Share

Di Kepung

Author: Firdaus
last update Last Updated: 2024-04-20 08:42:40

Kapten Roi kelihatan panik dengan suara ledakan yang terjadi secara bertubi-tubi dimana-mana.

Lalu sekelompok prajurit istana melemparkan ledakan skala kecil ke arah persenjataan milik aliansi prajurit.

Duaaar... Duaaaar...

Senjata milik aliansi mengalami kerusakan, hingga tidak bisa dipakai lagi.

"Lapor, Kapten Roi, satu meriam rusak dan satu senjata panah besar rusak, dan sudah tidak bisa digunakan lagi, kapten." ucap seorang prajurit yang melapor.

"Kemungkinan musuh ini adalah pesuruh istana Rowa. Lindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou." ucap Kapten Roi.

Seluruh prajurit termasuk para kapten menerima perintah untuk melindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou.

Para prajurit Istana meledakkan pemukiman prajurit. Beberapa tenda mengalami kerusakan dan terbakar.

Kapten Roi tidak mengetahui musuh dimana, langsung melancarkan serangan untuk membuat bingung prajurit aliansi.

Lalu, Tim Diofu berhasil menyusup ke dalam istana Kerajaan Rowa. Mereka berlari melalui lorong yang panjang.

Sampai di ujung lorong mereka melihat para prajurit berjaga.

"Duuugg.. Duuggg.. Duggg..."

5 prajurit istana yang berdiri langsung di tidurkan oleh para komandan dan 2 prajurit Komando.

Lalu Tim Diofu berlari ke lorong lain. Di ujung lorong mereka melihat aula istana. 10 orang prajurit istana berjaga.

Komandan Sinco, melempar bahan peledak ke arah ujung aula istana.

"Duaaar..."

Ledakan terjadi di aula istana dan para prajurit melihat ledakan itu dan berlari. Tim Diofu langsung menghampiri 10 prajurit istana dan menidurkan prajurit itu dengan cepat.

100 prajurit istana dari berdatangan menghampiri tim Diofu dari semua lorong istana yang terhubung ke aula istana.

Prajurit istana langsung melemparkan panah jarak jauh ke arah tim Diofu.

Tim komando langsung membentuk formasi pelindung untuk menahan serangan prajurit istana Kerajaan Rowa.

Komandan Sinco menyuruh untuk melemparkan ke arah utara aula istana.

Duaaarrr....

Ledakan terjadi mengenai prajurit istana Kerajaan Rowa.

"Mereka Tangguh." ucap Komandan Houri.

Tim Diofu berlari ke arah utara aula istana dan berhasil mengalahkan 29 prajurit istana Kerajaan Rowa.

Mereka pun berlari lagi ke lorong istana Kerajaan Rowa. Tapi mereka dikejar oleh puluhan prajurit di lorong istana.

Sampai diujung lorong, tim Diofu melihat pintu besar istana berlapis emas. Di depan pintu, mereka dikepung oleh ratusan prajurit bersenjata lengkap.

Posisi tim Diofu dalam keadaan terkepung. Namun prajurit Komando membentuk pertahanan untuk melindungi Diofu dan para komandan.

"Posisi kita terkepung, Diofu, sepertinya negosiasi gagal." ucap Komandan Sinco.

Lalu, Tim Roi, berada dalam keadaan kebingungan, karena persenjataan dan tenda mengalami kerusakan dan terbakar.

Prajurit istana Kerajaan Rowa terus melakukan ledakan ke arah aliansi prajurit.

Lalu, Kapten Roi, terus bertahan terhadap serangan yang dilakukan pesuruh istana Kerajaan Rowa.

Kemudian panah api ditembakkan ke arah tenda aliansi prajurit. Beberapa tenda terbakar lagi.

Kapten Roi, terus diam dan tidak melakukan serangan balasan terhadap pesuruh istana Kerajaan Rowa.

Sementara itu, Tim Diofu telah terkepung oleh prajurit istana Kerajaan Rowa. Komandan Sinco melakukan melemparkan seluruh bahan peledak yang dibawa ke arah posisi musuh yang lemah mengepung mereka.

"Duaaaar...

Ledakan besar terjadi diatas pintu besar warna emas. Pintu emas itu langsung roboh dan terjatuh ke lantai. Prajurit istana yang berada di di depan pintu langsung berlari menjauhi pintu emas yang roboh itu.

Setelah pintu rusak dan telah terbuka, Komandan Sinco menyuruh tim Diofu pergi masuk ke dalam ruangan itu.

