan bilah memantulkan cahaya tergenggam erat di tangan kananya. Matanya tidak pernah lepas dari dua lawannya.Di panggung utama, wajah Patriark Song nampak masam. Dia berharap Song Bik dan Song Liu bisa memberi pelajaran pada pasangan Klan Lian ini. Namun hasilnya, Song Bik malah dibuat babak belur oleh Lian Minghao.Sementara wajah Patriark Lian nampak tegang. Meskipun dia tidak meragukan kekuatan Su Chen, namun dia khawatir pada Lian Minghao. "Anak ini mudah ceroboh, mudah-mudah Chen'er bisa mengingatkannya," batinnya.Di arena nomor satu pertarungan sengit juga berlangsung antara peserta dari Klan Qing dan peserta dari gabungan tujuh klan dan lima kelompok kecil.Dua arena sama-sama belum menghasilkan pemenang. Di arena nomor dua, Song Bik dan Song Liu
Empat pria paruh baya yang menjadi pengadil di arena nomor dua yang melihat pertarungan sudah selesai segera meruntuhkan pembatas yang mereka bangun sebelumnya.Su Chen berjalan mendekati Lian Minghao yang terbaring lemah. Dia segera memapah Lian Minghao berdiri.Beberapa anggota Klan Lian juga berlari ke arena membantu Su Chen memapah Lian Minghao untuk segera dibawa ke tenda perawatan milik Klan Lian.Su Chen membiarkan empat orang anggota Klan Lian mengangkat tubuh Lian Minghao. Sementara dia berjalan turun dari arena sambil mengedarkan pandangannya ke atas panggung utama.Pandangannya terhenti saat menatap Patriark Klan Song. Dengan raut wajah menantang, Su Chen tersenyum mencibir kemudian berjalan kembali.Dia tidak kembali ke tempat para peserta, namun dia berjalan ke arah tenda perawatan Klan Lian. Patriark Song yang merasakan niat membunuh Su Chen saat memandangnya, merasakan perasaan yang susah dijelaskan.Dia merasa ditatap oleh dewa kematian. "Bagaimana mungkin anak dengan
Pria tua itu kemudian memanggil orang yang telah ditugaskan mencatat dua puluh orang nama-nama peserta yang lolos. Pada pengundian ini, tidak ada pemisahan nama dari klan yang sama.Bisa saja, satu klan yang terdiri dari empat orang berada di dalam satu kelompok. Pengundian seperti ini sebenarnya menguntungkan klan yang meloloskan empat orang utusannya.Setelah dua puluh nama diserahkan ke pria tua tadi, masing-masing patriark kemudian maju untuk menyaksikan pengundian. Tuan Kota Dong Sheng sengaja membuat pengundian itu dilakukan terbuka agar terhindar dari tuduhan keberpihakan.Undian akhirnya selesai dilakukan, pria tua yang diberi kepercayaan oleh Tuan Kota Dong Sheng untuk melakukan pengundian, kembali ke podium yang ada di panggung utama.Dia mulai menyebutkan nama-nama peserta beserta kelompoknya. Su Chen berada di kelompok empat bersama empat peserta lainnya. Selain Su Chen, empat peserta lainnya, yakni tiga orang dari Klan Song, dan satu orang dari gabungan klan dan kelompok
Lima peserta kini melangkah menaiki arena utama. Song Quon memimpin dua pemuda dari Klan Song lainnya yang berada satu kelompok lainnya.Keunggulan bagi klan yang meloloskan banyak peserta ke babak ini adalah mereka bisa mengatur strategi dengan baik saat satu kelompok terdiri dari beberapa orang dari klan yang sama. Hal itu yang kini di rasakan oleh Klan Song. Dari empat kelompok yang ada pada pertarungan di babak ini, ada dua kelompok yang berisikan tiga orang Klan Song, yakni kelompok pertama dan kelompok keempat.Song Quon melangkah menaiki arena dengan sorot mata meremehkan. Dia memastikan dirinya akan keluar sebagai pemenang di kelompok pertama.Selain dua orang dari klan lain, dua orang lainnya adalah pengikutnya di Klan Song. Apalagi diantara orang-orang ini, dia memang memiliki basis kultivasi paling tinggi, yakni alam Kondensasi tingkat delapan.Lima orang kini berdiri di atas arena. Perwakilan dari Klan Qing dan Klan Yu nampak saling memandang. Mereka yakin, tiga lawannya