Share

271. Keberhasilan Bianca

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2025-11-09 17:41:20

Bianca menutup berkas di mejanya. Ia mengangguk puas pada tim yang bekerja. Matanya berkaca-kaca terharu melihat perkembangan perusahaannya sendiri.

“Teman-teman,” ucapnya sambil menatap seluruh ruangan. “Tahun ini kita berhasil menutup kontrak dengan tiga perusahaan besar, termasuk salah satu jaringan ritel internasional.”

Tepuk tangan langsung menggema. Beberapa karyawan saling melakukan tos, yang lain bersorak pelan dengan raut bangga.

Bianca melanjutkan dengan suara bergetar lembut. “Usaha ini awalnya aku lakukan sendiri. Tidak kusangka bisa berkembang seperti sekarang. Semua karena kerja keras kalian juga. Terima kasih, ya.”

Ia lalu mengambil beberapa amplop putih dari meja. “Mulai bulan ini, seluruh tim akan menerima bonus performa — dan ini bukan yang terakhir. Aku ingin Blue and Grey Consultant jadi tempat di mana kerja dan prestasi setiap orang dihargai.”

Sorakan semakin riuh. Salah satu karyawan, bahkan meneteskan air mata.

Bianca tersenyum, matanya ikut berkaca. “Selamat me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
rianur378
aku sepuluh sama kalian semua,,, problem hati Nina yang dia tau sukanya Taylor sama Bi,, dia belum tau juga soal Selina kan?
goodnovel comment avatar
Elisda Turnip
nah loo syukurin..lbh baik Taylor sm cikgu Dini deh..kyknya cwe baik² entah bgmn masalalunya sampai ada anak tanpa suami..smg Taylor mau membuka hati utk Dini..bye² Nina...terlalu lebay ..
goodnovel comment avatar
Hanum Layla
rasain Nina, kebakaran jenggot dah denger Taylor bakal dijodohin, kena perangkap si jenius Bianca. banyakan menye2 sih, cobaan dikit langsung putus, kalo nikah langsung minta cerai gitu?? belum ada seujung kuku cobaan Bi, kalau Nina tau auto sungkem hahaha
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   273. Mengatur Kencan

    “Jalani saja apa yang ada sekarang.”Kalimat itu yang menjadi senjata Taylor jika keluarga Willson menyinggung tentang hubungannya dengan wanita. Selalu tersenyum tipis dan tampak pasrah. Sama sekali tidak ada rasa kesal dengan pertanyaan tersebut.Taylor sendiri mengaku sangat ingin berumahtangga. Terutama jika melihat dan berinteraksi dengan keponakan-keponakannya. Membayangkan ada yang menemani berkebun, pasti menyenangkan.“Tapi, wanita modern mana yang suka dengan lelaki yang lebih memilih menjadi petani ketimbang duduk di kursi pimpinan? Apalagi dengan masa lalu rumit sepertiku ini.”Jawaban itu membuat keluarga hanya bisa menarik napas panjang. Tetapi tentu saja mereka tidak menyerah.Lalu, Marissa mulai rutin membuat pertemuan untuk Taylor. Wanita mulai dari selebriti, influencer, model, pekerja kantoran hingga guru, ia pasangkan dengan putra angkatnya.Setiap minggu, Taylor wajib datang ke mansion. Marissa akan mendandani dan mengantar ke tempat pertemuan dengan salah satu an

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   272. Perayaan Kesuksesan

    “Kamu ngobrol apa sama Nina, Sayang? Kayanya tegang banget?” Geo bertanya kala mereka sudah berada di mobil.“Ngomongin Taylor.”“Terus? Apa ada kemungkinan mereka berbaikan?”Bianca menggeleng. “Mungkin selama ini, Nina itu hidupnya lurus banget kali, ya. Tidak pernah ada masalah berat hingga mendengar kisah Taylor, dia jadi shock berat.”Geo mendengus. “Gimana kalo dia dengar kisahmu? Bisa pingsan kali. Tapi, aku yakin setiap orang yang memiliki masa kecil berat, saat dewasa bisa lebih matang pemikirannya.”Mereka terdiam sejenak. Bianca memainkan cincin pemberian Geo di jari manisnya. Geo benar, kalau dipikir-pikir, masa lalunya sangat berat dan ia ternyata bisa melewatinya.“Oh ya, terus Nina kaya kaget gitu pas aku bilang keluarga Willson mau jodohin Taylor sama seseorang.”Geo tergelak. “Gimana sih Nina itu. Jelas masih suka tapi baperan banget.”“Iya. Ribet sih kalau diterusin.”Selama perjalanan pulang, Geo sering kali menoleh menatap Bianca dan tersenyum. Sesekali, tangannya

