Share

49

Reza terbangun saat azan magrib berkumandang. Dengan gerakan lamban, ia keluar kamar sembari mengucek mata. Saat melewati ruang keluarga, ia melihat bapaknya tengah berjalan dari arah dapur dengan pakaian rapi.

“Mau ke mana, Pak?” tanya Reza.

“Bapak ada urusan sebentar di kecamatan,” jawab Pak Dede sembari merapikan kembali tampilan di depan cermin.

“Terus kumaha sama rencana Reza, Pak?” Reza mengikuti Pak Dede ke teras. “Bapak ‘kan sudah janji.”

Pak Dede kembali berjalan, dan Reza tetap mengekorinya hingga teras.

“Jangan bohong atuh, Pak!” Reza terus merengek seperti anak kecil. Kesal karena diabaikan, pemuda itu dengan tiba-tiba memblokade jalan keluar. 

“Si ontohod!” Pak Dede tiba-tiba saja menggebrak pintu. Matanya memelotot dengan telunjuk yang menunjuk wajah Reza. “Maneh tidak lihat kalau Bapak buru-buru. Ini urusan penti

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status