Tian Fan, seorang pemuda jenius dari sebuah keluarga bangsawan kelas bawah, ia bercita cita menjadi seorang alkemis namun status keluarga yang rendah dan kejeniusannya membuat banyak pemuda tidak senang sehingga dirinya mendapat banyak tekanan dan kesulitan dari para tuan muda bangsawan kelas atas,hingga satu kejadian yang menimpa dirinya merubah segalanya.
Lihat lebih banyakBab 24. 99.Xi La dan orang orang yang bersamanya menatap Tian Fan dengan penuh kekesalan, tampak jelas jika emosi telah menguasai kepala dan hati mereka setelah mendengar kata kata Tian Fan itu. “ Huh, perkataanmu itu benar benar menunjukan keangkuhan, apa kau merasa lebih hebat dari kami semua yang ada disini ?!” Seru Xi La sambil menunjuk ke arah Tian Fan. Tian Fan tersenyum sinis, ia kemudian angkat suara. “ Aku angkuh, apa kalian tidak salah? Disini kalian yang menunjukan keangkuhan dan kesombongan kalian…. Padahal kalian memiliki telinga, tapi apa yang dikatakan master Bao Xin rupanya disepelekan oleh kalian atau mungkin kalian memang tuli sehingga tidak mendengarkan dengan baik ucapannya?!” Ujar Tian Fan sinis. Wajah Xi La dan yang lainnya memerah,terlihat pula urat urat di leher dan wajah mereka muncul, mereka mengepalkan tangan dengan erat yang menunjukan emosi telah mencapai ubun ubun mereka.“ Apa? Kalian tidak suka aku bicara begitu? Kalian marah padaku? Lalu kalian mau
Bab 23. TesTian Fan dan sembilan orang lainnya kini berkumpul di depan Bao Xin, sang kepala divisi Alkimia. Wanita bertubuh seksi dengan dada besar itu benar benar membuat semua orang yang ada di depannya itu terlihat serba salah dibuatnya.Bao Xin menatap satu persatu wajah murid murid barunya itu dengan seksama. “ Dari catatan yang kuterima hanya satu dari kalian bersepuluh yang telah berada di tingkat ketiga yaitu pembuatan pil, sisanya berada di tingkat dua yang memiliki pengetahuan pembedahan dan hanya kau sendiri yang masih berada di tingkat satu dimana kau hanya menguasai ilmu ketabiban. “ Ujarnya sambil menunjuk pertama pada sang gadis satu satunya di kelompok tersebut dan terakhir menunjuk pada Tian Fan.Segera hal itu membuat kesembilan orang yang ada menatap Tian Fan dengan tatapan sinis dan merendahkan. Mendapati hal itu Tian Fan tak menggubrisnya, ia bersikap acuh tanpa memperdulikan semua itu.“ Tapi…. Itu hanya berdasarkan catatan yang kalian lampirkan ketika mendafta
Bab 22.Kepala Akademi.Tian Fan beserta dua puluh sembilan peserta yang lolos langsung ke kelas A kini berkumpul di sebuah ruangan besar yang ada di akademi api hitam, mereka berbaris memanjang berdasarkan kelompoknya masing masing sambil menunggu arahan lanjutan.“ Kenapa kita dikumpulkan disini? “ Tanya Lu Bu pada Wei Lan dan Tian Fan yang berada di depannya.Wei Lan menoleh ke belakang, ia menatap ketus pada Lu Bu yang menurutnya banyak bicara. “ Aku tidak tahu, jika kau bertanya padaku maka aku harus bertanya pada siapa?” Ujarnya.Lu Bu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, hanya senyuman lebar ia tunjukan pada Wei Lan sebagai rasa bersalahnya.Tian Fan sendiri hanya diam di tempatnya sembari menatap ke arah depan, ia memperhatikan dengan seksama situasi ruangan tersebut tanpa menoleh ke arah lain. Tian Fan berlaku seperti itu bukan tanpa sebab, hal itu dikarenakan belasan pasang mata kini menatap kepadanya dengan tajam dan dipenuhi aroma persaingan.Dalam situasi tersebut tiba
Bab 21. TeratasChapter - TeratasTian Fan dan para calon murid akademi Api Hitam terpukau dengan apa yang mereka lihat, sang pria tua yang belum memperkenalkan dirinya itu memunculkan tiga diagram sihir berbentuk lingkaran di depannya. Dari sana, token yang dimiliki setiap kelompok menyala seiring dengan bersinarnya ketiga diagram sihir itu, tak lama setelahnya token token tersebut terbang ke arah tiga diagram sihir yang ada.Semua orang hanya menatap serius pada apa yang terjadi, kini pandangan mereka terfokus pada token milik kelompoknya masing masing yang terbang dan berkumpul di ketiga diagram lingkaran sihir tersebut. Tian Fan, Lu Bu dan Wei Lan fokus pada token milik kelompoknya, tampak token tersebut terbang dan melayang di atas diagram lingkaran sihir berwarna merah yang ada di sebelah kiri pria tua tersebut.“ Di diagram sihir merah itu hanya ada sepuluh token termasuk token milik kelompok kita, pada pusat diagram sihir berwarna kuning ada empat puluh token dan pada diagram
Bab 20. Pasien pertama.Chapter - Pasien pertama.Tian Fan kembali ketempat dimana Lu Bu dan Wei Lan berada,kedatangan Tian Fan langsung menjadi perhatian mereka berdua karena ia datang bersama dengan tiga orang gadis berpakaian merah dimana salah satunya dibopong oleh Tian Fan karena berada dalam situasi tak sadarkan diri.Dengan cepat Wei Lan dan Lu Bu bangkit dari posisi duduk lotusnya, mereka menghampiri Tian Fan dengan banyak pertanyaan di kepala mereka. “ Saudara, apa yang terjadi? Siapa mereka?” Tanya Lu Bu sambil menatap bergantian pada tiga gadis yang bersama Tian Fan.Tian Fan membaringkan gadis yang berada di pangkuannya diatas lantai, dari sana ia bergegas memeriksa kondisi gadis muda tersebut. Sambil melakukan tugasnya ia pun menjawab pertanyaan Lu Bu. “ Mereka bertarung dengan tiga beast tingkat dua dan beberapa beast tingkat satu di ujung lorong Daxia yang menuju lantai bawah. Adapun siapa mereka aku belum tahu karena tidak ada waktu untuk berkenalan. “ Jawab Tian Fan d
Bab 19. MenolongChapter - MenolongDi sebuah tempat yang cukup aman dari keberadaan beast, Tian Fan dan kelompoknya kini beristirahat untuk sementara waktu. Disini Tian Fan menggunakan waktu yang ada untuk mengobati luka luka yang diderita Wei Lan dan Lu Bu.Keduanya tercengang dengan obat obatan yang diracik dan diberikan Tian Fan pada mereka karena serbuk obat yang digunakannya itu benar benar membuat luka mereka mengering dengan cepat.“ Saudara, serbuk obat buatanmu ini benar benar luar biasa! Aku tak menyangka jika khasiat serbuk obat buatanmu ini sama dengan pil penyembuh luka yang dibuat para alkemis. “ Ujar Lu Bu sambil memperhatikan luka luka di tangannya yang dengan cepat mengering.Tian Fan hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Lu Bu, ia tetap fokus untuk membalut luka di lengan Wei Lan dengan sempurna. Dalam kegiatannya tersebut pikirannya kembali pada latihannya di hutan dimana selain melatih fisik, kemampuan dan pengalaman bertarung, ia juga menggunakan waktunya un
Bab 18. Dalam diam.Chapter - Dalam diam.Tian Fan bangkit dari posisi setengah berlututnya, ia kemudian berdiri tegak sambil menatap angkuh pada Zu Mong dan dua orang yang bersamanya.Zu Mong yang telah terbakar emosi semakin hitam wajahnya melihat sikap Tian Fan yang terlihat tenang tanda sedikitpun takut pada dirinya yang seorang kultivator ranah petarung tingkat atas, dua tingkat lebih tinggi dari ranah Tian Fan.Zu Mong menunjukan seringainya, dari sana ia kemudian angkat bicara kembali. “ Sikapmu menunjukan jika kau tidak takut pada kami, kau sedang bersikap misterius rupanya! Apa kau pikir aku akan termakan trik murahanmu itu! “ Serunya geram.Tian Fan hanya menunjukan senyum sinisnya, ia kemudian berjalan pelan sambil menyeret pedangnya dimana ujungnya menyentuh permukaan lantai yang menciptakan siring diatasnya.Tak ada kata yang terucap, hanya tatapan tajam ditambah dengan wajah dinginnya ia tunjukan pada Zu Mong dan kedua rekannya sehingga membuat ketiganya terpaku dan mera
Bab 17. DixiaChapter - Dixia ( Penjara )Tian Fan, Lu Bu dan Wei Lan terkejut saat memasuki ruang bawah tanah akademi Api Hitam, bagaimana tidak! Ternyata tempat yang mereka masuki adalah sebuah Dixia, sebuah penjara bawah tanah yang terdiri dari banyak lorong dan ruang yang biasa digunakan untuk menahan para beast dan juga tempat hukuman para anggota akademi yang bersalah.Slash….Slash….“ Teknik api! “ DuaarrLu Bu dan Tian Fan menebaskan pedang yang mereka gunakan untuk membunuh beast Nianye yang berada di tempat tersebut yang menghalangi jalan dan menyerang mereka dengan intens,sedangkan Wei Lan menggunakan tongkat elemennya untuk merubah energi Qi menjadi serangan bola energi api yang terus membakar beast Nianye yang terluka dan terkapar di tanah.Apa yang mereka lakukan merupakan bagian dari rencana Tian Fan dimana keduanya berjalan di depan dan Wei Lan di belakang mereka. Lu Bu sendiri cukup terkejut melihat Tian Fan yang begitu cepat bergerak dalam membunuh beast beast sepe
Bab 16. Ilmu Ta*iChapter - Ilmu Ta*iTian Fan, Lu Bu dan Wei Lan bersiap memasuki ruang bawah tanah akademi Api hitam, tampak di tangan Lu Bu ada sebuah denah dan sebuah token yang akan mencatat hasil dari buruan mereka.“ Kita hanya diberikan waktu satu hari untuk berburu di dalam sana, bagaimana ini? “ Tanya Lu Bu serius.Wei Lan tak menjawab,ia hanya tertunduk sambil memainkan jari jari tangannya, sedangkan Tian Fan memperhatikan denah ruangan tersebut secara mendetail dan menelaahnya.Dari sana Tian Fan melihat ke arah dua rekan barunya itu lalu angkat bicara.” Jika aku boleh tahu, berada di ranah apa saudara berdua? Lalu teknik apa yang paling dikuasai oleh saudara? Selain itu, apa kalian pernah memiliki pengalaman melawan beast sebelum ini?” Tanya Tian Fan dengan tenang. “ Aku….Aku belum pernah! “ Ucap Wei Lan malu malu sambil masih dengan memainkan jari jari tangannya sebagai tanda ketidakpercayaan dirinya. Lanjutnya. “ Untuk teknik yang kukuasai aku, aku, aku hanya bisa meng
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.