POV Faisal (3)
"Rosa!! Ngapain kamu ada disini? Kenapa kamu tahu aku ada di penginapan ini?" tanya ku kaget melihat kedatangan mantan nya itu."Maaf mas ... Bukannya aku ingin membuatmu terkejut karena kedatanganku yang secara tiba-tiba ini yang langsung masuk kekamar mu tanpa meminta izin terlebih dahulu. Aku mau bilang sama kamu, aku datang kesini mau minta maaf sama kamu Mas. Maafkan atas kesalahanku dulu, aku menyesal dan masih sayang sama kamu. Hiks hiks hiks" Rosa menangis terisak di hadapan aku."Maaf ... Sepertinya kamu tidak seharusnya datang kesini. Saya sudah memaafkan mu dan sekarang kamu keluar dari kamar ini. Saya tidak mau istri saya salah paham melihat kejadian ini," sahutku sembari menyuruh Rosa supaya segera keluar dari kamar ini."Biarkan mass ... Biarkan Mbak Dira tahu" jawab Rosa memeluk kakiku sambil menangis meraung."Biar tahu apa maksudmu? Kita sudah tidak ada apa-apa lagi. Semua nya sudah selesai, kamu jangan ngaco," Perasaanku kesal. Rosa tetap tidak mau pergi dari kamar. Jantungku berdebar tak karuan, aku takut Dira tiba-tiba datang dan mengetahui Rosa ada di sini."Mass ... Aku masih cinta sama kamu, aku tidak tahu kalau Mbak Dira menikah dengan mas. Aku pengen balikan lagi sama kamu mass. Aku masih sayang sama kamu. Mas mau kan balikan lagi sama aku?" Rosa meminta balikan setelah aku sudah resmi menjadi istri Dira? Dasar, ia ada-ada saja."Kamu pulang sekarang, pergi cepetan," sahutku sambil mendorong tubuh Rosa sampai terjatuh. Ia meringis kesakitan, aku sama sekali tidak merasa kasihan padanya. Ia lalu bangkit dan berusaha menggapai kakiku kembali."Aku tidak mau pergi sebelum kamu mau menerimaku kembali. Terima aku sekarang!!" Rosa memaksa sambil terus berusaha memelukkuTiba-tiba ... Terdengar suara sepatu sepertinya mau menuju kekamar, langsung aku segera menyuruh Rosa bersembunyi di dibalik lemari. Dan pas knop pintu di buka ternyata dia adalah Dira, aku jadi sampai keringetan dingin dan badanku gemetar aku tidak mau Dira tahu masa laluku, aku tahu mau istriku tahu kalau Rosa sedang bersembunyi di balik lemari. "Mas ... Mas kenapa diem mematung seperti itu kaya kaget saja melihat kedatanganku," tanya Dira istriku menanyaiku, reflek aku kaget setengah mati."Tidak apa, sayang. Mas cuma kaget aja dan gerah. Oh iya, kamu dari mana kok mas bangun kamu tidak ada di samping mas?" Tanya ku mengalihkan pembicaraan, istriku tersenyum."Maaf Mas. Aku tadi keluar pesan kopi susu sambil melihat pantai. Mas sedang tidur pulas aku mau tadi mau bangunin mas. Tapi, kasihan Mas tidurnya nyenyak sekali sih," jawab Dira tersenyum manis, aku membalas senyuman istriku sambil menggaruk rambut yang tidak gatal."Oh ya? Ya sudah mas mau mandi dulu ya, habis itu kita langsung cari makan diluar" ucapku pada Istriku, ia menganggukan kepala"Iya Mas, aku tunggu diluar saja ya," jawab Dira dan ia langsung melangkah keluar dari kamar ini. Aku bernafas lega setelah Dira sudah keluar dari pintu kamar.Aku menemui Rosa yang tengah berada di balik lemari. Rosa langsung keluar dari persembunyian nya dan langsung memeluk mesra tubuhku "Makasih Mas sudah mau menerimaku