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   271. Keberhasilan Bianca

    Bianca menutup berkas di mejanya. Ia mengangguk puas pada tim yang bekerja. Matanya berkaca-kaca terharu melihat perkembangan perusahaannya sendiri.“Teman-teman,” ucapnya sambil menatap seluruh ruangan. “Tahun ini kita berhasil menutup kontrak dengan tiga perusahaan besar, termasuk salah satu jaringan ritel internasional.”Tepuk tangan langsung menggema. Beberapa karyawan saling melakukan tos, yang lain bersorak pelan dengan raut bangga.Bianca melanjutkan dengan suara bergetar lembut. “Usaha ini awalnya aku lakukan sendiri. Tidak kusangka bisa berkembang seperti sekarang. Semua karena kerja keras kalian juga. Terima kasih, ya.”Ia lalu mengambil beberapa amplop putih dari meja. “Mulai bulan ini, seluruh tim akan menerima bonus performa — dan ini bukan yang terakhir. Aku ingin Blue and Grey Consultant jadi tempat di mana kerja dan prestasi setiap orang dihargai.”Sorakan semakin riuh. Salah satu karyawan, bahkan meneteskan air mata.Bianca tersenyum, matanya ikut berkaca. “Selamat me

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   270. Hanya Belum Menemukan yang Tepat

    Di ruang kerja mansion yang menghadap ke taman belakang, Geo tampak tengah memeriksa beberapa berkas ketika suara notifikasi panggilan video masuk dari Taylor. Ia langsung tersenyum dan mengangkat panggilan itu.“Ya, Taylor,” sapa Geo sambil bersandar santai di kursinya.“Masih kerja, Kak?”“Tidak juga. Bianca yang belum selesai. Kalau istriku sudah keluar ruang kerjanya, baru aku juga selesai.”“Oh, begitu cara kalian bersama.”“Mau tak mau, aku yang menyesuaikan. Perusahaan Bianca masih baru, jadi ia masih terus membimbing pegawai-pegawainya.”“Betul juga.”“Ada apa menelepon?”“Aku cuma mau cerita,” katanya ringan. “Kemarin ada kunjungan anak-anak TK ke perkebunan. Seru banget, Kak. Mereka menanam, siram air seenaknya, ada yang malah nyiram temannya.”“Hem... kunjungan edukasi untuk anak-anak TK itu baru p

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   269. Kunjungan Edukasi

    Beberapa hari setelah pertemuan di hypermart itu, Taylor datang berkunjung ke mansion keluarga Willson untuk mengantar persediaan buah dan sayuran. Mommy Marissa hanya mau menerima hasil kebun jika Taylor yang mengantar. Alasannya agar Taylor mengunjungi mereka secara berkala.Seperti biasa, Blue dan Grey langsung menyambutnya di halaman dengan semangat berlebihan.“Uncleee!” seru Grey sambil berlari kecil. “Kami dengar kamu ketemu Miss Dini!”Taylor yang baru saja turun dari mobil hanya bisa menatap dua keponakan itu dengan ekspresi tidak percaya.“Dari mana kalian tahu?” tanyanya sambil mengangkat alis.Blue menepuk dada bangga. “Miss Dini cerita di sekolah! Katanya dia ketemu uncle di Hypermart.”Taylor menghela napas. “Hmmm... lalu? Apa katanya lagi?”Grey menyengir lebar. “Hanya bilang ketemu dan saling menyapa.”Bianca datang membawa nampan jus buah.

  • KETIKA SANG BILIONER BANGUN DARI KOMA   268. Pertemuan Tak Terduga

    Bianca langsung menoleh dengan alis terangkat. “Apa?” tanyanya setengah tertawa, menatap Grey yang tengah mengunyah roti.Blue menambahkan cepat, “Iya, nanti kalau berhasil, Mommy jangan kaget, ya. Soalnya Miss Dini orangnya cantik dan baik banget.”Geo berhenti di tengah langkah, menatap dua anaknya dengan ekspresi geli. “Miss Dini... siapa lagi ini?”Blue menjawab tanpa ragu, “Guru baru kami di sekolah. Uncle Taylor cocok banget sama dia.”Bianca memegang pinggangnya, mendesah kesal mendengar pernyataan si kembar sulung. “Kalian berdua… kalian menjodohkan Uncle Taylor?”Grey mengangguk polos. “Iya. Soalnya Uncle Taylor kelihatan kesepian. Waktu di kebun aja dia cuma ngobrol sama tanaman.”“Iya.” Blue menyetujui ucapan adik kembarnya. “Masa katanya tanaman itu memang harus diajak ngomong, dipuji-puji biar daunnya bagus dan buahnya banyak. Aneh,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status