Share

Bab 123. Menyusul

"Jadi, sekarang Zayyan ada di Kanada bersama Zea? Pantas saja dia sengaja menitipkan Ar padaku." Zevanya mengepalkan tangannya kian erat. Dadanya naik turun menahan amarah yang membara. Bisa-bisanya lelaki itu menjadikan dirinya hanya sebagai alat pelampiasan.

"Iya, Nyonya," jawab sang asisten.

"Kau boleh keluar!" usir Zevanya mengibaskan tangannya.

Wanita itu duduk di kursi kebesarannya. Dia masih merutuki Zayyan, padahal dia dengan percaya diri berpikir bahwa Zayyan mulai masuk dalam perangkapnya karena menitipkan Ar. Ternyata dirinya hanya dijadikan alat pelampiasan. Lihat saja nanti dia akan membalas pria itu.

"Aku yakin, ini semua pasti karena perintah Zea padanya," tudingnya. "Entah pelet apa yang diberikan Zea, sehingga Zayyan selalu mengikuti perkataan dan perintahnya," ujar Zevanya lagi yang masih menuduh bahwa semua karena Zea.

Wanita itu berdiri dari duduk dan tak lupa meyambar tas yang terletak di atas meja.

"Marvin ke mana sih? Sudah beberapa hari hilang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status