kembali, aku tidak apa jadi yang ke dua juga. Asal aku bisa selalu bersama Mas," ujar Rosa dengan manjanya ia memeluk dengan sangat erat dan membelai wajahku.Sedangkan aku hanya bergeming, tidak menjawab ucapan Rosa sepatah katapun. Jiwaku seakan menolak di peluk Rosa. Tapi, entah kenapa rasa-rasa seperti ada rasa keinginan melihat komolekan tubuh Rosa yang putih mulus itu. πππππPenghianatan pun akhirnya terjadi, aku ternyata malah bermain api dengan Rosa. Aku bukannya menjaga ucapan agar tetap setia. Tapi, siapa sangka setan mampu membuat seorang aku jatuh juga.Setelah selesai bermain dengan Rosa, kami segera keluar dari kamar. Takut Dira kembali lagi ke kamar dan mengetahui kalau aku sudah memadu kasih di kamar.Rosa kembali ke kamar, ternyata Rosa memesan kamar bersebelahan dengan kamar ku. Rosa benar-benar pintar, Aku segera menemui Dira di bawah, sebab di lantai satu terdapat ssebuah lestoran.Aku menghampiri Dira setelah tahu istriku sedang duduk sambil menikmati kopi. Aku menyapa istriku yang tengah memandang pantai. Aku segera memesan makanan karena perutku sudah sangat lapar sekali, begitu jjuga dengan Dira.Lima belas menit kemudian akhirnya makanan sudah terhidang di depan kami. Kami segera menikmati makanan yang sudah kami pesan ini.Makanannya sangat ekak sekali, istriku pun sepertinya menyukai makanan ini.Selang beberapa menit, aku dan Dira telah selesai menikmati makanan ini dan kami sekarang berdiam diri saling menatap wajah masing-masing. Aku berkeinginan ingin hari ini pulang ke rumah. Berniat ingin menyampaikan ke Dira mudah-mudahan ia tidak marah."Dek. Sudah ya liburannya, mas kan dua hari lagi mau kerja lagi," Ucapku bicara pelan pada istriku."Begitu ya Mass? Ya sudah tidak apa, besok kita pulangnya yah! Aku mau ke pantai dulu nanti siang mau berjemur dibibir pantai soalnya. Kalau pulang sekarang aku tidak mau." Jawab istriku aku hEnya bisa mengangguk saja. "Oh iya, Dek," Jawabku singkat dan gugupππππSore menjelang malam, matahari sudah menampakan keindahannya sekarang waktu sudah pagi aku melihat Dira merapihkan semua pakaian ku dan pakaiannya ke dalam koper. Semua sudah rapi dan beres tinggal on the way untuk pulang saja..Aku melirik ke arah Istriku dia tak kalah cantik dengan Rosa, dia juga rajin cerdas berbakti pula tapi kenapa aku sendiri tega menghianati nya kalau sampai tau Dira bagaimana apalagi kalau tau bahwa adiknya lah pasti marah besar.. Ya tuhan ma'afkan andaikan aku gak memikirkan hawa nafsu pasti kemarin gak bakalan melakukan seperti itu dengan Rosa, ini salahku aku hanya menuruti ego tanpa tau akibatnya apa" ucapku dalam hati sambil meretupi kesalahanku."Sayang, maafkan Mas kalau mas belum bisa jadi suami yang baik buat kamu," ucapku kepada Dira meminta maaf"Mas kenapa bilang seperti itu? Mas baik kok sama aku," jawabnya tersenyum"Apa boleh, mas ingin kita pulang sekarang? Kamu mau kan?" Tanyaku langsung tnapa basa-basi. Dira keheranan menatap wajahku yang memperlihatkan raut wajah memelas."Ya sudah, kita pulang sekarang kalau Mas minta aku tidak masalah." Jawab istriku. Aku yang mendengar sangat senang sekali. "Ayok