Share

Bab 36

"Paaaaa !!!" pagi-pagi begini Narthana sudah menyeruak masuk ke kamar Satya. 

"Kenapa, Nat?" tanya Satya, ia menyingkap selimutnya dan membiarkan Narthana masuk ke dalamnya.

    Dengan tinggi Narthana yang sudah melebihi Satya, sang anak memeluki Papanya dengan erat. 

"Nat, masih aja peluk-peluk. Bulan depan sudah jadi mahasiswa lho," Satya terkikik. 

"Biarin, kan aku anak Papa satu-satunya. Siapa lagi yang peluk Papa selain aku?" 

"Mamamu? Adikmu nanti?" goda Satya.

"Adik?" Narthana menautkan alisnya.

"Memang kamu nggak mau punya adik?" tanya Satya lagi.

"Mau sih, Pa. Tapi kira-kira bedanya nanti 19 tahunan? Nanti disangkanya anak aku,"

"Biar ada yang nemenin Papa-Mama, kamu nanti kuliah pasti sibuk sendiri terus nggak lama kamu kerja, punya karir dan nikah deh,"

"Itu masih lama, Pa,"

"Waktu nggak kerasa Nat, dulu Papa juga mikir begitu. Rasanya baru kemarin Papa pacaran sama

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status