Bab 14. Ranah dan tingkatanChapter - Ranah dan tingkatanTiga bulan berlaluTian Fan menghabiskan waktu yang ada untuk melatih tubuh dan kemampuannya sebagai cultivator ranah petarung awal. Ia menggunakan waktu yang ada untuk mempertajam teknik bertarungnya dan juga kemampuannya dalam pengobatan, kedokteran dan alkimia. Tentu saja sebagai pasiennya adalah para beast yang dilawan dan ditemuinya.Tanpa diketahui olehnya, baik sang ayah maupun tiga tangan kanan Tian Yuwen bergantian memperhatikan apa yang dilakukannya. “ Tuan muda benar benar tekun dalam berlatih dan juga pelatihannya benar benar diluar pemikiran!” Ujar Zhang Yi sambil tertawa canggung.“ Dengan beberapa bulan lagi menginjak umur enam belas tahun maka tuan muda sudah bisa membangkitkan jiwa pendampingnya.” Ujar Guan Fei menimpali.“ Guan Yu menganggukan kepalanya tanda membenarkan sambil terus menatap Tian Fan yang ada di kejauhan, ia kemudian menoleh ke arah Tian Yuwen yang tampak serius menatap Tian Fan.” Tuan, enta
Bab 15. Akademi api hitamChapter - Persiapan ujian.Satu bulan lamanya Tian Fan menghabiskan hari harinya di rumah tercinta, meski begitu, tak sehari pun harinya itu dilewati tanpa latihan dan mengasah kemampuannya. Dengan pengetahuan dasar yang diberikan Duan Ning sebelumnya, ia menghabiskan waktunya untuk mempelajari informasi dan pengetahuan tersebut untuk diaplikasikan dan diterapkan dalam kesehariannya.“ Pengetahuan dasar yang diberikan Duan Ning sungguh berbeda dengan pengetahuan di kerajaan Huo ini,” ujarnya selesai mempelajari ingatan di kepalanya. Lanjutnya.” Perkembangan pengetahuan diluar sana pasti lebih luas dan kaya, aku tak mau jadi katak dalam tempurung yang hanya berpuas diri dengan apa yang aku pelajari saat ini. Menjadi seorang alkemis hebat tentunya harus menembus batas dan belenggu diri!” Gumamnya serius.Tok tok tok.“ Tuan muda, tuan besar dan nyonya meminta tuan muda untuk datang ke ruang keluarga. “ Ucap pelayan dari luarnya. “ Baik, aku akan datang. “ Jawa
Bab 16. Ilmu Ta*iChapter - Ilmu Ta*iTian Fan, Lu Bu dan Wei Lan bersiap memasuki ruang bawah tanah akademi Api hitam, tampak di tangan Lu Bu ada sebuah denah dan sebuah token yang akan mencatat hasil dari buruan mereka.“ Kita hanya diberikan waktu satu hari untuk berburu di dalam sana, bagaimana ini? “ Tanya Lu Bu serius.Wei Lan tak menjawab,ia hanya tertunduk sambil memainkan jari jari tangannya, sedangkan Tian Fan memperhatikan denah ruangan tersebut secara mendetail dan menelaahnya.Dari sana Tian Fan melihat ke arah dua rekan barunya itu lalu angkat bicara.” Jika aku boleh tahu, berada di ranah apa saudara berdua? Lalu teknik apa yang paling dikuasai oleh saudara? Selain itu, apa kalian pernah memiliki pengalaman melawan beast sebelum ini?” Tanya Tian Fan dengan tenang. “ Aku….Aku belum pernah! “ Ucap Wei Lan malu malu sambil masih dengan memainkan jari jari tangannya sebagai tanda ketidakpercayaan dirinya. Lanjutnya. “ Untuk teknik yang kukuasai aku, aku, aku hanya bisa meng
Bab 17. DixiaChapter - Dixia ( Penjara )Tian Fan, Lu Bu dan Wei Lan terkejut saat memasuki ruang bawah tanah akademi Api Hitam, bagaimana tidak! Ternyata tempat yang mereka masuki adalah sebuah Dixia, sebuah penjara bawah tanah yang terdiri dari banyak lorong dan ruang yang biasa digunakan untuk menahan para beast dan juga tempat hukuman para anggota akademi yang bersalah.Slash….Slash….“ Teknik api! “ DuaarrLu Bu dan Tian Fan menebaskan pedang yang mereka gunakan untuk membunuh beast Nianye yang berada di tempat tersebut yang menghalangi jalan dan menyerang mereka dengan intens,sedangkan Wei Lan menggunakan tongkat elemennya untuk merubah energi Qi menjadi serangan bola energi api yang terus membakar beast Nianye yang terluka dan terkapar di tanah.Apa yang mereka lakukan merupakan bagian dari rencana Tian Fan dimana keduanya berjalan di depan dan Wei Lan di belakang mereka. Lu Bu sendiri cukup terkejut melihat Tian Fan yang begitu cepat bergerak dalam membunuh beast beast sepe
Bab 18. Dalam diam.Chapter - Dalam diam.Tian Fan bangkit dari posisi setengah berlututnya, ia kemudian berdiri tegak sambil menatap angkuh pada Zu Mong dan dua orang yang bersamanya.Zu Mong yang telah terbakar emosi semakin hitam wajahnya melihat sikap Tian Fan yang terlihat tenang tanda sedikitpun takut pada dirinya yang seorang kultivator ranah petarung tingkat atas, dua tingkat lebih tinggi dari ranah Tian Fan.Zu Mong menunjukan seringainya, dari sana ia kemudian angkat bicara kembali. “ Sikapmu menunjukan jika kau tidak takut pada kami, kau sedang bersikap misterius rupanya! Apa kau pikir aku akan termakan trik murahanmu itu! “ Serunya geram.Tian Fan hanya menunjukan senyum sinisnya, ia kemudian berjalan pelan sambil menyeret pedangnya dimana ujungnya menyentuh permukaan lantai yang menciptakan siring diatasnya.Tak ada kata yang terucap, hanya tatapan tajam ditambah dengan wajah dinginnya ia tunjukan pada Zu Mong dan kedua rekannya sehingga membuat ketiganya terpaku dan mera
Bab 19. MenolongChapter - MenolongDi sebuah tempat yang cukup aman dari keberadaan beast, Tian Fan dan kelompoknya kini beristirahat untuk sementara waktu. Disini Tian Fan menggunakan waktu yang ada untuk mengobati luka luka yang diderita Wei Lan dan Lu Bu.Keduanya tercengang dengan obat obatan yang diracik dan diberikan Tian Fan pada mereka karena serbuk obat yang digunakannya itu benar benar membuat luka mereka mengering dengan cepat.“ Saudara, serbuk obat buatanmu ini benar benar luar biasa! Aku tak menyangka jika khasiat serbuk obat buatanmu ini sama dengan pil penyembuh luka yang dibuat para alkemis. “ Ujar Lu Bu sambil memperhatikan luka luka di tangannya yang dengan cepat mengering.Tian Fan hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Lu Bu, ia tetap fokus untuk membalut luka di lengan Wei Lan dengan sempurna. Dalam kegiatannya tersebut pikirannya kembali pada latihannya di hutan dimana selain melatih fisik, kemampuan dan pengalaman bertarung, ia juga menggunakan waktunya un
Bab 20. Pasien pertama.Chapter - Pasien pertama.Tian Fan kembali ketempat dimana Lu Bu dan Wei Lan berada,kedatangan Tian Fan langsung menjadi perhatian mereka berdua karena ia datang bersama dengan tiga orang gadis berpakaian merah dimana salah satunya dibopong oleh Tian Fan karena berada dalam situasi tak sadarkan diri.Dengan cepat Wei Lan dan Lu Bu bangkit dari posisi duduk lotusnya, mereka menghampiri Tian Fan dengan banyak pertanyaan di kepala mereka. “ Saudara, apa yang terjadi? Siapa mereka?” Tanya Lu Bu sambil menatap bergantian pada tiga gadis yang bersama Tian Fan.Tian Fan membaringkan gadis yang berada di pangkuannya diatas lantai, dari sana ia bergegas memeriksa kondisi gadis muda tersebut. Sambil melakukan tugasnya ia pun menjawab pertanyaan Lu Bu. “ Mereka bertarung dengan tiga beast tingkat dua dan beberapa beast tingkat satu di ujung lorong Daxia yang menuju lantai bawah. Adapun siapa mereka aku belum tahu karena tidak ada waktu untuk berkenalan. “ Jawab Tian Fan d
Bab 21. TeratasChapter - TeratasTian Fan dan para calon murid akademi Api Hitam terpukau dengan apa yang mereka lihat, sang pria tua yang belum memperkenalkan dirinya itu memunculkan tiga diagram sihir berbentuk lingkaran di depannya. Dari sana, token yang dimiliki setiap kelompok menyala seiring dengan bersinarnya ketiga diagram sihir itu, tak lama setelahnya token token tersebut terbang ke arah tiga diagram sihir yang ada.Semua orang hanya menatap serius pada apa yang terjadi, kini pandangan mereka terfokus pada token milik kelompoknya masing masing yang terbang dan berkumpul di ketiga diagram lingkaran sihir tersebut. Tian Fan, Lu Bu dan Wei Lan fokus pada token milik kelompoknya, tampak token tersebut terbang dan melayang di atas diagram lingkaran sihir berwarna merah yang ada di sebelah kiri pria tua tersebut.“ Di diagram sihir merah itu hanya ada sepuluh token termasuk token milik kelompok kita, pada pusat diagram sihir berwarna kuning ada empat puluh token dan pada diagram