๊ณต์œ 

47. Make it better

์ž‘๊ฐ€: Sun๐ŸŒ…
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2023-01-13 00:47:37
โ€œAku akan membantu kamu mentrigger ingatanmu.โ€

โ€œIya. Caranya gimana?โ€

โ€œPertama-tama kamu harus dipastikan sembuh dulu. Tapi hampir nggak mungkin dengan kondisi kamu yang semakin buruk ini.โ€

โ€œMemangnya aku kenapa?โ€

โ€œDokter mengidentifikasi kalau kamu memiliki gejala skizofrenia.โ€

โ€œHah?โ€ Ia terkejut tidak percaya. โ€œApa lagi itu?โ€ tanyanya bingung. Aku pun mencoba menjelaskannya dengan sederhana.

โ€œSkizofrenia itu adalah gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berprilaku. Kalau kronis, pengidapnya bisa mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap. Nah, gejala yang mulai kamu alami ini namanya Psikosis, dimana kamu kesulitan membedakan antara kenyataan dengan pikiran.โ€

โ€œTerus,โ€ potongnya dengan lurus saat masih ada perkataan yang menggantung di lidahku. Bola matanya menghadap tembok seperti tengah membayangkan sesuatu. โ€œApa bisa sembuh?โ€

Aku yang sempat menarik napas lalu membuangnya sambil menurunkan pundak pun me
Sun๐ŸŒ…

Semoga bisa konsisten menamatkan buku ini. Amin

| ์ข‹์•„์š”
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

๊ด€๋ จ ์ฑ•ํ„ฐ

  • Dream first classย ย ย 48. Aku juga sakit

    Keesokan harinya, aku sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Pihak rumah sakit kota memberitahukan bahwa hari ini Olin sudah bisa pulang. Dan aku dengan Esa masih belum selesai memikirkan bagaimana cara memberitahukan Olin secara hati-hati bahwa kakaknya sudah meninggal. Terlebih meningggalnya karena dibunuh teman kakaknya sendiri. Tadi malam Esa mengacak-ngacak rambutnya sambil memohon. Ia sama sekali belum siap dengan kenyataan bahwa Olin bisa saja membencinya seumur hidup. โ€œBagaimana kalau kita sembunyikan dulu untuk saat ini?โ€ โ€œSampai kapan? Sampai Olin dewasa?โ€ kataku seolah tanpa emosi. Menaikan kedua kaki di atas sofa untuk bersila. โ€œCepat atau lambat, mau tidak mau, seberapa lama pun disembunyikan, ia akan tetap membenci kamu karena telah membunuh kakaknya.โ€ โ€œTapi anak itu masih sangat kecil buat merasakan sakit, Nom. Aku sayang banget sama dia dan dia juga sayang banget sama aku. Aku nggak siap untuk dibenci sekarang.โ€ โ€œKita bisa ngomong pelan-pelan, Sa. Kita jelaskan ken

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-01-14
  • Dream first classย ย ย 49. Pertanyaan anak-anak

    โ€œTapi aku ngerti, kok, kalau semua pasti ada waktunya. Olin belum cukup pulih, sementara kamu juga sedang sakit. Kalau Olin diberitahu sekarang, mungkin dia akan membenci kamu dan malah menyakiti dirinya sendiri. Ia tidak akan bertumbuh dengan maksimal. Anak-anak belum punya kemampuan berpikir yang mumpuni tentang dunia orang dewasa, kan. Dan lebih-lebih jika kamu memberitahukan semuanya sekarang, mungkin skizofreniamu akan semakin menjadi-jadi. Mungkin semua akan lebih hancur dari sekarang. Itu mangkanya kamu bersikukuh agar semua tetap stabil, kan?โ€ Esa tak bergeming. Bibirnya pucat sedangkan kedua bola matanya berkaca-kaca. Aku mengelus lengannya pelan. โ€œSemua orang di dunia ini ternyata sakit, Sa. Kamu nggak boleh berpikir kamu sedang sendiri, nanti kamu cepat capek. Keberadaan aku di sini bukan hanya sekadar menemani kamu, Tapi juga menemani rasa sakitmu. Karena aku punya itu.โ€ Esa pun akhirnya mengusap air mata yang menetes di pipinya. Mengangguk membenarkan perkataanku lalu m

