Bab 19. MenolongChapter - MenolongDi sebuah tempat yang cukup aman dari keberadaan beast, Tian Fan dan kelompoknya kini beristirahat untuk sementara waktu. Disini Tian Fan menggunakan waktu yang ada untuk mengobati luka luka yang diderita Wei Lan dan Lu Bu.Keduanya tercengang dengan obat obatan yang diracik dan diberikan Tian Fan pada mereka karena serbuk obat yang digunakannya itu benar benar membuat luka mereka mengering dengan cepat.“ Saudara, serbuk obat buatanmu ini benar benar luar biasa! Aku tak menyangka jika khasiat serbuk obat buatanmu ini sama dengan pil penyembuh luka yang dibuat para alkemis. “ Ujar Lu Bu sambil memperhatikan luka luka di tangannya yang dengan cepat mengering.Tian Fan hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Lu Bu, ia tetap fokus untuk membalut luka di lengan Wei Lan dengan sempurna. Dalam kegiatannya tersebut pikirannya kembali pada latihannya di hutan dimana selain melatih fisik, kemampuan dan pengalaman bertarung, ia juga menggunakan waktunya un
Bab 20. Pasien pertama.Chapter - Pasien pertama.Tian Fan kembali ketempat dimana Lu Bu dan Wei Lan berada,kedatangan Tian Fan langsung menjadi perhatian mereka berdua karena ia datang bersama dengan tiga orang gadis berpakaian merah dimana salah satunya dibopong oleh Tian Fan karena berada dalam situasi tak sadarkan diri.Dengan cepat Wei Lan dan Lu Bu bangkit dari posisi duduk lotusnya, mereka menghampiri Tian Fan dengan banyak pertanyaan di kepala mereka. “ Saudara, apa yang terjadi? Siapa mereka?” Tanya Lu Bu sambil menatap bergantian pada tiga gadis yang bersama Tian Fan.Tian Fan membaringkan gadis yang berada di pangkuannya diatas lantai, dari sana ia bergegas memeriksa kondisi gadis muda tersebut. Sambil melakukan tugasnya ia pun menjawab pertanyaan Lu Bu. “ Mereka bertarung dengan tiga beast tingkat dua dan beberapa beast tingkat satu di ujung lorong Daxia yang menuju lantai bawah. Adapun siapa mereka aku belum tahu karena tidak ada waktu untuk berkenalan. “ Jawab Tian Fan d
Bab 21. TeratasChapter - TeratasTian Fan dan para calon murid akademi Api Hitam terpukau dengan apa yang mereka lihat, sang pria tua yang belum memperkenalkan dirinya itu memunculkan tiga diagram sihir berbentuk lingkaran di depannya. Dari sana, token yang dimiliki setiap kelompok menyala seiring dengan bersinarnya ketiga diagram sihir itu, tak lama setelahnya token token tersebut terbang ke arah tiga diagram sihir yang ada.Semua orang hanya menatap serius pada apa yang terjadi, kini pandangan mereka terfokus pada token milik kelompoknya masing masing yang terbang dan berkumpul di ketiga diagram lingkaran sihir tersebut. Tian Fan, Lu Bu dan Wei Lan fokus pada token milik kelompoknya, tampak token tersebut terbang dan melayang di atas diagram lingkaran sihir berwarna merah yang ada di sebelah kiri pria tua tersebut.“ Di diagram sihir merah itu hanya ada sepuluh token termasuk token milik kelompok kita, pada pusat diagram sihir berwarna kuning ada empat puluh token dan pada diagram
Bab 22.Kepala Akademi.Tian Fan beserta dua puluh sembilan peserta yang lolos langsung ke kelas A kini berkumpul di sebuah ruangan besar yang ada di akademi api hitam, mereka berbaris memanjang berdasarkan kelompoknya masing masing sambil menunggu arahan lanjutan.“ Kenapa kita dikumpulkan disini? “ Tanya Lu Bu pada Wei Lan dan Tian Fan yang berada di depannya.Wei Lan menoleh ke belakang, ia menatap ketus pada Lu Bu yang menurutnya banyak bicara. “ Aku tidak tahu, jika kau bertanya padaku maka aku harus bertanya pada siapa?” Ujarnya.Lu Bu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, hanya senyuman lebar ia tunjukan pada Wei Lan sebagai rasa bersalahnya.Tian Fan sendiri hanya diam di tempatnya sembari menatap ke arah depan, ia memperhatikan dengan seksama situasi ruangan tersebut tanpa menoleh ke arah lain. Tian Fan berlaku seperti itu bukan tanpa sebab, hal itu dikarenakan belasan pasang mata kini menatap kepadanya dengan tajam dan dipenuhi aroma persaingan.Dalam situasi tersebut tiba ti
