Share

Penyihir Hijau – 5

✵────────┈⊰✵⊱┈────────✵

"Berdua?" Aku berbisik ketika mengekori Mariam keluar.

"Apa yang kaupikirkan?" balas Mariam. Dia entah kenapa tampak bingung ditanya. "Tidak aneh kalau mereka ingin berduaan untuk sementara."

Aku paham kalau Idris dan Khidir lebih lama berteman sementara Mariam ibarat pendatang. Tapi, kenapa harus rahasia? Apa yang dibahas?

"Kamu mau berkeliling?" tanya Mariam.

Aku mengiakan.

"Terserah mau menjelajah sampai manapun," ujar Mariam sebelum pamit. "Tidak ada yang disembunyikan darimu." 

"Kamu mau ke mana?" tanyaku.

Mariam berjalan, tanpa menoleh. "Makan."

Kami pun berpisah.

Saat itulah, pikiran malas melintas. Aku berniat ke kamar inap kami untuk berbaring.

Kamar kami dipadu dengan warna biru pucat. Kasurnya luas dan empuk, bahkan ada nama Aibarab-nya di sana, Mariam. Mungkin aku akan punya kamar tersendiri nanti. 

Di dinding ada beberapa foto dipajang berupa gambar Mari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status