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-01-15
  • Dream first classย ย ย 50. Noda dosa

    โ€œBu guru nggak tahu Rico. Mungkin bisa jadi karena malas makan,โ€ terangku dengan hati-hati. Melihat Esa yang masih membeku sudah cukup membuatku ketar-ketir setengah mati. โ€œKasihan kakak Olin, ya. Nggak punya siapa-siapa,โ€ lanjut mereka lagi yang sukses membuat kencingku keluar. Esa terdiam jadi sekali. Postur wajahnya kaku dan ia tidak bisa melihatku dengan santai. โ€œGimana kalau sekarang kita sarapan saja, yuk!โ€ โ€œSarapan?โ€ Dengan mudah anak-anak teralihkan fokusnya. Aku langsung membantu Rico turun setelah menurunkan Ajeng dari gendonganku. Menggenggam tangan mereka berdua untuk berjalan ke arah dapur. Merasa heroik setelahnya karena seolah berhasil menyelamatkan nyawa anak kecil. Beberapa saat kemudian, kutengok Esa dari belakang menunduk cukup lama sambil melihat kedua tangannya. Aku tak tahu persis apa yang sedang berputar di dalam kepala sang pemikir itu namun yang pasti terakhir kali teringat di kepalaku sendiri adalah pisau kecil tajam yang bersembunyi dibalik selimut rumah

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-01-17
  • Dream first classย ย ย 51. Yang kita pikir dengan yang dunia suguhkan

    โ€œHarus banget sekarang, ya? Anak-anak bisa sakit, lho, Noumi.โ€Aku melihat anak-anak dengan tatapan putus asa, namun Ajeng selalu peka terhadap apa yang aku rasakan.โ€œKita yang mau sekarang, Pak guru,โ€ sergahnya membelaku. Esa seketika jadi memiringkan kepalanya. Agak heran dengan pernyataan Ajeng yang tidak biasa.โ€œKenapa? Kamu nggak lihat di luar hujan begitu, sayang? Kalau kesamber petir gimana?โ€Aku agak terkejut mendengar kalimatnya di akhir jadi aku sedikit menaikan nada suara. โ€œEsa! Apa-apaan, sih?โ€โ€œApanya?!โ€ tanyanya dengan sedikit melotot. Seperti sudah mulai naik darah. Aku langsung terhenyak. Nana yang merasa gelisah langsung minta digendong olehnya. Anak itu seperti mengisyaratkan untuk jangan berkelahi karena ia jadi ketakutan. Tapi Esa mengelus punggungnya sambil menodongkan kekecawaannya padaku. โ€œLagian kamu ngapain, sih, pakai ide aneh-aneh mau keluar sekarang. Nggak bilang-bilang lagi dari sebelumnya. Kan ada aku di sini!โ€Bibirku terasa kelu. โ€œAku juga nggak ada kep

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-01-20
  • Dream first classย ย ย 52. Bentuk dari penyesalan

    Petir menyamba-nyambar. Hujan deras berderai bersama air mata yang tak kunjung berhenti mengalir di pipi. Aku memeluk anak-anak dalam keadaan basah kuyup oleh keringat dan air mata sendiriโ€”meringkuk duduk di atas lantai marmer yang dingin. โ€œPak guru โ€ฆ. Pak guru โ€ฆ.โ€ Mereka terus menangisi Esa yang telah angkat kaki dari rumahnya sendiri sekitar lima belas menit yang lalu. Meninggalkan kami semua dalam kondisi mental yang tidak baik. Tak lama, beberapa saat kemudian, kami mendengar bunyi alat-alat melayang dan terbentur di dinding dari balik pintu gelap Olin. Aku segera menggeser tubuh anak-anak ke samping untuk lekas berdiri. Mendekat dengan ketakutan yang terasa pekat namun lantang menggebrak pintu itu secara lebar-lebar. โ€œAstaga! Olin!โ€ Kulihat dengan mata kepala sendiri anak itu duduk mepet berhadapan dengan dinding bersama kursi roda tengah membentur-benturkan kepalanya sendiri yang masih di bungkus perban. โ€œOlin! Olin!โ€ Jantungku tak habis-habisnya terkejut. Segera kusin

