Pov Rosa (1)
Aku mengenal Mas Faisal sudah lama dari semenjak aku sekolah. Kita sama-sama pasangan kekasih yang saling mencintai. Tapi, itu hanya sebentar. Aku meninggalkan Mas Faisal dan berpaling kelain hati. Jujur, aku sangat menyesal waktu itu karena sudah meninggalkan Mas Faisal.Hari itu, aku sudah mencari keberadaan Mas Faisal. Tapi tak kutemukan, semenjak aku putus dengannya sampai sekarang aku belum bertemu. Akan tetapi, semenjak ada undangan yang dikasih Mbak Dira, dan aku datang ke acara pernikahan kakakku, tak kusangka aku bertemu kembali dengan Mas Faisal. Tapi, sayangnya ia sudah sah menjadi suami Mba Dira--kakaku. Awalnya aku tidak mengira bahwa Mas Faisal yang akan menikah dengan Mbak Dira bukan Mas Faisal yang ku cari. Tapi, setelah aku menghadiri pernikahan Mbak Dira aku sadar bahwa Mas Faisal yang aku cari ada di sebelah Mbak Dira dan sudah menjadi suami sahnya.Jujur, aku sangat sedih, tapi aku harus berpura-pura tersenyum dan mengucapkan selamat kepada Mas Faisal Dan Mbak Dira. Dalam hati, aku tetap tidak rela Mas Faisal di miliki siapa pun, bahkan di miliki kakakku pun aku sama sekali tidak rela. Akan kubuat Mas Faisal jatuh kepelukanku lagi.Setelah berjalannya waktu, aku dapat kabar bahwa mereka berdua Mas Faisal dan Mbak Dira akan pergi berlibur ke Bali, aku cemburu. Aku tidak rela sekali dan berniat akan mengikuti mereka ke Bali. Aku akan merusak kebahagiaan pernikahan mereka. Mas Faisal harus menjadi milikku.Aku langsung segera memesan tiket menuju Bandara, pas sekali aku bertemu dengan mereka berdua di Bandara ini. Supaya tidak ketahuan, aku membuntutinya, aku segera memekai kaca mata, jaket tebal dan topi sebagai pelindung kepala supaya tidak ketahuan oleh mereka kalau aku mengikutinya dari belakang.Setelah lama menpempuh perjalanan ke Bali, akhirnya aku telah sampai di Bali, aku pun masih harus mengikutinya. Kemana mereka melangkah akan aku ikuti, bahkan ke ujung dunia pun akan aku ikuti. Dan pada akhirnya mereka datang ke hotel penginapan, mereka terlihat sedang memesan sebuah kamar yang akan di tempati selama beberapa hari di Bali.Aku pun berniat membayar kamar yang berada di samping kamar Dira dan Mas Faisal, untungnya kamar di sebelah sedang kosong jadi aku bisa tenang mengawasi mereka dari jarak jauh.Aku masuk ke kamar, aku merebahkan tubuhku di ranjang kasur. Berniat memikirkan untuk esok aku harus bisa menyelinap masuk kamar mereka tnapa sepengatahuan Mbak Dira.Sudah dua hari aku belum berani masuk ke kamar Mas Faisal, aku selalu melihat gerak-gerik setiap mereka keluar masuk pintu kamar. Mereka terlihat sangat romantis, mereka terlihat akan pergi keluar, aku melihat ternyata mereka mampir ke pantai dan berdiam diri di pantai sambil menikmati udara sore hari di tepi pantai. Aku sangat kesal melihat keromantisan mereka, aku begitu cemburu terhadap Mbak Dira. Kalau saja Mbak Dira tidak menikah dengan Mas Faisal, aku tidak akan secemburu ini sampai-sampai harus mengikuti mereka ke Bali.Aku masih menunggu kesempatan supaya aku bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan Mas Faisal. Aku ingin mengatakan padanya, kalau aku sangat mencintainya dan berniat ingin meminta kembali Mas Faisal menjadi kekasihku. Aku sangat tidak rela Mas Faisal bahagia dengan Mbak Dira, aku memang sangat jahat berniat akan merebut suami dari kakakku sendiri. Tapi, ini soal hati. Mas Faisal adalah cinta pertamaku, aku ingin Mas Faisal menjadikan Mas Faisal suami bukan menjadi kakak iparku.Aku menghela nafas perlahan mencoba tetap tenang, mudah-mudahan besok aku ada kesempatan masuk ke kamar Mas Faisal. Aku akan menunggu waktu yang tepat sewaktu Mbak Dira tidak sedang bersama Mas Faisal.Keesokan pagi, aku melihat Dira yang keluar dari kamar dan Mas Faisal tidak bersama Mbak Dira. Pucuk dicinta wulan pun tiba, akhirnya Mbak Dira keluar sendiri dari kamar nya, berarti Mas Faisal sendirian di kamar.Aku masuk perlahan dan mengendap, lekas membuka pintu kamar Mas Faisal. Ternyata tidak dikunci sama sekali, aku sangat senang. Akhirnya aku masuk dengan santai. Aku melihat Mas Faisal yang ternyata baru bangin dari tidur, ia kaget melihatku masuk ke kamarnya yang hanya memakai pakaian lingery, aku sengaja ingin membuat Mas Faisal tergoda.Mas Faisal terlihat marah ketika aku sudah berada di hadapannya. Ia lekas berdiri menatap dengan mata melotot kearahku.Aku hanya mampu tersenyum melihat raut ke heranan Mas Faisal. Aku berniat akan bicara basa-basi terhadap Mas Faisal."Rosa! Ngapain kamu ada disini? Kenapa kamu tahu aku ada di penginapan ini?" tanya ku kaget melihat kedatangan mantan nya itu."Maaf, Mas! Bukannya aku ingin membuatmu terkejut karena kedatanganku yang secara tiba-tiba ini yang langsung masuk kekamar mu tanpa meminta izin terlebih dahulu. Aku mau bilang sama kamu, aku datang kesini mau minta maaf sama kamu Mas. Maafkan atas kesalahanku dulu, aku menyesal dan masih sayang sama kamu. Hiks hiks hiks" Aku menangis tersedu-sedu menatap Mas Faisal."Maaf, sepertinya kamu tidak seharusnya datang kesini. Saya sudah memaafkan mu dan sekarang kamu keluar dari kamar ini. Saya tidak mau istri saya salah paham melihat kejadian ini," sahutku sembari menyuruh Rosa supaya segera keluar dari kamar ini."Biarkan mass ... Biarkan Mbak Dira tahu" sahut ku lekas memeluk kaki Mas Faisal sambil menangis meraung."Biar tahu apa maksudmu? Kita sudah tidak ada apa-apa lagi. Semua nya sudah selesai, kamu jangan ngaco," Mas Faisal sama sekali tidak mengerti, ia seperti sudah tidak mencintaiku. Aku berniat memeluk tubuh Mas Faisal. "Mass ... Aku masih cinta sama kamu, aku tidak tahu kalau Mbak Dira menikah dengan mas. Aku pengen balikan lagi sama kamu mass. Aku masih sayang sama kamu. Mas mau kan balikan lagi sama aku?" Aku tanpa basa-basi langsung meminta belikan pada Mas Faisal."Kamu pulang sekarang, pergi cepetan," jawab Mas Faisal mengusirku dan mendorongku sampai jatuh kelantai. Tapi, aku segera bangun dan memegang kedua tangan Mas Faisal, malah langsung di tepis."Aku tidak mau pergi sebelum kamu mau menerimaku kembali. Terima aku sekarang!!" Aku berteriak kencang."Oke. Aku akan memaafkan kamu, ini bukan waktu yang tepat untuk kamu datang ka kamarku untuk meminta maaf.Akhirnya dengan penuh drama, Mas Faisal langsung memaafkan aku, aku sangat senang sekali. Tiba-tiba ... aku dan Mas Faisal mendengar suara langkah sepatu. ya, itu pasti Mbak Dira, Mas Faisal langsung menyuruhku bersembunyi. Tapi, aku tidak mau, aku minta pada Mas Faisal untuk segera menerima aku kembali menjadi kekasihku baru aku akan bersembunyi supaya tidak ketahuanaku olah Mbak Dira. Mas Faisal menyetujui, aku langsung bersembunyi di balik lemari pakaian. Setelah beberapa lama kemudian, melihat semua aman dan aku juga sudah mihat Mbak Dira keluar dari kamar ini lagi. Aku gegas keluar dari persembunyian dan langsung menghampiri Mas Faisal.Aku menanyakan kembali soal barusan yang aku bicarakan pada Mas Faisal dan benar Mas Faisal akhirnya menyetujui, sekarang aku sudah resmi menjadi kekasih Mas Faisal kembali.Tapi, di lihat dari sorot matanya, Mas Faisal seperti menginginkan sesuatu dari tubuhku, ia menatap dari atas sampai bawah, melihatku bagai kehausan. Aku mengerti maksudnya, aku tersenyum kearah Mas Faisal. Detik kemudian, kami langsung melakukan hubungan suami istri.Setalah satu jam aku melakukannya bersama Mas Faisal, aku gegas pergi keluar kamar. Aku mengasuh tahu di mana letak kamarku berada. 🍁🍁🍁🍁Dua hari berikutnya, akhirnya aku pulang kerumah dengan senang dan gembira. Akhirnya aku bisa dapatkan Mas Faisal kembali. Memang aku sangat tega telah menghancurkan rumah tangga kakakku.Tapi, mau bagaimana lagi? aku sangat mencintai Mas Faisal, di tambah Mas Faisal itu cinta pertamaku. Mas Faisal pun sepertinya masih sangat mencintaiku, buktinya dia mau melakukannya denganku.Pagi menyapa, ini hari pertama aku bekerja di kantor. Sekarang aku sudah berada di kantor, gegas aku langsung di terima sebagai staf karyawan di sebuah perusahaan tempat Mas Faisal bekerja.Mas Faisal juga bekerja di kantor ini. Aku sanang bisa sekantor dengan Mas Faisal, itu artinya aku bisa bekerja dan akan lebih dekat dengan Mas Faisal.Aku masuk ke kantor berniat akan langsung bekerja, aku melihat Mas Faisal sedang mengobrol dengan rekan kerjanya. Mas Faisal menatap kearahku, aku segera tersenyum dan menyediakan sebelah mata kearahnya.Bersambung...🍁Simak terus kelanjutan cerita Dira ya, Kakak-kakak. Jangan lupa kasih Tap Love, komentar dan Subscriber..🍁 Terima kasih....Part 8POV ROSA 2"Hai Mas? Aku sekarang bekerja di kantor yang sama denganmu. Kamu senangkan aku bisa bekerja bareng kamu, Mas?" ujarku sambil tersenyum genit pada Mas Faisal."Iya, aku senang kamu bekerja disini bareng aku. Tapi, bagaimana kalau nanti Dira tahu yang sebenarnya tentang kita?" ujar Mas Faisal ketakutan, aku hanya tersenyum melihat wajah ekspresi pacarku ini."Tenang Mas, Mbak Dira aku jamin tidak bakalan tahu kalau aku ada apa-apa sama kamu, lebih baik nanti sewaktu istirahat kita makan bareng saja yuk di kantin, aku mau kita mengenang masa-masa indah kita dulu dengan makan romantis, " kataku memeluk lengannya."Iya, siap. Sayang." jawab Mas Faisal sambil hormat. Aku terkekeh.Mas Faisal gampang sekali luluh, sama perempuan tergoda sedikit imannya langsung runtuh. Tapi aku sangat senang melihat kelakuan Mas Faisal yang manja padaku.Setelah berlama-lama bekera akhirnya, jam istirahat
POV ROSA 3"Mas akhirnya kamu datang juga, kamu dari kemaren kemana saja? Aku butuh kamu, kamu malah menghilang selama seminggu ini,'' ucapku mengintograsi dengan nada sangat kesal."Maafkan Mas, Rosa. Bukan bermaksud Mas tidak memberi kabar padamu, mas tidak mau Dira curiga dengan hubungan Kita saja,'' ucap Mas Faisal sambil memegang pergelangan tanganku."Dira lagi, Dira lagi! Mas aku juga sama istri kamu kenapa kamu mentingin Mbak Dira terus. Sedangkan detik-detik aku melahirkan pun kamu tidak menemaniku, kamu tega sekali Mas. Biarin saja Mbak Dira tahu kamu masih cinta sama Mbak Dira, lantas aku apa? cuma pemuas nafsumu saja hah?" ucapku yang frustasi setelah mendengar ucapan Mas Faisal menyebut nama istri pertamanya itu"Sabar, Sayang. Nanti juga ada saatnya aku menceraikan Dira, kamu yang tenang jangan banyak pikiran. Kamu 'kan baru saja melahirkan, jangan setres terus yang terpenting aku ada disini bersamamu. Ya sudah sekarang mas m
Hari ini aku akan siap-siap pergi ke Rumah makanku karena ada pesanan dari Bapak Pratama dan aku sesegera mungkin menuju kesana untuk membantu para karyawanku menyiapkan pesanan yang akan dikirim ke PT Angkasa Group.Tapi Aku tidak melihat Mas Faisal kemana dia pergi tidak bilang sama sekali lagi, yasudahlah gak kenapa-napa aku pergi saja mungkin Mas Faisal pergi bersama gundiknya.Setelah sampai di tempat usahaku, ternyata semuanya sudah siap tinggal memasak. Bahan-bahannya sudah dibeli langsung oleh karyawanku dan kami bersiap-siap untuk segera memasak. Karyawanku yang lain memotong bahan sayuran, sedangkan ada chef handalku ia bagian yang memasak, aku cuma bantu-bantu saja apa kekurangannya.Setelah tiga jam berkutat di dapur, akhirnya selesai juga memasaknya tinggal membungkus dan langsung dikirimkan ke kantor PT Angkasa Group. Sesampainya di depan kantor PT Angkasa Group, aku lantas memberi tahu kepada Satpam jika aku ingin mengantarkan pesanan pada Pak Pratama ke dalam kantor.
menghampiri penjual somay tersebut dan langsung memesannya, setelah menunggu lama akhirnya somay sudah berada di hadapanku dan segera aku menikmatinya dengan sangat lahap.Akhirnya setelah selesai menikmati somay tersebut, aku langsung berlalu meninggalkan penjual dan aku lantas pulang menuju rumah.Di rumah aku melihat motor Mas Faisal, nampaknya suamiku sudah pulang. Entah kemana tadi perginya sampai-sampai mau menjelang waktu magrib pun ia baru pulang pulang ke rumah."Mas sudah pulang, dari mana saja Mas?" tanyaku mengintograsi suamiku, ia terlihat kaget melihat kedatanganku."Oh iya, dek. Mas baru pulang dari rumah teman, maaf pulangnya terlambat. Kamu juga habis dari mana kok baru pulang?" tanya Mas Faisal balik menatapku."Aku habis dari bidan Mas, biasa kontrol kandunganku," ucapku singkat membuang muka"Oyah terus gimana, apa kata bidannya sayang?" ucap suamiku dan aku langsung menjawab
Setelah pukul 02:20 WIB akhirnya aku bisa tertidur pulas dan aku tidur disamping Mas Faisal dengan membelakanginya. Aku terlelap dengan mimpi yang indah.Entah kenapa rasa-rasa kok ada yang maksa aku supaya bangun, ternyata Mas Faisal. Baru saja aku tidur sebentar sudah dibangunkan olehnya."Dek bangun, Mas lagi kepingin. kamu cepetan bangun, ayo!'' ucap Mas Faisal dengan penuh kenafsuan terus membangunkan aku yang sudah terlelap dengan nyengaknya."Aduh Mas males ah nanti saja, aku sudah ngantuk sekali baru saja tidur sudah dibangunkan lagi," jawabku kesal menolaknya. Bukannya aku tidak mau, tapi aku mengingat mas Faisal sudah pernah tidur dengan wanita lain rasanya aku tidak mau lagi, walau pun itu kewajibanku."Ayo lah Dek sekali ini saja, kita sudah lama tidak melakukannya," jawab suamiku memaksaku untuk segera melayani nya. Tapi aku sangat tak sudi melayaninya di ranjang."Tidak mau mas, aku cape malam ini, besok saja ya," ucapku d
"Yasudah Papa yang sabar mungkin ini sudah jalan yang dikehendaki Allah," ucapku menenangkan hati Papaku."Dir kalau boleh Papa minta, Papa ingin rujuk lagi dengan Mamamu, Papa jangan tidak akan mengulangi kesalahan seperti dulu Papa sebenarnya masih sayang sama Mama kamu" ucapan Papa membuat aku terkejut."Ehhmm ... Kalau masalah itu maaf Pah, tanyain langsung saja sama Mama mungkin Mama mau kembali lagi sama Papa?" jawabku ketika itu Papa terdiam menunduk kembali entah apa yang ada dipikiran Papa aku tidak menyangka Papa ingin rujuk kembali dengan Mama setelah Papa sudah tidak mempunyai apa-apa lagi."Oh iya Nak, kata tetangga apakah benar kamu sedang hamil cucu Papa?" ucap Papaku bertanya, aku langsung menganggukkan kepala"Iya Pah benar, aku sedang hamil usia empat bulan dan besok acaranya empat bulananku, Papa datang yaa," jawabku sopan, aku ingin Papa juga melihat acara syukuran besok."Iya Nak, pasti Papa datang. Kalau begitu Papa mau
"Ngapain kamu datang kesini hah? Mana wanita sialan itu kembalikan hartaku dasar anak iblis," ucap Papa bergitu murka kepada Rosa"Maksud Papa apa? Aku tidak mengerti apa yang Papa ucapkan, kenapa Papa bilang Rosa ini anak iblis. Papa tega sekali sama aku" jawab Rosa sambil menangis sepertinya Rosa belum tahu kalau Rosa bukan anak kandung Papa."Kamu manggil saya Papa, saya bukan Papa kandungmu, mana Ibumu kembalikan uang yang Ibumu curi dariku," jawab Papa dan Rosa terlihat sangat kaget mendengar ucapan yang dilontarkan Papa"Rosa tidak tahu dimana Ibu Pah, sudah lama sekali Rosa tidak bertemu Ibu," jawab Rosa sambil terisak menangis menatap papa."Omong kosong kamu, kamu 'kan anaknya masa tidak tahu ibumu dimana," ucap Papa dengan penuh amarah."Sudah Pah jangan emosi, banyak orang yang lihat. Papa yang tenang dan sabar ini masalah bisa dibicarakan dengan baik," ucap Mas Faisal pada Papa ia malah membela Rosa..&nbs
POV PratamaSaya Pratama Adijaya CEO PT Angkasa Gruop. Saya bekerja tidak mengenal waktu, pagi sampai sore saya terus bekerja malam baru bisa beristirahat. Saya sama sekali belum mempunyai kekasih.Sebenarnya saya punya kekasih tapi itu dulu, saya hanya pernah berpacaran dengan dua wanita yang pertama bernama Anita Prameswari dia wanita yang cantik dan sexy aku putus dengannya karena dia terlalu miminta dibelikan ini itu, bukan barang yang murah tapi ini sangat fantastis mahal sekali. Seperti tas branded, sepatu sampai bajupun branded semua.Setiap hari libur Anita selalu mengajakku kesalon kecantikan itu aku yang harus membayar. Aku berpikir uangku bisa hambis karena terlalu sering menghambur-hamburkan uang, bukannya tidak mau memberi uang kepada pacar tapi dia terlalu matre, gayanya saja bak sosialita bagaimana kalau Anita sudah menjadi istriku bisa bangkrut aku sekarang saja masih berpacaran sudah habis berpuluh-puluh milyar untuk Anita akhirnya aku putuskan dia.Yang ke dua ia bern