Bab 23. TesTian Fan dan sembilan orang lainnya kini berkumpul di depan Bao Xin, sang kepala divisi Alkimia. Wanita bertubuh seksi dengan dada besar itu benar benar membuat semua orang yang ada di depannya itu terlihat serba salah dibuatnya.Bao Xin menatap satu persatu wajah murid murid barunya itu dengan seksama. “ Dari catatan yang kuterima hanya satu dari kalian bersepuluh yang telah berada di tingkat ketiga yaitu pembuatan pil, sisanya berada di tingkat dua yang memiliki pengetahuan pembedahan dan hanya kau sendiri yang masih berada di tingkat satu dimana kau hanya menguasai ilmu ketabiban. “ Ujarnya sambil menunjuk pertama pada sang gadis satu satunya di kelompok tersebut dan terakhir menunjuk pada Tian Fan.Segera hal itu membuat kesembilan orang yang ada menatap Tian Fan dengan tatapan sinis dan merendahkan. Mendapati hal itu Tian Fan tak menggubrisnya, ia bersikap acuh tanpa memperdulikan semua itu.“ Tapi…. Itu hanya berdasarkan catatan yang kalian lampirkan ketika mendafta
Bab 24. 99.Xi La dan orang orang yang bersamanya menatap Tian Fan dengan penuh kekesalan, tampak jelas jika emosi telah menguasai kepala dan hati mereka setelah mendengar kata kata Tian Fan itu. “ Huh, perkataanmu itu benar benar menunjukan keangkuhan, apa kau merasa lebih hebat dari kami semua yang ada disini ?!” Seru Xi La sambil menunjuk ke arah Tian Fan. Tian Fan tersenyum sinis, ia kemudian angkat suara. “ Aku angkuh, apa kalian tidak salah? Disini kalian yang menunjukan keangkuhan dan kesombongan kalian…. Padahal kalian memiliki telinga, tapi apa yang dikatakan master Bao Xin rupanya disepelekan oleh kalian atau mungkin kalian memang tuli sehingga tidak mendengarkan dengan baik ucapannya?!” Ujar Tian Fan sinis. Wajah Xi La dan yang lainnya memerah,terlihat pula urat urat di leher dan wajah mereka muncul, mereka mengepalkan tangan dengan erat yang menunjukan emosi telah mencapai ubun ubun mereka.“ Apa? Kalian tidak suka aku bicara begitu? Kalian marah padaku? Lalu kalian mau
Bab 25. Tiga Hal.Tian Fan menghela nafas panjang, wajahnya berbinar sambil menatap ke arah alat yang menjadi bagian dari ujian kenaikan kelas.“Aku tak menyangka jika nilaiku sempurna, tak percuma aku melatih pengetahuan yang diberikan Dian Ning dan mempraktekannya pada beast beast yang terluka.” Batinnya.Tian Fan sendiri memikirkan Dian Ning kembali, ia sedikit penasaran kenapa gadis tersebut belum bangun dari tidurnya padahal dirinya kini sudah memiliki energi Qi di dantian yang bisa diserap olehnya juga. Tak mau repot memikirkan masalah yang jelas tidak diketahui jawabannya segera membawa Tian Fan kembali dari lamunannya, dari sana ia kemudian membalikan badannya dan berjalan ke arah Bao Xin berada. Tian Fan menghentikan langkahnya, keningnya berkerut saat melihat situasi yang ada, tampak seorang murid dari mereka bersepuluh kini menancap di dinding sedangkan Xi La dan yang lainnya terlihat serba salah dengan muka memucat, Hanya sang master Bao Xin saja yang terlihat santai da
Bab 26. Kelas A1.Tian Fan menatap kepergian Xi La dan yang lainnya dengan tatapan datar, kini mereka dibawa ke kelas mereka oleh pengajar yang dipanggil Bao Xin, masih jelas terlihat raut wajah tidak terima di wajah mereka semua dengan hasil tes yang baru dilakukan tersebut.“ Gadis itu dan beberapa orang yang bersamanya masuk ke akademi ini atas dasar rekomendasi klan dan kedekatannya dengan petinggi akademi, dan beruntungnya mereka mendapatkan kelompok yang bagus di ujian sehingga berhasil lolos sampai tahap ini. “ “ Sayangnya sikap angkuh dan kesombongan menutupi hati mereka sehingga bakat dan kemampuan yang dimilikinya menjadi terbatas. “ Ujar Bao Xin sambil menatap kepergian mereka datar.Bao Xin kemudian menatap ke arah Tian Fan datar.” Bagaimana kau bisa menjawab semua pertanyaan di tes pertama dengan benar? Lalu tes kedua dan ketiga, itu bukanlah hal yang mudah untuk bisa dilalui pemula sepertimu karena kekuatan persepsi jiwa dan fokus dalam perubahan elemen bukan hal yang