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-02-07
  • Dream first classย ย ย 53. Loser

    Esa terkekeh saat menyadari sesuatu.โ€œKau tahu, yang lebih mencengangkannya lagi?โ€ tanyanya tapi bukan bertanya. Seperti hanya mengikuti caraku berbicara. โ€œMakasi atas Quotesnya. Cukup menghibur.โ€Kuterima dengan gaya anak indie yang mencintai senja. Tidak menyangka pula bahwa kata-kata itu malah menghiburnya.โ€œTapi kamu gimana dulu? Katamu pernah berada di posisi Olin waktuโ€”eh, keadaan Olin gimana?โ€Ia keburu mengubah topik saat menyebut anak tersebut. Ada kekhawatiran sekaligus ketakutan yang cukup pekat di matanya. Aku spontan menjawab. โ€œBaik.โ€ Membuatnya tidak percaya.โ€œSeriusan? Nggak mungkin. Pagi ini gimana keadaannya?โ€โ€œSedang tidur setelah minum obat sehabis sarapan.โ€โ€œDia bilang apa tentangku?โ€โ€œNggak ada.โ€โ€œSeriusan?โ€โ€œSerius .โ€ฆโ€Aku memang tidak ingin membebani pikirannya dengan rasa sakit yang sudah-sudah. Namun setiap kali bertatapan lama, ia seolah mendesakku untuk berbicara jujur.โ€œAku ini laki-laki, sayang. Nggak apa-apa. Bicara aja secara jujur. Justru saat aku tahu

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-02-09
  • Dream first classย ย ย 54. Cara berterima kasih

    โ€œPertanyaan itu juga yang sering muncul dikepalaku belakangan ini,โ€ akuku beberapa saat ketika ia nyaris menumpahkan air matanya. Kemudian tersenyum lebar-lebar ketika ia melihatku dengan wajah parau. โ€œTernyata aku nggak sendiri.โ€ Membuatnya mengelap air mata cepat-cepat bagai anak kecil yang dimarahi Ibunya karena terlalu banyak menangis sementara aku melompat kecil untuk menjongkok kemudian duduk tepat di depannya. โ€œUdah jangan sedih,โ€ cetusku mengambang. Mengulurkan singsingan lengan panjang hingga punggung tangan untuk ikut mengelap air matanya. โ€œItโ€™s okay. Bukan masalah besar ketika kita nggak tahu siapa diri kita yang sebenarnya. Kamu nggak punya masa lalu? Nggak jadi masalah! Kita bisa buat masa lalu itu dari sekarang.โ€ Aku mengangkat alis. Tersenyum sampai menyentuh pipi. โ€œGimana?โ€ Membuatnya berkeluh kesah. โ€œKenapa kamu begitu positif, Nom?โ€ โ€œHm?โ€ Aku berpikir. Kemudian mengendikan bahu. โ€œNggak tahu. Aku Cuma pengen bahagia. Karena mau senang atau sedih, ujung-ujungnya jug

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-02-10
  • Dream first classย ย ย 55. Hantu Jerapah

    Esa masih belum siap memampangkan muka dihadapan anak-anak. Jadi aku berinisiatif masuk lebih dulu untuk perlahan menyelipkannya kedalam perbincangan kami. Di ruang tengah, TV sedang menyala. Segala jenis mainan berhamburan. Saluran channel dari salah satu youtuber luar negeri tentang pengenalan hewan di kebun binatang menjadi tontonan mereka semua. Aku bergeming. Berpikir kapan waktu yang tepat untuk berbicara saat suara TV mendominasi pikiran dan imajinasi hingga sepenuhnya mengambil alih fokus anak-anak begini. โ€œWah! itu gajah afrika, ya?โ€ tanyaku bersorak seru. Mereka malah tidak menanggapi. Kudiamkan beberapa menit dengan kaki yang mulai bergerak-gerak saat kuselonjorkan di atas karpet buludru. โ€œOh, jadi begitu caranya memberi makan kudanil,โ€ kataku sambil mengangguk-angguk. โ€œIya, iya.โ€ Mencoba santai namun terkesan seperti orang mabuk. โ€œMakanannya semangka utuh, ya! Wah, hebat-hebat!โ€ Aku pun membuat suara ribut dengan bertepuk tangan sendiri kala melihat Monyet bergelantunga