Tim Diofu dan prajurit komando pergi dengan cepat. Komandan Sinco sendiri langsung menahan serangan prajurit istana.

Tinggg....

"Komandan Sinco." ucap Diofu.

"Lari, temui Raja Gouci. Aku akan menahan mereka." ucap Komandan Sinco menahan serangan pedang seorang prajurit istana Kerajaan Rowa.

Lalu setelah mereka berlari ke dalam meninggalkan komandan Sinco. Mereka melihat sekelompok prajurit istana dalam jumlah banyak telah mengepung mereka dengan persenjataan lengkap di ruang tahta Raja Gouci.

Prajurit komando langsung membentuk formasi perlindungan melingkar.

"Berhenti, kami ingin bertemu Raja kalian. Kami ingin negosiasi."

Prajurit istana Kerajaan Rowa diam saja dan tidak merespon Komandan Johen.

Sementara itu, Kapten Roi terkejut para prajurit istana Kerajaan Rowa dalam jumlah banyak berdatangan dengan membawa senjata lengkap mengepung tenda aliansi.

Kapten Roi, terkejut dengan kedatangan para prajurit mengepung mereka. Seluruh prajurit bersiap bertempur dengan posisi mereka, hanya menunggu perintah penyerangan.

Para kapten spesialis senjata berdiri berdekatan dengan, Kapten Roi.

"Bagaimana, Kapten apa kita menyerang saja." ucap seorang kapten petarung jarak dekat Kerajaan Souling.

Kapten Roi berdiri terdiam melihat jubah prajurit yang berbeda dan rompi yang berbeda dilengkapi senjata yang lebih maju dan banyak.

Salah satu prajurit berdiri dihadapan Kapten Roi, seolah menantang, Kapten Roi dan aliansi prajurit.

"Semua prajurit Kerajaan Rowa, kalian dipanggil, Raja Gouci sekarang." ucap seorang prajurit istana.

Kapten Roi, langsung mengarahkan serangan kepada seorang prajurit dengan pedangnya.

"Tinggg...."

Seorang prajurit istana menahan serangan, Kapten Roi dengan kekuatan penuh.

"Tinggg... Tingg... Tingg.... Duuug....

Kapten Roi, terjatuh akibat tendangan kaki mengenai wajah seorang prajurit istana Kerajaan Rowa.

Sementara itu, Komandan Sinco telah tertangkap oleh prajurit istana Kerajaan Rowa.

Komandan Sinco langsung berlari ke dalam menemui tim Diofu. Ternyata dia terkejut melihat banyak prajurit mengepung mereka.

"Apa, jumlah prajurit mereka ada sebanyak ini." ucap Komandan Sinco.

Komandan Sinco langsung bergabung dengan tim Diofu.

Tak lama, puluhan prajurit dari pintu emas yang roboh masuk menambah jumlah mereka untuk mengepung tim Diofu.

Komandan Sinco melihat prajurit tim Diofu membuat formasi pelindung.

Komandan Sinco kehabisan bom peledak sementara Raja Gouci tidak nampak padahal mereka sudah di dalam ruang tahta Kerajaan Rowa.

Melihat keadaan ini, Komandan Sinco langsung mengeluarkan senjata panah api untuk ditembakkan pada prajurit Istana Kerajaan Rowa.

Tingg.... Tinggg....

Panah api berhasil ditangkis dengan Perisai pelindung. Lalu prajurit melemparkan rantai ke arah tubuh Komandan Sinco.

Dia menebas lemparan rantai itu satu demi satu.

Ting.... Tingg.....

"Dimana Raja Gouci!" Teriak Komandan Sinco.

Mereka tidak menjawab pertanyaan komandan Sinco.

Lalu, Raja Gouci sedang menikmati minuman kesukaan dikejutkan dengan laporan dari salah satu prajurit istana.

"Lapor Raja, prajurit dari aliansi Kerajaan telah terkepung. Lalu penyusup telah terkepung di ruang tahta, raja."

"Baik, prajurit Kerajaan Rowa dikembalikan ke istana. Lalu Komandan Sinco suruh hadap saya. Lalu penyusup tahan mereka di ruang tahta."

"Baik."

Lalu Raja berjalan ke dalam ruang tahta ditemani prajurit istana untuk duduk.

"Kalian semua hentikan serangan, mereka telah terkepung."

Seluruh prajurit istana kerajaan Rowa berhenti menyerang dan mereka berbaris mengelilinginya.

Begitu juga tim Diofu berdiri menghadap raja Gouci yang sedang duduk di ruang tahta.

"Komandan Sinco, apa tugas kamu." ucap Raja Gouci."

"Menyerang Kerajaan Souling."

"Komandan Sinco, anda ditahan atas tindakan kamu menentang raja." ucap Raja Gouci.

"Saya Diofu, ingin Negosiasi dengan anda."

"Siapa kamu?" ucap Raja Gouci.

"Anak Raja Souling."

"Hah. Negosiasi. Untuk apa?"

"Apa tujuan kamu menyerang kami." Tanya Diofu.

Raja Gouci diam dan menatap Diofu. Lalu Raja Gouci memberikan perintah menahan tim Diofu.

Para komandan berlari ke arah Raja Gouci untuk menebas Raja Gouci dengan pedangnya.

Para prajurit istana menahan serangan para komandan dengan cepat.

Diofu diam melihat Raja Gouci tidak ingin negosiasi. Melihat situasi ini, Diofu memerintah tim Diofu menyerang raja.

"Serang Raja! ucap Diofu.

Haaaaaaaaaa.....

Prajurit Diofu yang berusaha menyusup ke dalam istana, dikalahkan oleh prajurit istana Kerajaan Rowa.

Diofu hanya berdiri melihat para prajurit tergeletak di tanah telah dikalahkan oleh prajurit istana Kerajaan Rowa.

"Raja Gouci, anda tidak ingin negosiasi dengan saya." ucap Diofu.

Raja Gouci diam melihat Diofu dengan berdiri dengan wajah marah, menantang Diofu.

Diofu melihat Raja Gouci, lalu tak lama Komandan Johen dan Komandan Houri memegang Raja Gouci.

"Apa yang kamu lakukan" ucap Raja Gouci.

"Diam Raja. Semua prajurit Kerajaan Rowa letakkan senjata kalian atau raja Gouci akan kami tebas."

"Para prajurit istana Kerajaan Rowa dengan senjata lengkap diam melihat Raja Gouci disandera Komandan Johen dan Komandan Houri."

Diofu berlari ke arah Raja Gouci melewati kepungan prajurit istana Kerajaan Rowa.

"Keluar kalian. Tinggal senjata kalian disini dan bawa diri kalian meninggalkan kami di disini." ucap Komandan Johen.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Akhir dari Kerajaan

    "Begitu ya, kalau begitu besok aliansi raja akan tiba untuk mendengar isi dari yang disampaikan oleh raja Holi dari Kerajaan Sotou." ucap Raja Dioyung."Baik raja saya akan hadir besok." ucap Diofu."Sebaiknya kamu lihat markas prajurit, karena setelah pertempuran kamu tidak melihat mereka semua yang sudah berjuang." ucap Raja Dioyung."Baik raja." ucap Diofu meninggalkan ruang tahta menuju markas prajurit Kerajaan Souling.Diofu masuk ke markas utama, disana ada Youjung dan Johen mengurus prajurit Kerajaan Souling yang terluka setelah pertempuran."Lapor, Diofu. Prajurit Kerajaan Souling berjumlah seribu prajurit sedang dirawat." ucap Youjung."Komandan, apakah tidak ada korban jiwa?" tanya Diofu."Tidak ada, Diofu semua mengalami luka ringan hingga berat. Sekarang mereka sudah di rawat dengan baik setelah mereka sampai di Kerajaan Souling." ucap Diofu."Baik, kamu harus

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Negosiasi dengan Kerajaan Jauh

    "Siapa nama kamu?" tanya Holi."Diofu, nama saya raja." ucap Diofu jawab dengan suara santai."Kamu adalah utusan raja." ucap Holi."Benar raja." ucap Diofu."Kamu datang kesini untuk menawarkan diri oleh Kerajaan Souling untuk melakukan kerjasama antar kerajaan dan pembentukan aliansi. Namun untuk tujuan apa?" tanya Holi."Mencegah pertempuran, menjalin kerjasama antar kerajaan di semua bidang." ucap Diofu."Baik, saya menerima surat utusan ini. Namun saya akan menulis surat balasan ini untuk raja kamu, Diofu." ucap Holi.Raja Holi menulis surat balasan di meja dengan waktu yang cukup lama. Diofu hanya melihat raja di depannya dengan duduk di kursi dikelilingi oleh banyak prajurit Kerajaan Jinwou dan prajurit Kerajaan Sotou serta kendaraan mewah istana raja yang berbaris di jalan setapak hutan."Saya sudah menulis surat ini, Diofu. Sekarang kamu bisa kembali ke Kerajaan S

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran Besar

    Semua prajurit Kerajaan Sotou kalah dalam pertempuran melawan kendaraan mesin Diofu dan prajurit aliansi."Semuanya, kita akan masuk ke dalam Istana Kerajaan Sotou. Bagi yang tidak bisa masuk karena kendaraan besi sudah rusak kerena serangan musuh dapat bertahan disini. Sisanya ikuti saya." ucap Diofu memberitahu semua unit kendaraan mesin yang dapat bertempur.Sebanyak 100 kendaraan mesin bergerak ke dalam istana Kerajaan Sotou. Terlihat ratusan prajurit Kerajaan Sotou masih ada di dalam istana. Namun kendaraan mesin melewati kerumunan prajurit Kerajaan Sotou dengan menabrak mereka semua. Walaupun prajurit Kerajaan Sotou tetap menyerang dengan panah api namun Diofu dan prajurit aliansi lainnya tetap menembak ratusan prajurit Kerajaan Sotou dengan meriam ledak skala sedang dan tembakan api."Ini ruang tahta, dimana raja mereka?" ucap Diofu panik. Ratusan kendaraan mesin berhenti di ruang tahta yang besar dan beberapa puluhan kendaraan mesin

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Pertempuran Kecil

    Ratusan prajurit Kerajaan Sotou langsung pingsan akibat pukulan yang mereka lakukan secara berkelompok. Hingga membuat ratusan prajurit Kerajaan Sotou dibawa dan dikumpulkan dihutan dalam kondisi terikat."Kita sudah menghajar prajurit Kerajaan Sotou." ucap Diofu."Sekarang tembak." ucap Diofu."Duaaaaar...... Duuuuaaaar.... Duaaaar...." Tiga tembakan meriam di arahkan ke Kerajaan Sotou oleh puluhan prajurit Kerajaan Souling, Rowa dan Jinwou."Tembok besar Kerajaan Sotou hancur komandan." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor."Segera mundur." ucap Komandan Youjung menyuruh mundur.Semua prajurit aliansi mundur, Diofu, Youjung dan Johen tetap memperhatikan kondisi Kerajaan Sotou yang hancur dengan teropong jarak jauh dengan berdiri di dalam hutan."Mereka keluar semua, prajurit keluar dengan menggunakan kendaraan mesin. Namun tidak banyak." ucap Diofu."Benar, par

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Operasi Tempur

    "Kita akan turun, bersiap semuanya." ucap seorang prajurit Kerajaan Jinwou menurunkan balon udara dari ketinggian."Baik."Setelah menempuh jarak yang cukup lama, balon udara Diofu, Johen, Youjung dan prajurit aliansi kerajaan semuanya sudah turun di hutan yang jauh dari area penduduk bahkan jauh dari Kerajaan Sotou. Mereka semua selamat untuk sampai di benua Kerajaan Sotou."Semuanya kita akan berjalan kaki menelusuri hutan ini. Kalian semua tetap waspada akan keberadaan prajurit Kerajaan Sotou. Karena kita datang kesini dengan persenjataan yang ada." ucap Diofu menyampaikan kepada semua prajurit aliansi kerajaan berbaris di hutan."Diofu, kita punya prajurit Kerajaan Jinwou yang jumlahnya lebih banyak. Kita juga punya prajurit khusus Kerajaan Rowa yang sempat kita lawan sebelumnya dan juga kita juga punya sedikit prajurit Kerajaan Souling." ucap Youjung."Benar untuk persenjataan Kerajaan Jinwou punya peran pent

  • Ilmu Pembawa Perdamaian   Mundur

    "Saya sudah menduga kalau prajurit musuh akan menyerang dengan skala besar." ucap Diofu berdiri di hutan jauh sekali dari pantai."Benar, mereka sudah membakar habis pantai Kerajaan Souling dan area hutan tempat kita bersembunyi tadi." ucap Youjung."Selanjutnya saya akan mengadakan pertemuan dengan aliansi prajurit dan raja." ucap Diofu kembali ke istana Kerajaan Souling."Lalu kami bagaimana?" tanya Youjung."Beberapa orang prajurit tetap pantau area pantai, jika mereka kembali dan masuk ke dalam hutan segera kembali Kerajaan Souling. Prajurit akan membawa logistik untuk kalian selama berjaga." ucap Diofu."Baik.""Semuanya, kita kembali." ucap Diofu memberikan perintah untuk kembali ke Kerajaan Souling.Setelah menempuh jarak yang lama Diofu tiba di gerbang utama dan dibuka kembali oleh prajurit Kerajaan Souling dan menuju istana Kerajaan Souling."Lapor, raja saya suda

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status