Share

Penyihir Hijau – 6

✵────────┈⊰✵⊱┈────────✵

"Begitu, ya."

Zahra memandang rangkaian bunga yang menghias taman istana. Aku bertemu dengannya beberapa saat setelah ucapan Khidir tadi.

Sebelumnya, aku tidak bisa mengomentari keputusan Khidir. 

Wajar saja kalau ia menolak, aku saja sudah dianggapnya sebagai sosok penting. Terasa aneh jika seorang raja yang tunduk pada "Putri" sepertiku. Tapi, aku pun tidak bisa menyela lagi.

Mariam pun hanya diam, berbeda dari biasanya. Barangkali juga tidak punya ide sanggahan. 

Maka, ketiganya pun berpisah dan tersisa aku yang menatap mereka dengan melonggo.

Demi mengusir rasa bosan, aku pergi mencari tempat bermain. Perpustakaan bukan tempatku karena aku sendiri tidak terbiasa membaca meski ingin sekali melahap satu buku yang lebih tebal dari sebuah kitab.

Langkahku kian memelan akibat kaki yang mulai sakit. Rencanaku ingin duduk sejenak di lantai dan meluruskan kaki agar tidak kesemutan.

Saat itul

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status