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2023-02-11

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Dream first classย ย ย 71. Sky Diving (Tamat)

    Esa mengepak pakaian seadanya. Ia memasukan baju dan celana panjangnya secara serampangan ke dalam koper. Aku yang bersandar pada kusein pintu, yang sudah siap pergi dengan berpakaian rapi dan cantik, langsung tergerak untuk mendekat, membantunya mengeluarkan baju-baju itu kembali untuk dilipat. Ia menunggu dengan sabar di sampingku sementara aku berusaha tersenyum sambil mengusap pipinya. *** Hari H menuju kematian. Bandara Nusawiru, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Pukul 08.30, Esa memasangkan goggles padaku setelah dirinya selesai memakai jumpsuit. Perlengkapan untuk olahraga berbahaya ini sudah disiapkan oleh tim manajemen NSW Paracenter, namun entah mengapa ia lebih memilih untuk membeli semuanya sendiri. Dan itu tidak murah. โ€œKenapa nggak sewa aja, sih? Kan kita pakainya sekali.โ€ Esa mengancingkan helmnya dengan erat. Lalu menghela napas sambil menaruh tangan di pinggang. โ€œAku sih, sekali. Tapi apa iya kamu hanya sekali?โ€ โ€œMaksudmu aku a

  • Dream first classย ย ย 70. On the clock

    Pagi hari pukul 08.30 wita. Seperti biasa, aku melingkari angka dikalender. Tak terasa 6 bulan berlari begitu cepat secepat citah. Kuharap setelah melewati hari-hari penuh pemikiran yang dalam ini, Esa bisa mengubah keputusannya.Sejak hari terakhir kami di Gili Trawangan, pemuda berinisial E itu banyak melamun. Ia tidak lagi mengkonsumsi kafein secara berlebih. Tidak lagi menyisihkan sayur di piring makannya. Ia bahkan tidak pernah mengatakan kata-kata perpisahan selama kami menghabiskan seluruh sisa rencana kami hingga tanpa tahu, 6 bulan telah berlalu begitu saja. Apakah keputusannya sudah benar-benar berubah? Aku tak berani bertanya karena takut ia jadi terkecoh. Namun sebagai gantinya, aku berusaha ada disetiap kali ia butuhkan.Aku mendengarkannya bercerita, ikut memancing, berbicara padanya, bermain game di warnet, mencium pipinya ketika ia minta, membaca buku yang tidak begitu kusuka, mendengarkan musik Rock n roll kesukaan dia, menonton Netflix, bergandengan tangan di malam h

  • Dream first classย ย ย 69. Minta doa

    Berjalan-jalan sambil bergandengan tangan sepertinya bagian favorite Esa juga. Sebagian waktu kami dihabiskan untuk berjalan kaki sambil bergandengan tangan. Saat duduk makan, kami bergandengan tangan. Menari dan menikmati suasana pesta malam, bergandengan tangan. Berdansa, bergandengan tangan. Mengobrol dan bercerita sambil bergandengan tangan. Bahkan saat mau tidur setelah memesan dua kamar di satu hotel, Esa menawariku satu kasur berdua supaya bisa berpegangan tangan.Aku tahu dia punya rencana untuk memenggal waktunya sebentar lagi, namun tak lantas membuat kami harus tidur bersamaโ€”menghalalkan segala cara.โ€œKalau kamu mau fight untuk hidupmu dalam waktu yang lama โ€ฆ. pasti aku akan tidur sambil pegangan tangan setiap waktu sama kamu. Menghabiskan hari tua bersama. Jangan khawatir.โ€Ia tentu mengerti maksudku dengan terdiam kaku di atas kedua kakinya. Menatap penuh kehampaan di depan pintu kamarnya sendiri. โ€œAku ngerti, kok. Mengambil keputusan sampai di detik ini pasti nggak mud

