Istana Kaisar Atla, bangunan besar yang disangga oleh batang utama dan percabangan ranting yang menyebar di sampingnya. Di salah satu sisi istana, tepat di samping batang tanaman raksasa yang condong dan dialiri air layaknya prosotan raksasa. Al bersama kedua wanitanya dan Jade sedang berbincang tanpa adanya kehadiran tuan rumah. Mereka duduk santai dengan meja dan kursi dari tanaman yang merambat dari bawah.
Setelah mendengar penjelasan Al, pria bertubuh kekar itu melebarkan kedua tangan, bersandar pada sandaran kursi dan berkata. "Baiklah!... Akan aku bantu! Tapi setelah itu jangan ganggu aku, aku ingin mengasingkan diri dari semesta ampas ini!""Terima kasih, tapi aku tidak yakin kau dapat mengasingkan diri dengan tenang jika mereka masih berdiri di atas sana!" Al ikut bersantai, duduk bersandar dan menaruh tangannya pada paha kedua gadis cantik di sisinya.Jade terkekeh dan berkata. "Melihat ambisimu, kau pasti tidak akan membiarkan mereka begitu sajTidak hanya di lokasi pertempuran, seluruh dahan pohon Zoe bergejolak, bahkan membuat istana Kaisar Atla terguncang. Untuk menghindari guncangan, tuan rumah dan para tamunya segera melayang di udara. "Apa yang terjadi?" Mereka segera mengamati keadaan, sedangkan dua naga sejati segera menyalakan mata naganya. "Saya kurang tau, baru kali ini ada guncangan besar seperti ini!" jawab Kaisar Atla, saat itulah kilatan petir ungu mendekat. Seorang pasukan bertopeng segera berlutut di bawah sana, padahal keadaan lantainya terguncang hebat."Yang Mulia! Ada seorang gadis berambut putih dengan kekuatan energi dingin yang menjadi sumber kegaduhan ini!"Mendengar ucapannya, pria bertubuh kekar segera menoleh ke arah wanita bergaun keunguan yang juga meliriknya. "Lalu di mana gadis itu?" "Gadis itu melesat ke atas dan bertarung dengan pohon Zoe, sekarang kami sedang berusaha mengevakuasi warga karena banyak para warga yang diserap!"
Dentuman terjadi secara cepat dan terus-menerus, membuat Akara panik dan berkata."Tanaman itu mengincarku, jika seperti ini kubah pelindung akan hancur! Pelindung ruang kecil saja jika hancur membuat pemiliknya merasakan sakit yang luar biasa, jika seluas ini mungkin dapat membunuhnya!" "Lalu apa yang akan kita lakukan? Satu-satunya cara membuatnya menjauhi kubah, tapi jiwamu akan langsung diserap jika menyentuhnya," jawab Friss yang langsung disahut Violet."Diserap apa? Aku dapat langsung menebas semuanya, tapi tuanku belum mengijinkannya." "Pasti ada alasan kenapa kita tidak boleh menebasnya!" Akara berpikir keras, terpejam dan menyibakkan rambut yang menutupi jidatnya hingga terlihat mirip dengan ayahnya. Tidak lama kemudian ia membuka matanya dan berkata. "Friss, selimuti aku dengan es lagi dan lempar ke bawah!" Gadis itu terdiam sejenak, lalu kilatan listrik merah segera menyelimutinya dan membentuk aura Naga. Seketika
Di antara banyaknya bongkahan tanah yang melayang di udara, ada seorang gadis kecil yang meringkuk dengan diselimuti oleh energi. Gadis berambut keemasan dengan daun telinga bagian atas yang runcing, dan 2 helai daun lebar yang menyelimuti dadanya. Di perutnya yang terbuka, ada ranting dengan daun kecil yang melingkari pusarnya. Pada bagian bawah tubuhnya juga ada dua helai daun yang melingkar layaknya rok.Saat membuka matanya, terlihat mata keemasannya yang begitu jernih. Pandangannya kemudian tertuju pada sekelompok orang di kejauhan, dan beberapa saat kemudian, tubuhnya menghilang. Ia muncul kembali di samping Friss. Karena tidak merasakan ancaman, mereka hanya diam mengamatinya saja. Al lalu menoleh ke arah Serin dan berkata. "Makhluk apa sebenarnya itu?""Pohon Zoe yang berhasil evolusi," jawabnya membuat Kaisar Atla jadi terbelalak dan mendekat ke arah gadis kecil itu. "Dewi Zoe?" Ia malah begitu mengaguminya."Aksinya tadi untuk
Swashh!... Cahaya keemasan bak laser besar menerpa ujung dunia Gletser Abadi. Walaupun hanya sekejap, namun membuatnya meleleh hingga membentuk cekungan besar. Dunia yang sudah seperti semangka dibelah dua, kini terkikis seperti ditusuk tongkat di salah satu sisinya. Suara kepanikan terdengar di antara kepulan uap air yang perlahan-lahan mulai pudar disapu angin. Mereka tersiram air panas dari es yang meleleh, bahkan bangunan yang sepenuhnya terbuat dari es mulai mencair.Pasukan Putih langsung bergerak cepat, mereka melesat, melompat di atas bangunan sembari menggendong para warga. Bukan karena serangan susulan, namun hawa dingin dari luar yang menyeruak begitu cepat. Jangankan es yang mencair, uap asap saja segera membeku dan berjatuhan. Akan tetapi, lelehan air yang menggenang mulai bergerak, terus membumbung tinggi dan mulai membeku, hingga akhirnya menutup lubang bekas tembakan laser.Terbanglah di atas dunia Gletser Abadi yang mulai membeku kembali,
