Setelah memakan seekor ular putih, Tirta Hadiraja yang impoten tiba-tiba menjadi sangat perkasa. Dia memperoleh mata tembus pandang dan daya ingat super. Tirta yang memiliki sebuah klinik pun mengandalkan kemampuannya untuk menjadi makin hebat. Pada saat yang sama, janda, primadona, dan putri keluarga kaya berebutan untuk menjadi istrinya!
View MoreTak lama kemudian, Tirta keluar dari kamar. Dia mencuci tangan, lalu berjalan ke ruang makan di lantai 1. Kala ini, Susanti, Agatha, Irene, Aiko, Naura, Nia, Melati, Tina, Laras, dan Kimmy sudah kembali dari kebun buah.Nabila dan Bella duduk bersama, sedangkan Yasmin duduk di samping Nabila. Makanan lezat yang dipadankan dengan sekelompok wanita cantik benar-benar menggugah selera. Namun, belum ada yang mulai makan.Tirta menelan ludah, lalu duduk di kursi bagian tengah. Dia mengambil sendok dan memakan tiram yang lezat sebelum bertanya, "Kak Farida, kenapa kalian nggak makan? Mana Bi Ayu dan Bi Elisa? Kenapa mereka nggak ikut makan?"Sepertinya Nabila masih marah kepada Tirta karena masalah tadi pagi dan hadiah. Dia memutar bola matanya pada Tirta, lalu mendengus dan menyahut, "Kepala keluarga belum turun, mana mungkin ada yang berani makan?"Nabila melanjutkan, "Kamu masih berani menanyakan tentang Bi Ayu dan Bi Elisa. Entah berapa lama kamu menyiksa mereka semalam. Sampai sekarang
Setelah dirangsang Tirta, tubuh Arum menegang dan wajahnya memerah. Dia juga tidak memberontak. Arum hanya menunduk dan berbicara dengan lirih.Tirta tertawa dan menimpali, "Tenang saja, Kak Arum. Aku pasti akan buat kamu hamil anakku. Itu cuma masalah waktu. Kalau nggak, sekarang kita beraksi dulu."Melihat Arum yang pasrah, Tirta mulai tidak sabar. Dia melepaskan baju Arum. Sementara itu, Arum menghela napas dengan wajah memerah. Sudah jelas hatinya tergerak.Namun, Arum merasa khawatir. Dia menarik bajunya supaya aksi Tirta tidak berhasil. Arum menolak, "Jangan ... Tirta. Banyak orang tunggu kamu makan di lantai bawah."Arum meneruskan, "Setidaknya butuh waktu satu jam lebih begitu kamu melakukannya. Kalau kamu belum turun, mereka pasti akan naik untuk memanggilmu. Sebaiknya kita baru lakukan itu nanti malam, kamu boleh melakukannya sesuka hatimu ...."Tirta menyukai Arum yang selalu menurutinya dan nggak pernah cemburu. Dia memeluk Arum dan menciumnya lagi, lalu berpikir sejenak se
Melihat Devika pergi dengan membanting pintu, sebenarnya Marila yang berada di dalam kamar berniat mengejar Devika untuk menenangkannya. Namun, Marila merasa menghubungi Tirta lebih penting begitu teringat dengan latar belakang Tirta yang menyedihkan.Jadi, Marila tidak jadi mengejar Devika. Hanya saja, saat Marila menelepon, Tirta sama sekali tidak menjawab panggilan teleponnya.Belasan menit kemudian, dia terus menelepon Tirta belasan kali. Akan tetapi, Tirta tetap tidak menjawab panggilan telepon. Marila yang merasa tidak berdaya meletakkan ponselnya, lalu bergumam, "Apa Pak Tirta terancam bahaya?"Bagaimanapun, Marila juga tidak tahu beberapa hari yang lalu Nabila tidak sengaja menjatuhkan ponsel Tirta hingga rusak. Tirta juga tidak memakai nomor telepon lamanya lagi dan langsung membeli ponsel baru."Nggak bisa. Sebaiknya aku ajak Shinta untuk lihat kondisi Pak Tirta di Desa Persik," ucap Marila.Marila tidak ragu-ragu terlalu lama. Setelah membereskan barangnya, dia keluar dari k
