Dewa Alkemis

Dewa Alkemis

Oleh:  Zayn Z  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 Peringkat
24Bab
391Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Tian Fan, seorang pemuda jenius dari sebuah keluarga bangsawan kelas bawah, ia bercita cita menjadi seorang alkemis namun status keluarga yang rendah dan kejeniusannya membuat banyak pemuda tidak senang sehingga dirinya mendapat banyak tekanan dan kesulitan dari para tuan muda bangsawan kelas atas,hingga satu kejadian yang menimpa dirinya merubah segalanya.

Lihat lebih banyak
Dewa Alkemis Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Zayn Z
Selamat membaca readers....
2024-04-26 21:14:08
0
user avatar
K. Sarman
seru Thor, salam dr Andromeda. wuehehehe
2024-04-20 02:45:29
0
user avatar
Zoya Dmitrovka
ayo update, Thor
2024-04-17 06:00:25
1
user avatar
Er_zhi.zhii
mantap kak
2024-03-28 18:03:38
1
24 Bab
Bab 01. Sirik
Bab 01. Sirik“ Hajar dia ! " Seru Qin Shi lantang pada orang orang yang bersamanya.Dengan segera beberapa orang teman Qin Shi yang menekan tubuh Tian Fan ke tanah langsung bangkit dari posisinya, mereka kemudian melancarkan pukulan dan tendangan secara brutal pada Tian Fan . Perintah Qin Shi yang seorang tuan muda keluarga Qin sekaligus murid jenius akademi bintang tentu saja langsung dilaksanakan oleh empat murid luar akademi bintang yang menjadi bawahannya.Tian Fan yang tidak melawan hanya bisa diam meringkuk ditanah dengan kedua tangannya melindungi kepalanya, adapun kedua kakinya ia tekuk untuk melindungi perutnya dari tendangan yang terarah ke dada dan perutnya. Erangan kesakitan keluar dari mulut Tian Fan dengan banyaknya pukulan serta tendangan yang datang padanya. Qin Shi yang melihat Tian Fan babak belur seketika menyeringai dengan penuh kepuasan. “ Cukup ! “ Serunya angkuh.Perintah Qin Shi membuat keempat orang yang sedang memukuli Tian Fan berhenti. Mereka lantas men
Baca selengkapnya
Bab 02. Batu bertuah ?
Bab 02. Batu bertuah ?Tian Fan yang tidak sadarkan diri kini tubuhnya tersangkut diantara semak belukar yang ada di area tebing tersebut. Posisi tubuhnya tertelungkup dimana sebuah batang kayu dari pohon yang telah lama mati menjadi penopang dan penahan tubuhnya sehingga membuat tubuhnya tidak jatuh semakin dalam kedalam jurang.Satu tangan Tian Fan menggantung lemah diantara dahan dan semak belukar, sementara tangan lainnya tergantung lemah di atas sebuah bongkahan batu hitam yang memiliki banyak retakan di permukaannya.Darah Tian Fan yang mengalir akibat luka yang dideritanya menetes pelan pada bongkahan batu hitam tersebut dimana darahnya itu kini meresap melewati retakan pada batu hitam dan membasahi seluruh permukaan sebuah batu aneh yang ada didalamnya. Hal itu membuat batu sebesar ibu jari kaki orang dewasa yang ada di dalam bongkahan batu hitam tersebut itu bersinar karenanya.Tak berselang lama, batu aneh berwarna biru pekat itu bersinar setelah darah Tian Fan memenuh
Baca selengkapnya
Bab 03. Penjelasan
Bab 03. PenjelasanTian Fan mendengarkan penjelasan Wei Lan dengan seksama, dari penjelasan murid akademi Emei itu kini ia paham apa yang terjadi.Ternyata setelah ia ‘disengat‘ oleh batu berlian biru itu sampai tak sadarkan diri kemudian masuk ke tempat aneh yang tidak diketahui, ia kemudian jatuh semakin dalam kedalam jurang yang mana ujung jurang tersebut ternyata menuju bagian dalam hutan merah, hutan yang didalamnya terdapat banyak beast dan bahan obat tentunya.“ Dari pakaian yang kau kenakan jelas kau merupakan murid akademi bintang, dari posisi kita sekarang memang benar akademi bintang berada di sebelah barat yang berarti disana. “ Ujar Wei Lan sambil menunjuk ke arah ujung tebing di sebelah kirinya.“ Kau sungguh beruntung tidak mati jatuh dari ketinggian itu, anehnya lagi tubuhmu pun tidak terluka parah karenanya. “ Timpal Shi Yun, gadis yang menyiram Tian Fan sambil menunjukan raut wajah tidak percaya. Bagaimana tidak ! Meski mereka seorang kultivator, tapi jatuh dari ke
Baca selengkapnya
Bab 04. Tidak semuanya
Bab 04. Tidak semuanyaSetelah dua hari perjalanan akhirnya Tian Fan dan kelompok murid akademi Emei itu sampai di batas hutan merah, dari sana mereka pun berpisah jalan dimana Tian Fan menuju timur dan mereka menuju barat. Sebelum berpisah Wei Lan pun memberikan satu kantong uang pada Tian Fan sebagai bekal perjalanannya kembali.Meski sedikit sungkan namun Tian Fan menerimanya karena ia membutuhkannya untuk bisa sampai ke akademi bintang dengan cepat. Meski uang bukan segalanya tapi dengan uang segalanya bisa dimudahkan,jadi Tian Fan menahan malu untuk menerima kepingan koin perak tersebut. Kembali ia pun berjanji akan mengembalikannya pada Wei Lan nanti.“ Tak usah sungkan saudara Fan, mungkin ada satu waktu dimana kami akan membutuhkan bantuan saudara, dan pada saat itu datang aku pasti tak akan sungkan untuk meminta bantuan. “ Ujar Wei Lan setengah bercanda.“ Dan aku pastikan jika saat itu datang maka aku akan membantu sekuat tenaga. “ Jawab Tian Fan serius.Wei Lan, Shi
Baca selengkapnya
Bab 05. Balai buku kota Shu
Bab 05. Balai buku kota ShuTian Fan mendatangi balai buku yang ada di kota Shu setelah ia memesan kereta kuda yang akan berangkat menuju ibukota esok hariDi Balai buku kota Shu itu ia berharap menemukan sesuatu yang berhubungan dengan batu berlian biru tersebut, tentunya ia juga menggunakan kesempatan itu untuk menguji kemampuan ingatannya kembaliDengan menunjukan token keluarga Tian pada penjaga balai membuat dirinya dapat mengakses semua lantai di tempat tersebut. Tian Fan cukup berbangga diri, meski keluarganya hanya merupakan bangsawan kelas menengah namun jika datang ke kota kota yang ada di wilayah kerajaan Huo maka setiap pejabat daerah akan memberikan wajah untuknya. Jabatan sang ayah yang merupakan Perwira pasukan utama kerajaan Huo sedikit banyak membantunya dalam keadaan tertentuJika saja ia tertarik pada bidang kemiliteran mungkin sedari awal ia akan bergabung kedalam akademi khusus para cultivator, namun karena kecintaannya pada pengobatan membuat dirinya bercita ci
Baca selengkapnya
Bab 06. Keluarga 
Hati boleh panas tapi kepala tetap harus dingin. Tian Fan sadar diri jika saat ini ia bukanlah apa apa dan bukan siapa siapa. Melawan ketiga orang yang ada di depannya pun hanya akan menimbulkan kerugian untuknya.Nona muda Shu dan dua tuan muda Song pergi dari balai buku dengan angkuh. Sang penatua pun memohon maaf pada Tian Fan atas kejadian tersebut.ia pun tidak mempermasalahkan hal itu untuk menghargai ketulusan sang penatua dalam meminta maaf. Namun hal itu ia gunakan untuk meminta tolong pada sang penatua untuk dapat memasuki lantai ketiga balai agar bisa mempelajari kitab kitab kultivasi dan catatan yang ada disana.Sang penatua pun tidak keberatan dengan permintaan Tian Fan karena dalam pikirannya kitab kitab jurus dan teknik serta kitab pengobatan yang ada di lantai tiga tidak bisa digunakan oleh pemuda berambut putih itu.Setengah hari berlalu.Tian Fan kembali ke penginapan dengan perasaan campur aduk. Disisi lain dia senang dengan apa yang didapatnya dari balai buku,
Baca selengkapnya
Bab 07. Pilihan.