Gadis cantik itu seketika terbelakak, terduduk lemas ketika mendapati dunia dan rakyat tercintanya telah tak berupa. Segoro juga sudah tidak ada harapan, ia sangat terpukul karena tidak bisa memenuhi kepercayaan dari gadis yang dicintainya. Ia dengan gemetaran mendekat sembari menjulurkan kedua tangan seakan ingi memeluknya."Maafkan aku nona Friss! Aku tak bec …" Ia seketika terhenti dan terbelalak, gadis yang hanya beberapa jengkal dari pelukannya tertembus laser tepat di bagian punggung hingga dada. Gadis itu lalu menoleh ke arahnya, dengan wajah penuh kesedihan dan berlinang air mata, ditambah darah yang keluar dari kedua sisi mulutnya. Tatapannya begitu sayu dan ingin mengucapkan sesuatu, namun laser kembali menembaknya. Tepat di kepala dan disusul tembakan berkali-kali hingga tak berupa dan tersungkur di udara. "Luceee!!!" Segoro berteriak panjang dengan mata melotot penuh dendam dan kesedihan. Energinya meluap begitu deras, begitu pula air matanya."Kenapa? Tidak perlu teriak
Pada benua yang seluruh permukaannya diselimuti oleh salju putih, ada deretan pegunungan batu yang tinggi menjulang. Deretan pegunungan yang tidak ada ujungnya, seseorang melesat di sampingnya. Sangat cepat, hingga membuat salju yang menyelimuti pegunungan jadi berhamburan, tergulung oleh angin. Gadis berambut putih itu menyapu pandangannya, mengamati hamparan salju putih yang begitu tebal di daratan."Bagaimana Friss?" Jiwa yang mengikutinya memastikan. "Walau tidak ada akar energi di dalam gletser es, namun udara di sini dipenuhi energi dan jauh lebih nyaman," jawabnya."Tenang saja, nanti aku minta buatkan portal teleportasi, agar kalian bisa bepergian dengan mudah ke benua lainnya." Akara tersenyum puas saat mengamati wajah cantiknya, namun gadis itu segera berhenti di udara. Ia mengamati gumpalan jiwa di depannya dengan serius dan berkata."Kenapa membantuku sampai sejauh ini?" "Membantu apa? Aku hanya gumpalan jiwa yang
Kini Al berteleport menjauh, sedangkan Luce tengah berusaha keras menghindari bilah dimensi yang dengan acak mencacah area di sekitarnya. Violet juga seenaknya muncul dari kehampaan, mengayunkan tebasan ke arahnya. Selain menghindar, Ia beberapa kali menembakkan laser ke arah Al yang hanya diam berdiri di angkasa, namun segera lenyap, ditangkis oleh kubah pelindung. "Hanya kalian berdua tidak akan cukup untuk mengalahkanku!" Luce masih bisa menyombongkan diri, bagaimana tidak, aura naga sejatinya berada di tingkatan yang berbeda. Ia kini melesat melebihi cahaya, membuat tubuhnya menghilang menembus dimensi. Al dan Violet segera menyapu pandangannya dengan cepat, namun tiba-tiba Luce muncul di sampingnya. Ia menyeringai puas, mengayunkan pukulan yang meruntuhkan kehampaan, namun masih berhasil ditangkis oleh kubah pelindung di sekitar Al. Violet juga langsung melesat, namun Luce sudah menghilang kembali. Kini gadis itu membelakangi tuannya, dengan kedua cakar naga
Hutan AravesHutan lebat yang sangat luas, dipenuhi pepohonan dengan tinggi lebih dari seratus meter, namun ada satu wilayah yang berbeda. Pepohonan tadi sudah sangat besar, tapi ada yang jauh lebih besar bahkan bisa dibilang raksasa. Puluhan pohon raksasa berkerumun di satu tempat, seakan energi tanah di sana berbeda dengan tempat lainnya. Banyak tanaman mujarab yang tumbuh subur, selain menyebarkan aroma yang harum, juga energi yang menenangkan. Zoe, leluhur kecil yang merupakan makhluk evolusi dari tanaman pelindung dunia Atla melayang di pusat hutan. Ia sangatlah kecil dibandingkan pepohonan yang memiliki lingkar batang puluhan meter, namun ia menyebabkan seluruh area bergetar. Ia menyerap seluruh energi yang ada di sana, mengalir begitu deras memasuki tubuh kecilnya. …Di wilayah lain. Wilayah yang dipenuhi pepohonan raksasa, namun ada satu pohon yang berbeda. Pohon yang miring hingga hampir ambruk sempurna, namun ujungnya mendongak lurus ke ata