Share

132. Tragedi Pasta

Kami sudah melihat secara langsung keadaan Charlie, ia sudah sadar dan masih harus berbaring di atas kasur. Ia bilang kalau kakinya butuh waktu untuk penyembuhan. Devanna duduk di samping ranjangnya dan memegang tangan Charlie dengan sebuah senyuman lebar. Aku melirik ke Lidya, ia masih dengan wajah murungnya saat itu, tak ada Ty di dalam kamar Charlie, Xander bilang ada yang harus dilakukan oleh sang beta. Ah…kasihan sekali Lidya. Akhirnya aku dan Xander mengantarkannya ke kamarnya untuk istirahat.

“Ada apa sebenarnya?” Desakku kepada Xander, kami berdua sudah sampai di kamar kami.


“Tak ada ciuman kerinduan…atau make-up sex?” Tanyanya tersenyum menggoda.


Aku melempar sebuah bantal dan dengan sukses mengenai kepalanya. “Aku serius! Dan aku masih marah denganmu!”


“Whoa…really? Jadi aku harus jelaskan dari mana?” Tanyanya, ia duduk di depanku di atas ranjang kam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status