Keesokan harinyaTian Fan tersenyum kecut saat sang ayah membawakannya sebuah gulungan surat, dari lambang yang ada di stempel gulungan surat itu jelas jika itu berasal dari akademi bintang tempatnya menimba ilmu. Tian Yuwen menyodorkan gulungan surat itu pada Tian Fan. “ Bacalah ! “ Ujarnya santai.Tian Fan mengambil gulungan tersebut dari tangan sang ayah,dengan tenang ia membuka dan membaca isi gulungan tersebut. Wajah Tian Fan berubah masam, apa yang terlintas di pikirannya ternyata menjadi kenyataan karena isi gulungan tersebut sama seperti terkaannya. “ Aku dikeluarkan dari akademi. “ Ujar Tian Fan santai sambil menggulung kembali surat tersebut seperti sedia kala.Tian Yuwen mengernyitkan dahinya, ia tak menyangka jika respon putra satu-satunya itu terlihat biasa setelah membaca surat tersebut. “ Apa kau tidak sedih ? Marah ? Kesal ? “ Tanyanya penasaran.“ Tidak ada gunanya berlaku dan bersikap seperti itu, mungkin bukan takdirku menjadi alkemis melalui akademi bintang. “ Jaw
Baca selengkapnya
Bab 08. Tiga tangan kanan.
Tubuh Tian Fan ambruk ke lantai, bermandikan keringat dan wajah memucat. Nafasnya tersengal-sengal, terdengar berat sesaat kemudian. Tian Yuwen, yang memperhatikan putranya dalam kondisi itu, hanya tersenyum seringai. Ia merasa senang karena sang putra semata wayangnya melebihi ekspektasinya. "Hmm, tidak buruk!" gumamnya. Ia mendekati Tian Fan yang terkapar di lantai, lalu berjongkok di sampingnya sambil menunjukkan senyum lebarnya. "Kukira kau akan menyerah?" ujarnya dengan nada mengejek. Tian Fan memalingkan wajahnya, menatap sinis pada sang ayah. Ia ingin mengumpat, namun jangankan bicara, untuk bernafas saja ia merasa kesulitan. Maka, ia hanya bisa memancarkan tatapan sinis sebagai bentuk protesnya. Tian Yuwen terbahak, matanya menyipit menatap putranya yang sedang melakukan gestur yang ia kenali. Setelah tertawa puas, ia menghela napas lalu berkata, “Modal utama untuk menjadi seorang kultivator adalah niat dan tekad. Namun, untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik, membutuh
Baca selengkapnya
Bab 09. Muncul kembali
Satu purnama berlaluDalam rentang waktu tersebut Tian Fan fokus pada pelatihan tertutupnya, meski hanya menggunakan pemberat dan berlatih secara monoton metode yang diperintahkan sang ayah namun hal itu tidak menurunkan minatnya dalam berlatih. Bahkan tanpa diketahui semua orang Tian Fan berlatih metode tersebut tiga kali lebih lama dari standar yang diminta oleh Tian Yuwen.Di malam harinya, Tian Fan belajar ilmu pengobatan dari tabib yang berasal dari keluarga ibunya, tabib Sun Ce yang mengajarkan Tian Fan praktek dasar mengenai pengobatan, tanaman obat, akupuntur, meramu obat dan meraciknya. Tak hanya sampai disana, Sun Ce memberikan praktek mengenai anatomi tubuh dan pembedahan.Sun Ce pun senang mengajari Tian Fan karena selain cerdas dan dapat menerima pembelajaran dengan cepat, ia tekun dan tidak cepat berpuas diri dengan apa yang didapatnya.“ Tuan muda, aku tak tahu harus mengajarimu apalagi, semua pengalaman dan pengetahuan yang kudapatkan selama puluhan tahun telah seluru
Baca selengkapnya
Bab 10. Dunia Ziran.
Bab 10. Dunia Ziran.Purnama keduaTian Fan dipertemukan dengan Guan Yu, Guan Fei dan Zhang Yi oleh Tian Yuwen, dari sana mereka bertiga kemudian membawa Tian Fan menuju gunung api yang ada di sebelah selatan kerajaan Huo untuk melatih Tian Fan secara nyata. Ketiga tangan kanan Tian Yuwen itu mengambil keputusan tersebut karena melihat hasil pelatihan mandiri Tian Fan yang benar benar tak terduga. Keputusan yang mereka ambil menimbang berbagai faktor dan alasan, dengan berlatih di alam liar diharap dapat membuat Tian Fan lebih peka dan dapat mengasah instingnya agar lebih tajam. Bak harimau yang dilatih dalam kandang tentunya akan berbeda hasilnya dengan harimau yang berada di alam liar.Kini mereka berempat tiba di tengah hutan yang ada di kaki gunung api, dari sana mereka menuju sebuah gua kosong yang telah ditinggalkan.“ Tuan muda, selama beberapa bulan kedepan tuan muda akan tinggal disini dan setiap hari kita akan berlatih di area gunung api ini. “ Ujar Guan Yu datar. “ Nanti
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status