  • Dream first classย ย ย 68. Gili Trawangan

    Kami terdiam di mobil. Mengisi energi setelah mengobrol panjang dengan keluarga Pak Imron seharian. Esa tadi sempat meminta bantuan kepada Pak Imron untuk menghubunginya jika ada yang membutuhkan perabotan rumah tangga. Dan keesokan harinya rumah Esa tak henti-hentinya didatangi mobil pick up untuk mengangkut barang. Rumahnya menjadi kosong. Kami bahkan duduk termenung di tengah-tengah ruangan beralaskan lantai marmer tersebut. Merasakan sepi yang merasuki ulu hati. โ€œKamu nggak menyesal, kan?โ€ tanyaku. Takut kalau-kalau ini tak sesuai ekspetasinya. Namun hebatnya ia mencebik sambil menggeleng. Meletakan kertas wish list di sampingnya dengan tenang. โ€œAku nggak pernah menyesali segala keputusanku, Nom. Ini udah seperti yang aku bayangkan, kok.โ€ *** Wush~ โ€œAyo kejar aku!โ€ kataku mengejeknya ketika mengkayuh pedal sepeda lebih cepat di sore hari. Pada naik-naikan jalan, pemuda itu ternyata sudah ngos-ngosan. Tak disangka ia lebih payah dariku yang bertubuh gempal begini. Aku menghen

  • Dream first classย ย ย 67. Jodoh

    โ€œBapak ada siapa aja nih, di rumah?โ€ tanya Esa sesudah mencium tangannya. Aku secara otomatis juga melakukan hal tersebut sambil senyam-senyum canggung.โ€œIstri sama anak saya, si Soleh.โ€ Pak Imron langsung membalik muka seratus delapan puluh derajat. Mengumpulkan semua energi di dalam mulut sebelum menyemburkannya keras-keras ke dalam rumah.โ€œBUK! ADA TAMU INI, BUK! LEH! KELUAR LEH!โ€ Teriaknya semangat. Kemudian berbalik lagi. โ€œAyo! Ayo! mari masuk dulu.โ€Soleh sang anak tiba-tiba keluar dengan tergupuh-gupuh. Sontak Esa langsung mengajaknya untuk mengambil TV di mobil.โ€œNah, ini! Ayo bro, bantu aku ambil TV kamu di mobil. Siapa lagi temannya?โ€โ€œSendiri.โ€โ€œOke, deh. Ayo kita letโ€™s go!โ€Si Soleh meski dengan alis yang terangkat riang, tak bisa memungkiri kebingungannya setengah mati. Ia tanpa mengerti kondisi langsung saja mengiyakan permintaan Esa yang sok akrab merangkulnyaโ€”mengajak keluar secara paksa. Cara menyapa laki-laki ini memang agak bar-bar. Maklumi saja. Aku terdiam bingu

  • Dream first classย ย ย 66. Project amal pt 2

    โ€œTapi โ€ฆ. tapiโ€”โ€โ€œUdahlah sayang. Nggak usah terlalu dipikirin. Nih, kukasih tahu cara kerjanya.โ€Esa membuka laptopnya di atas meja bar dekat kolam. Aku ikut duduk di sampingnya sambil membawa rasa penasaran yang cukup besar dalam genggaman. Ia membuka laman facebook di website dan mengklik market place.โ€œKarena yang kita mau jangkau orang-orang disekitaran Lombok aja, jadi kita pakai ini,โ€ katanya. Jari-jarinya begitu cepat mengoperasikan benda tersebut. โ€œUpload di sini gambarnya,โ€ jelasnya. โ€œPilih kategori barangnya, terus barang dalam kondisi bagus-bekas klik centang, terus tentukan harganya centang, dan isi deskripsinya, deh.โ€โ€œKamu kan mau memberi, bukan menjual.โ€โ€œIya mangkanya tinggal diisi deskripsinya sayang.โ€ Aku mengangguk. Menatap dengan kagum saat ia mulai mengetikan deskripsinya.Tidak dijual. Barang bekas mau pindahan. Khusus bagi orang yang membutuhkan. Kalau deal bisa langsung angkut ke rumah. Alamat:blablabla. Tidak pakai perantara. Siapa cepat dia dapat.Dan begitu

  • Dream first classย ย ย 65. Project amal

    โ€œDi sini ada yang suka baca?โ€ Tidak ada yang menjawab. Mereka semua meski tertib di suruh duduk rapi dan punya semangat untuk selalu berteriak-teriak heboh setiap saat, namun dalam hal respon tanggap mereka lumayan lambat. โ€œAda yang mau jadi penulis?โ€ tanyaku lagi. Kali ini ada satu anak berkepala plotos yang mengacungkan telunjuknya. Aku menjadi antusias. โ€œSiapa namanya, sayang?โ€ โ€œAli.โ€ โ€œOh, Ali,โ€ sahutku pelan. Namun Esa menyahut jenaka. โ€œKepanjangannya siapa Ali? Alibaba?โ€ Sontak membuat anak-anak tertawa. Aku mencoleknya dengan siku sambil memastikan kondisi wajah Ali. โ€œAli. Hm, aku mau tanya dong. Kenapa kamu mau jadi penulis?โ€ Tidak dijawab. Mungkin anak laki-laki dengan muka polos sepolos kepalanya tersebut belum mengetahui alasan mengapa ia ingin menjadi penulis. โ€œTapi Ali tahu, kan, penulis itu apa?โ€ Ia mengangguk. โ€œKira-kira, penulis itu apa, sih?โ€ pancingku lagi agar ia mau berusaha berpikir. โ€œYang nulis cerita?โ€ tanyanya memastikan. Aku langsung menepuk tangan se

  • Dream first classย ย ย 64. Do Dream

    Ia tidak lantas menjawab karena teralihkan pada alisku yang bergerak-gerak aneh. โ€œKamu baca whatssapp-ku, ya?โ€ tanyanya curiga. Yang tak disangka-sangka tahu padahal sudah kupastikan tadi dia sama sekali tidak menoleh. Hal itu sungguh membuatku tak bisa berkilah. โ€œHm, anu, akuโ€”โ€ โ€œLain kali jangan kayak gitu, ya.โ€ Membuat lidahku menggantung di langit-langit. Mengira ia bakal marah besar, ternyata hanya sebatas peringatan. โ€œOke!โ€ seruku kemudian. Berusaha memperbaiki suasana. โ€œTapi, untuk beberapa hari ke depan โ€ฆ. kamu bakal membahas hal ini, kan?โ€ Esa menghirup cairan di hidungnya keras-keras setelah berpikir keras, sekeras menyedot cairan itu. โ€œNggak dulu,โ€ katanya. Menelisik visi yang seolah sedang tergambar jelas di depan hidungnya. โ€œAku hanya ingin hidup 6 bulan lagi. Di waktu 2 bulan terakhir โ€ฆ. mungkin aku bakal bahas itu.โ€ *** Aku mengamati kalender tahun 2020 yang menempel di badan pintu kamar kosan. Di zaman serba cepat saat itu, bisa-bisanya seorang Noumi Roula meng

  • Dream first classย ย ย 63. Sisa Waktu

    Esa mengeluarkan semua uneg-unegnya sebelum berakhir mengurung diri di kamar. Ia tidak bisa mengunci pintunya karena aku yang pegang. Lantas, setelah lama memberinya waktu menyendiri, aku pun akhirnya pelan-pelan mengarahkan kenop pintu ke bawah untuk melangkahkan kaki masuk ke dalam. Ia sedang duduk memunggungi pintu di ujung kasur. Menunduk terseguk-seguk. โ€œHei,โ€ kataku menghampirinya. Mengulurkan tangan kanan dengan legowo. โ€œAku minta maaf, ya.โ€ Seperti anak kecil yang tidak sengaja membuat temannya menangis. Ia mengusap mukanya sendiri sebelum dengan berat hati mengangkat dagu. Dari sudut pandangku, ia tidak pernah malu memperlihatkan air mata dan muka jeleknya saat menangis. โ€œโ€ฆ.โ€ Aku masih mengulurkan tangan. Mengangkat alis untuk mengajaknya berbaikan. Namun ia tak berminat diajak salaman. Bokongnya malah bergeser untuk meraih obat di atas laci yang membuatku jadi menemukan luka dibalik kerah lengannya. โ€œItu kenapa?โ€ tanyaku. Ia secara spontan menarik kerah itu lalu menepis

์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status