"Ini ...," ucap Devika. Saat dia lanjut membalikkan halaman dokumen, tiba-tiba dia melihat suatu informasi yang membuatnya mengernyit. Devika langsung teringat rumor tentang Keluarga Hadiraja di ibu kota yang pernah didengarnya.Devika membaca isi dokumen, "Delapan belas tahun yang lalu, Kepala Keluarga Hadiraja yang sakit parah sekarat. Semua keturunan sah Keluarga Hadiraja, baik yang berkembang di luar negeri atau dalam negeri langsung datang ke ibu kota. Mereka mengincar hak kendali dan kekayaan Keluarga Hadiraja yang dikuasai kepala keluarganya, Elhan.""Waktu itu, anak pertama Elhan yang bernama Orion merupakan kandidat yang paling berhak dan kompeten untuk mewarisi hak kendali Keluarga Hadiraja dari semua keturunan sah. Sayangnya, setelah Orion menjenguk Elhan di rumah sakit, rumor beredar Orion yang terpukul nggak sadarkan diri dan menjadi lumpuh total," lanjut Devika.Devika meneruskan, "Istri Orion dan anaknya yang baru lahir juga menghilang di rumah sakit secara misterius. Ak
Tirta menegang begitu Yasmin mencengkeram kemaluannya. Tubuhnya bergetar, dia segera menyingkirkan Yasmin sembari menegur, "Sialan .... Yasmin, cepat lepaskan! Itu bukan hadiah, kamu salah! Minggir!"Tirta juga tidak menyangka Yasmin malah menemukan barang asli dari hadiah tersebut. Melihat Tirta yang emosional, Yasmin mengira Tirta tidak rela memberikan hadiah kepadanya.Yasmin mendengus dan marah-marah, "Kakak Guru jahat! Jelas-jelas aku sudah menemukan hadiahnya, tapi kamu masih nggak mau mengaku! Dasar pelit! Kalau kamu nggak mau berikan padaku, aku ambil sendiri!"Kemudian ... sebenarnya Tirta ingin menghentikan Yasmin. Namun, Tirta takut dia tanpa sadar kehilangan kendali dan menyakiti Yasmin.Apa daya, akhirnya dia membiarkan Yasmin berbuat sesuka hatinya. Lagi pula, tidak ada yang melihat. Jadi, Tirta tidak mempermasalahkannya.Yasmin bergumam, "Eh? Jelas-jelas bentuknya sama. Kenapa barangnya melekat di tubuh Kakak Guru?"Setelah beberapa saat, ekspresi Yasmin menjadi makin an
"Nggak, Kakak Guru. Aku cuma penasaran dengan hadiahmu. Kalau Kak Bella dan Kak Nabila nggak mau, Kakak Guru berikan padaku saja ya?" kata Yasmin.Yasmin samar-samar melihat 2 benda yang unik, berbentuk elips, panjang, dan dibuat dari batu giok. Melihat Tirta menyembunyikannya, Yasmin yang penasaran berjalan ke belakang Tirta untuk mengecek. Hanya saja, Tirta sudah memasukkan kedua barang itu ke dalam Cincin Penyimpanan. Jadi, kedua tangannya kosong. Tentu saja Yasmin tidak bisa menemukannya.Yasmin yang curiga bertanya, "Eh ... aneh. Jelas-jelas tadi aku lihat barangnya, kenapa tiba-tiba menghilang? Kakak Guru, apa kamu menyembunyikan hadiahnya?"Tirta menyangkal, "Mana ada hadiah? Yasmin, kamu pasti salah lihat. Aku cuma bercanda dengan kedua kakakmu. Kalau nggak, mereka juga nggak mungkin marah sampai-sampai meninggalkanku di sini."Bagaimanapun, barang itu tidak cocok dipakai Yasmin. Tirta sendiri juga harus menunggu sampai dirinya menerobos tingkat pembentukan fondasi sebelum men
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments