Share

11. Kabar Baik

"Wah, ada kabar baik pasti. Dari tadi kuperhatikan kau senyam-senyum sendiri, Lid!"

"Iya dong. Aku officially sudah tidak single lagi," jawab Lidya kepadaku yang menatap penasaran. Aku dan Lidya sedang menunggu jam kuliah berikutnya. Keduanya duduk santai di kafetaria. "Tadi malem, aku first date dan dia nembak aku dengan resmi!" jelas Lidya dengan mata menerawang, bibirnya seakan tidak bisa berhenti tersenyum.

"Wow, cerita doong. Detail, Lid!" pintaku tertarik.

"Hmm ... kita candle light dinner gitu, lalu dia kasih aku bunga sambil berlutut satu kaki. So sweet banget sekali, bukan? And then we kissed, dia bilang i love you, dengan sinar bulan temaram dan lilin di meja makan sebagai saksi cinta kita."

"Hwowow .... kok bisa seperti film ya, Lid? Romantis sekali. Siapa pria beruntung itu, Lid?"

"Dokter gigi yang sangat kaya. Tampan, seksi pula! Dosen kita, Pak Xander, tidak ada apa-apanya. Aku panggil

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status