Dek, kita beres beres sekarang" jawabku dan langsung memegang tangan istriku.Aku dan Dira segera membereskan pakaian, setelah selesai kami segera keluar dari kamar dan pergi meninggalkan hotel penginapan ini. Kami segera memesan taksi online. Taksi online pun akhirnya tiba, aku segera masuk kedalam mobil begitu juga dengan Dira. Mobil segera di lajukan oleh supir, aku menatap kearah luar jendela.Aku sampai kepikiran kenapa aku bisa senekat itu dengan Rosa, aku takut Rosa hamil nanti ia pasti meminta pertanggung jawabanku lagi.Perjalanan yang cukup jauh, akhirnya aku sampai juga di rumahku sendiri, aku langsung bergegas menuju kamar gak sabar rasanya ingin bersantai dikamar sambil rebahan. Dira malah nyantai di ruang keluarga sambil menonton film kesukaan nya.. Satu jam kemudian aku berniat menghampiri istriku yang sedang menonton televisi, rupa-rupanya ada Mamaku duduk di sebelah istriku sambil mengobrol.."Eh ada mama. Kapan Mama kesini" tanyaku pada Mama sambil tersenyum"Baru saja. Mama datang kesini kangen sama kalian berdua, gimana honeymon nya lancar? mudah-mudahan cepet hamil ya kamu Dira," Mama bicara dengan penuh keharapan. "Amin Mah, mudah-mudahan aku bisa segera hamil. Doakan aku ya," ucap Istri ku meminta doa mertuanya.Mama menganggukan kepala, "Amin sayang ... Mudah-mudahan kalian di segerakan memiliki momongan," Aku tersenyum mendengar ucapan Mama, aku pun seperti itu ingin menjadi seorang Papa. Aku lebih baik pergi meninggalkan Mama dan Dira, aku ingin mereka wanita yang aku sayangi ini bisa leluasa mengobrol.πππPagi menyapa, akhirnya aku kembali bekerja, kangen rasanya pengen duduk di kursi kerja sambil memainkan laptop padahal aku cuma sebentar honeymon nya.Seketika itu rekan kerjaku datang menghampiriku mereka menggodaku. Aku yang mmendengar hanya tersenyum."Wah pengantin baru abis honeymon mukanya cerah banget ni," Ucap Irwan menggodaku. Aku hanya tersenyum melihat ocehan Irwan. "Iya dong, Makanya lo cepet-cepet merried supaya bisa honeymon kaya gue bro," ucapku mengejeknya sambil tertawa"Pasangan juga gue gak punya Bro. Oh iya, lo tahu tidak, ada karyawan baru Sal, cantik orangnya," ucap Irwan memberitahuku."Oyah, Siapa? tanyaku penasaran menatap Irwan."Noh," ucap Irwan sambil menunjuk ke arah wanita sexsy. Apa mungkin itu karyawan baru? Akan tetapi, setelah perempuan itu membalikan badan, ternyata ia adalah____Bersambung..Ayo ... Ada yang tahu snapa wanita sexy itu? Simak terus yaa!!Pov Rosa (1)Aku mengenal Mas Faisal sudah lama dari semenjak aku sekolah. Kita sama-sama pasangan kekasih yang saling mencintai. Tapi, itu hanya sebentar. Aku meninggalkan Mas Faisal dan berpaling kelain hati. Jujur, aku sangat menyesal waktu itu karena sudah meninggalkan Mas Faisal.Hari itu, aku sudah mencari keberadaan Mas Faisal. Tapi tak kutemukan, semenjak aku putus dengannya sampai sekarang aku belum bertemu. Akan tetapi, semenjak ada undangan yang dikasih Mbak Dira, dan aku datang ke acara pernikahan kakakku, tak kusangka aku bertemu kembali dengan Mas Faisal.Tapi, sayangnya ia sudah sah menjadi suami Mba Dira--kakaku. Awalnya aku tidak mengira bahwa Mas Faisal yang akan menikah dengan Mbak Dira bukan Mas Faisal yang ku cari. Tapi, setelah aku menghadiri pernikahan Mbak Dira aku sadar bahwa Mas Faisal yang aku cari ada di sebelah Mbak Dira dan sudah menjadi suami sahnya.Jujur, aku sangat sedih, tapi aku harus b
Part 8POV ROSA 2"Hai Mas? Aku sekarang bekerja di kantor yang sama denganmu. Kamu senangkan aku bisa bekerja bareng kamu, Mas?" ujarku sambil tersenyum genit pada Mas Faisal."Iya, aku senang kamu bekerja disini bareng aku. Tapi, bagaimana kalau nanti Dira tahu yang sebenarnya tentang kita?" ujar Mas Faisal ketakutan, aku hanya tersenyum melihat wajah ekspresi pacarku ini."Tenang Mas, Mbak Dira aku jamin tidak bakalan tahu kalau aku ada apa-apa sama kamu, lebih baik nanti sewaktu istirahat kita makan bareng saja yuk di kantin, aku mau kita mengenang masa-masa indah kita dulu dengan makan romantis, " kataku memeluk lengannya."Iya, siap. Sayang." jawab Mas Faisal sambil hormat. Aku terkekeh.Mas Faisal gampang sekali luluh, sama perempuan tergoda sedikit imannya langsung runtuh. Tapi aku sangat senang melihat kelakuan Mas Faisal yang manja padaku.Setelah berlama-lama bekera akhirnya, jam istirahat
POV ROSA 3"Mas akhirnya kamu datang juga, kamu dari kemaren kemana saja? Aku butuh kamu, kamu malah menghilang selama seminggu ini,'' ucapku mengintograsi dengan nada sangat kesal."Maafkan Mas, Rosa. Bukan bermaksud Mas tidak memberi kabar padamu, mas tidak mau Dira curiga dengan hubungan Kita saja,'' ucap Mas Faisal sambil memegang pergelangan tanganku."Dira lagi, Dira lagi! Mas aku juga sama istri kamu kenapa kamu mentingin Mbak Dira terus. Sedangkan detik-detik aku melahirkan pun kamu tidak menemaniku, kamu tega sekali Mas. Biarin saja Mbak Dira tahu kamu masih cinta sama Mbak Dira, lantas aku apa? cuma pemuas nafsumu saja hah?" ucapku yang frustasi setelah mendengar ucapan Mas Faisal menyebut nama istri pertamanya itu"Sabar, Sayang. Nanti juga ada saatnya aku menceraikan Dira, kamu yang tenang jangan banyak pikiran. Kamu 'kan baru saja melahirkan, jangan setres terus yang terpenting aku ada disini bersamamu. Ya sudah sekarang mas m
Hari ini aku akan siap-siap pergi ke Rumah makanku karena ada pesanan dari Bapak Pratama dan aku sesegera mungkin menuju kesana untuk membantu para karyawanku menyiapkan pesanan yang akan dikirim ke PT Angkasa Group.Tapi Aku tidak melihat Mas Faisal kemana dia pergi tidak bilang sama sekali lagi, yasudahlah gak kenapa-napa aku pergi saja mungkin Mas Faisal pergi bersama gundiknya.Setelah sampai di tempat usahaku, ternyata semuanya sudah siap tinggal memasak. Bahan-bahannya sudah dibeli langsung oleh karyawanku dan kami bersiap-siap untuk segera memasak. Karyawanku yang lain memotong bahan sayuran, sedangkan ada chef handalku ia bagian yang memasak, aku cuma bantu-bantu saja apa kekurangannya.Setelah tiga jam berkutat di dapur, akhirnya selesai juga memasaknya tinggal membungkus dan langsung dikirimkan ke kantor PT Angkasa Group. Sesampainya di depan kantor PT Angkasa Group, aku lantas memberi tahu kepada Satpam jika aku ingin mengantarkan pesanan pada Pak Pratama ke dalam kantor.
menghampiri penjual somay tersebut dan langsung memesannya, setelah menunggu lama akhirnya somay sudah berada di hadapanku dan segera aku menikmatinya dengan sangat lahap.Akhirnya setelah selesai menikmati somay tersebut, aku langsung berlalu meninggalkan penjual dan aku lantas pulang menuju rumah.Di rumah aku melihat motor Mas Faisal, nampaknya suamiku sudah pulang. Entah kemana tadi perginya sampai-sampai mau menjelang waktu magrib pun ia baru pulang pulang ke rumah."Mas sudah pulang, dari mana saja Mas?" tanyaku mengintograsi suamiku, ia terlihat kaget melihat kedatanganku."Oh iya, dek. Mas baru pulang dari rumah teman, maaf pulangnya terlambat. Kamu juga habis dari mana kok baru pulang?" tanya Mas Faisal balik menatapku."Aku habis dari bidan Mas, biasa kontrol kandunganku," ucapku singkat membuang muka"Oyah terus gimana, apa kata bidannya sayang?" ucap suamiku dan aku langsung menjawab
Setelah pukul 02:20 WIB akhirnya aku bisa tertidur pulas dan aku tidur disamping Mas Faisal dengan membelakanginya. Aku terlelap dengan mimpi yang indah.Entah kenapa rasa-rasa kok ada yang maksa aku supaya bangun, ternyata Mas Faisal. Baru saja aku tidur sebentar sudah dibangunkan olehnya."Dek bangun, Mas lagi kepingin. kamu cepetan bangun, ayo!'' ucap Mas Faisal dengan penuh kenafsuan terus membangunkan aku yang sudah terlelap dengan nyengaknya."Aduh Mas males ah nanti saja, aku sudah ngantuk sekali baru saja tidur sudah dibangunkan lagi," jawabku kesal menolaknya. Bukannya aku tidak mau, tapi aku mengingat mas Faisal sudah pernah tidur dengan wanita lain rasanya aku tidak mau lagi, walau pun itu kewajibanku."Ayo lah Dek sekali ini saja, kita sudah lama tidak melakukannya," jawab suamiku memaksaku untuk segera melayani nya. Tapi aku sangat tak sudi melayaninya di ranjang."Tidak mau mas, aku cape malam ini, besok saja ya," ucapku d
"Yasudah Papa yang sabar mungkin ini sudah jalan yang dikehendaki Allah," ucapku menenangkan hati Papaku."Dir kalau boleh Papa minta, Papa ingin rujuk lagi dengan Mamamu, Papa jangan tidak akan mengulangi kesalahan seperti dulu Papa sebenarnya masih sayang sama Mama kamu" ucapan Papa membuat aku terkejut."Ehhmm ... Kalau masalah itu maaf Pah, tanyain langsung saja sama Mama mungkin Mama mau kembali lagi sama Papa?" jawabku ketika itu Papa terdiam menunduk kembali entah apa yang ada dipikiran Papa aku tidak menyangka Papa ingin rujuk kembali dengan Mama setelah Papa sudah tidak mempunyai apa-apa lagi."Oh iya Nak, kata tetangga apakah benar kamu sedang hamil cucu Papa?" ucap Papaku bertanya, aku langsung menganggukkan kepala"Iya Pah benar, aku sedang hamil usia empat bulan dan besok acaranya empat bulananku, Papa datang yaa," jawabku sopan, aku ingin Papa juga melihat acara syukuran besok."Iya Nak, pasti Papa datang. Kalau begitu Papa mau
"Ngapain kamu datang kesini hah? Mana wanita sialan itu kembalikan hartaku dasar anak iblis," ucap Papa bergitu murka kepada Rosa"Maksud Papa apa? Aku tidak mengerti apa yang Papa ucapkan, kenapa Papa bilang Rosa ini anak iblis. Papa tega sekali sama aku" jawab Rosa sambil menangis sepertinya Rosa belum tahu kalau Rosa bukan anak kandung Papa."Kamu manggil saya Papa, saya bukan Papa kandungmu, mana Ibumu kembalikan uang yang Ibumu curi dariku," jawab Papa dan Rosa terlihat sangat kaget mendengar ucapan yang dilontarkan Papa"Rosa tidak tahu dimana Ibu Pah, sudah lama sekali Rosa tidak bertemu Ibu," jawab Rosa sambil terisak menangis menatap papa."Omong kosong kamu, kamu 'kan anaknya masa tidak tahu ibumu dimana," ucap Papa dengan penuh amarah."Sudah Pah jangan emosi, banyak orang yang lihat. Papa yang tenang dan sabar ini masalah bisa dibicarakan dengan baik," ucap Mas Faisal pada Papa ia malah membela Rosa..&nbs