LOGINPutra Mahkota dikutuk oleh seorang penyihir dari benua Timur! Rumor itu menyebar ke seluruh kekaisaran Xavierth seperti wabah, termasuk ke desa terpencil tempat Azalea tumbuh. Satu-satunya komentar Azalea tentang berita itu adalah “Wah, novelnya sudah dimulai!”. Mati karena kelelahan setelah bekerja sangat keras demi perusahaan dan terlahir kembali ke dalam sebuah novel tragedi-fantasi membuat Azalea bersumpah hanya akan hidup tenang dan menyelamatkan diri sendiri serta orang-orang di desa saat dunia berakhir. Tentu saja sumpah itu hanya berlaku sampai saudara tiri gadis itu, putri palsu yang mengaku sebagai 'Azalea' mengirimnya ke istana sebagai salah satu calon Putri Mahkota untuk menggantikannya yang katanya sakit. Perjalanan Azalea untuk bertahan hidup di tengah panasnya kisah para pemeran utama, dimulai!!! "Tapi, kenapa mereka semua selalu menggangguku?!" Nyatanya kehidupan di dalam istana tidak semudah menghunuskan pedang!
View MoreSesuai rencana yang sudah dikatakan Azalea kemarin, gadis itu langsung meminta izin pada Madelyn untuk pergi ke pusat kota dan menikmati waktunya sebagai 'Zhea'. Meski mendapat pertentangan karena tidak mau menggunakan kereta milik Duke, pada akhirnya Azalea memenangkan pertarungan.Gadis itu terkekeh pelan ketika mengingat lagi bagaimana ekspresi Madelyn saat Azalea bilang ingin menumpang kereta dagang yang datang untuk mengantar bahan makanan."Kau terlihat senang ya, Bocah!" Azalea menoleh, bibirnya mengatup rapat ketika berusaha menahan tawa. Raja Spirit Vairell ada di sisinya sekarang, menyamar sebagai pelayan yang menemani Azalea jalan-jalan. Gaun coklat tua yang membungkus tubuh Vairell benar-benar tampak pas. Meski makhluk itu sudah mengubah warna rambutnya menjadi hijau, juga membentuknya menjadi kepang dua, belum lagi bintik-bintik di sekitar hidung yang juga ditambahkan bersama dengan kacamata bulat menghias wajah, keberadaan Vairell masih terasa luar biasa."Tidak perlu
Netra biru itu memutar malas, Azalea sudah terlalu hafal dengan kehadiran makhluk yang selalu datang sesuka hati. "Kamar ini lumayan dibanding milikmu sebelumnya, tapi tidak ada apa-apanya dibandingkan kamar pelayanku. Apakah manusia memang semiskin ini? Katanya seorang Putri, tapi kamarnya lebih mirip kandang kuda." Komentar Raja Spirit Vairell membuat Azalea kembali memutar mata jengah. Dia sudah sangat sering mendengar kata-kata pedas itu sejak tiga tahun lalu. Makhluk itu terbiasa mengomentari setiap hal yang menurutnya tidak indah dan membandingkannya dengan dunianya sendiri."Aku tidak bisa mempercayainya karena tidak pernah melihatnya sendiri," balas Azalea acuh, tangannya bersedekap saat menatap makhluk bersurai pirang cerah yang sedang berkeliling dan menilai."Aku tidak bisa membawamu ke sana sesuka hati. Bagaimana pun ada yang namanya para tetua di tempatku juga. Mereka tidak akan setuju kalau ada manusia yang datang."Perkataan Vairell membuat Azalea menaikkan sebelah al
Azalea terdiam saat nama Guild yang dibentuknya tiga tahun lalu atas bantuan Lock disebutkan. Dari luar, Black Dragon terlihat hanya sebagai Merchant Guild biasa yang menjual senjata, tapi dibaliknya adalah pusat informasi serta tentara bayaran yang dikumpulkan dari berbagai kerajaan di seluruh benua. Tidak ada satu pun pelanggan yang tahu jika senjata yang dijual Black Dragon juga terbuat dari Blood Stone.Pesanan selalu datang secara teratur dari para bangsawan mau pun orang biasa. Azalea tidak pernah membatasi pesanan berdasarkan status sosial sesorang sehingga Black Dragon dikenal oleh seluruh kalangan. "Aku baru bertemu pengurusnya kemarin, untuk apa menemuinya lagi," gumam Azalea malas, mengingat kembali jika rasa bahagianya kemarin harus musnah karena kedatangan orang-orang menyebalkan."Marry tidak mengatakan dengan jelas apa yang dijual oleh Black Dragon, tapi dari gosip yang kudengar ... kalian menjual senjata?" Pertanyaan Madelyn membuat Azalea mengendikkan bahu. "Pemilik
Azalea tidak sempat memikirkan rencana apa pun saat sore itu juga ia langsung berangkat bersama Madelyn. Azalea juga harus bersabar dan menekan auranya saat berhadapan dengan ksatria wanita yang dulu menebas Madelyn tanpa berkedip.Perjalanan ke ibu kota membutuhkan waktu selama dua minggu jika menggunakan kereta kuda, tapi bagi mereka yang memiliki banyak uang, teleportasi adalah jalan pintas."Kalau hanya memindahkanmu ke ibu kota negara ini, aku juga bisa!" ujar Raja Spirit Vairell yang sedang menatap gedung tinggi tempat Azalea akan melakukan teleportasi.Setelah melalui kebosanan semalam penuh di kereta, Azalea akhirnya sampai di pinggir kota Amster, tempat di mana stasiun teleportasi terdekat berada. Gadis itu tidak memanggil Raja Spirit seperti biasa, tapi makhluk itu selalu datang dan pergi sesuka hati."Ke mana tempat paling jauh kau bisa membawaku, Vairell?" Azalea bertanya pelan, menutupi wajahnya dengan koran agar tidak ada yang melihat pergerakan bibirnya.Ia sedang menun






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviews