Di bawah bimbingan Sasa, Chandra mulai menjelajah lebih dalam ke Pegunungan Morlo. Namun, Pegunungan Morlo sangat luas. Selain itu, tingkat kekuatan Chandra terlalu rendah. Dengan kecepatannya saat ini, dia tetap tidak akan mampu mencapai pusat Pegunungan Morlo sekalipun dia terbang selama beberapa tahun.Susu juga merasa kesal dengan kecepatan Chandra yang terlalu lambat. Dia pun mengerutkan kening dan berkata, “Kamu terlalu lambat. Sini, aku bawa kamu.”Usai berkata, Sasa langsung mengulurkan tangannya dan meraih tangan Chandra. Setelah menarik tangan Chandra, dia menggerakkan kekuatan di dalam tubuhnya dan terbang dengan cepat. Kecepatan Sasa begitu cepat, sehingga Chandra merasa seolah-olah waktu telah berhenti. Bahkan sebelum Chandra sadar, Sasa sudah berhenti.“Ke-kenapa kamu berhenti?” tanya Chandra dengan bingung.Tepat saat ini, Chandra merasakan sebuah kekuatan yang mengerikan sedang menyelimutinya. Dia melihat ke depan dan mendapati angkasa di depannya bergoncang. Banyak ret
Dia melihat ke sekelilingnya lalu berbisik ketika menyadari tidak ada orang di sekitar mereka, “Kita akan menemukan cara untuk mencabut pohon bodhi setelah Kak Chandra kembali ke klan Loman di Lapisan Fana.”“Aku suka ide itu,” balas Gurji dengan raut wajah bahagia. Mereka berdua tertawa lalu saling merangkul satu sama lain. Di sisi lain, Chandra sudah masuk ke dalam lorong hampa yang dibuka oleh Tino dan distabilkan dengan formasi. Lorong ini tidak akan menghilang sampai para prajurit yang melakukan perjalanan ke Pegunungan Morlo kembali. Chandra merasa masuk ke sebuah lorong dengan tinggi 2 meter dan lebar 3 meter yang dipenuhi dengan simbol misterius. Dia terus berjalan di lorong hampa selama satu menit. Sampai akhirnya, dia tiba di ujung lorong dan muncul di sebuah tempat asing. Tubuhnya melayang keluar dari lorong hampa lalu dia berdiri sambil memperhatikan sekitarnya. Chandra melihat barisan pegunungan tanpa ujung dengan puncak gunung yang menjulang dan dipenuhi oleh pepohona
Chandra mengangguk lalu memandang Dorsi dan Gurji yang menghampirinya seraya berkata, “Ya, aku ingin pergi jalan-jalan ke Pegunungan Morlo.”“Apa?”Dorsi sangat terkejut lalu berkata, “Bukankah kamu bilang tidak mau pergi? Kenapa sekarang kamu mau pergi ke sana?”Chandra langsung terkekeh lalu berkata, “Elsa sangatlah cantik, jadi aku memutuskan untuk mencobanya setelah berpikir cukup panjang. Lagi pula, Elsa berasal dari klan unggul. Aku pasti bisa memiliki pendukung yang hebat jika aku menikah dengannya.”Chandra mulai berkelakar. Walaupun dia sudah bersumpah persaudaraan dengan Dorsi dan Gurji, dia tidak ingin mereka mengetahui banyak hal tentang umat manusia. Oleh karena itu, lebih baik Chandra tidak memberitahu mereka. Dorsi menatap Gurji lalu bertanya, “Kamu pergi, tidak?”Gurji langsung mengangguk lalu berkata, “Tentu saja aku pergi.”Namun, Chandra langsung menyela dengan berkata, “Lebih baik kalian tidak pergi karena Pegunungan Morlo sangatlah berbahaya. Entah bahaya apa yang
“Senior, kamu terlalu tinggi memandangku. Bagaimanapun juga, tempat itu adalah area terlarang Lapisan Dewa. Bahkan kamu mungkin tidak akan bisa kembali dengan selamat jika kamu sendiri yang pergi ke sana. Jadi, aku mungkin saja bisa tewas jika pergi ke sana. Lagi pula, Kaisar Agung-lah yang menyegel tempat itu, jadi bagaimana mungkin aku bisa menghancurkannya dan melepaskan Tardas? Aku tidak bisa melakukannya. Lebih baik, kamu cari orang lain saja,” ujar Chandra menolak dengan tegas. Namun, Tino menatap tajam Chandra lalu berkata, “Tapi, masalah ini hanya kamu yang bisa mengatasinya.”“Kenapa begitu?” tanya Chandra bingung. Tino berkata, “Karena tubuhmu diciptakan kembali dari tubuh Kaisar Agung Klan Ambuma. Tubuhmu memiliki kekuatan Kaisar Agung. Kamu akan aman di Pegunungan Morlo. Kamu hanya perlu menemukan Tardas dan melepaskannya. Setelah itu, dia akan memberitahumu, apa yang harus kamu lakukan.”Chandra menatap Tino dalam sekaligus bingung. Kenapa seorang iblis begitu peduli dan
Pemimpin Klan Loman tiba-tiba muncul di kamar Chandra, tanpa Chandra tahu maksud dan tujuannya. Namun, Chandra memperlakukannya dengan penuh hormat. Tino menatap Chandra lalu melambaikan tangan dan di sekelilingnya memancar cahaya yang ternyata merupakan sebuah formasi. Chandra seketika menjadi waspada lalu bergumam, “Apa dia ingin membunuhku demi harta karun?”Chandra memperhatikan Tino dengan penuh kewaspadaan lalu berkomunikasi dalam diam dengan Sasa.“Kak Sasa, tolong aku!”Namun, Sasa tidak menjawabnya. Chandra terus berusaha memanggil Sasa, tapi Sasa tidak menjawabnya sama sekali. “Kamu tidak perlu gugup begitu,” ujar Tino sambil menatap Chandra lembut, layaknya seorang senior yang menatap juniornya. Chandra menarik napas panjang dan berusaha untuk tetap tenang.Kemudian dia kembali menatap Tino sambil menyeringai lalu bertanya, “Ketua Klan, apa yang kamu lakukan larut malam seperti ini di kamarku?’Tino duduk di kursi yang ada di kamar itu lalu mengisyaratkan Chandra untuk du
Tingkat energinya merupakan yang tertinggi di dunia ini. Pegunungan menjulang tinggi mengelilingi mereka. Tepat di hadapan mereka, berdiri sebuah bangunan menjulang tinggi dan megah. Dorsi melihat ke sekelilingnya lalu tersenyum seraya berkata, “Kak Chandra, ini adalah markas besar Klan Loman yang berada di Lapisan Dewa. Klan Loman adalah salah satu klan paling terkenal sekaligus klan super di Lapisan Dewa.”Chandra mengangguk lalu berkata, “Sungguh energi yang luar biasa. Mereka memang pantas berada di lapisan ini. Energi leluhur di sini juga benar-benar melimpah. Jauh melimpah daripada energi leluhur yang ada di Klan Loman Lapisan Fana.”“Kamu lihat sendiri kan tempat ini begitu menakjubkan.”*** Mereka bertiga mengobrol sambil tertawa. Semakin lama semakin banyak makhluk dari Lapisan Dewa yang berdatangan. Biasanya, hanya para prajurit yang sudah mendapatkan Dewara yang bisa naik ke Lapisan Dewa. Namun, ada juga makhluk yang memiliki kekuatan lemah yang berada di Lapisan Dewa. Kar