GEDEBUK!Tubuh pendekar terpental dan jatuh menghantam lantai arena!Semua penonton terperangah melihat benda yang keluar dari tangan Songrui mengambang di udara.Kedua pendekar yang lain juga menghentikan tindakan mereka melihat hal itu.INI!?TOKEN PEDANG KAYU!Mata Songrui terbuka lebar melihat sebuah pedang kayu mengambang di udara. Ia berupaya berdiri.Telapak tangan yang bernoda darah membantunya berpikir kenapa token pedang kayu bisa berubah.Mungkinkah karena darahku?Senyum lebar terukir di wajah Songrui.Ia mengulurkan tangan ke depan, dan pedang kayu seolah terpanggil—terbang cepat ke dalam genggaman Songrui.Energi yang sangat besar dirasakan di dalam pedang.Songrui menggunakan kesempatan ini untuk menyerang lawan.SYUUT!SYUUT!Pedang kayu ditebaskan berkali-kali ke tubuh lawan.Kedua lawan yang lainnya ikut menyerang Songrui, tapi sayang mereka bernasib sama seperti temannya.“Menyerah!”“Kami menyerah!”Ayunan tangan Songrui terhenti.Kemenangan menjadi milik mereka.P
“Adik Xiongrui hanya bercanda.” “Jangan memasukkannya ke dalam hati.”Buru-buru murid pertama mendekati Songrui dan menarik tangannya lalu berbisik, “jangan menolaknya. Kita harus menghargai niat baik seseorang!”Songrui tak peduli.Ia mengeraskan tubuh meski murid pertama mencoba menariknya mundur.Sedikitpun tak ada rasa takut di wajah Songrui meski tajamnya pedang berada di leher.Dia melangkah maju.Aura membunuhnya terpancar lewat tatapan mata.Wajah sang murid mulai ragu. Ia menyembunyikan tangannya yang sedikit bergetar dengan mencengkeram kuat gagang pedang.“Kenapa?”“Apa kau akan membunuh seseorang karena tak mau menerima hadiah dari tuanmu?”Lelaki di depan Songrui menelan pelan salivanya. Berusaha mengendalikan kegugupan di wajahnya.“Kau pikir aku tak berani? Hah!?”Dengan wajah datar Songrui berucap, “kau takut! Tanganmu bergetar!”“Kau!”Murid lelaki mengayunkan pedangnya.Meski berdiam diri, tapi Songrui telah bersiap untuk serangan itu.Jemari
“Adik Xiongrui, kenapa tidak terjadi apa-apa?”“Sudah-sudah, mungkin Xiongrui hanya beruntung saja!” sela guru penjudi menggeleng acuh.Rasa penasaran kedua guru telah menghilang. Mereka mengabaikan ketiga murid dan berjalan menjauh.“Beristirahatlah dulu. Besok kami akan melatih kalian.”“Meskipun hanya keberuntungan, tapi jika bukan karena Adik Xiongrui kami berdua pasti sudah celaka dalam pertandingan itu!”!!!Songrui tertegun mendengar perkataan Haoyun.Ia memahami sesuatu.Ternyata begitu?SWUSH!Sesuatu terjadi!Langkah kaki kedua guru terhenti.“Aura ini!”Seakan mengenali sesuatu, kedua guru berbalik cepat.Pedang kayu terbang di sekitar Songrui.Akhirnya dia mengerti!Bukan karena hanya darahnya yang menjadi penyebab, melainkan karena perasaan ingin melindungi menjadikan kekuatan yang bisa mengaktifkan token pedang.“Xiongrui, kau?”Kedua guru keheranan. Mereka mendekati pedang kayu dan memperhatikan lama seolah sedang mengenali sesuatu.“Tidak! Aura pedang ini sedikit sama,
Tanpa merasa curiga Songrui berjanji kepada ketiga guru di hadapannya untuk tidak mengecewakan mereka.Tak menyangka perjanjian yang dia sepakati dengan ketiga guru akan membawanya pada kesulitan dan tantangan yang lebih besar.WUSH!Guru judi mengibaskan lengannya.Pemandangan di sekitar bagai tertiup angin dan membawa mereka ke tempat di dimensi lain.Mata Songrui terbelalak kagum.“Gu-guru, apa yang terjadi?”Di sekitar mereka lautan hijau menyapa mata.Tumbuhan dan bunga-bunga liar menyejukkan hati.“Kita sedang berada di dimensi lain!”“Lebih tepatnya dalam dunia yang diciptakan sendiri olehku!”Sekali lagi guru penjudi mengibaskan lengannya.Pemandangan berubah.BUM!PRANG!Apa yang terjadi?!Lagi-lagi Songrui dibuat heran dengan apa yang disaksikan oleh matanya sendiri.Lautan hijau telah berubah menjadi lautan darah.Mayat-mayat berserakan mengganti hijaunya rerumputan.Dilihatnya lagi di kejauhan.Mereka?Para pendekar dan prajurit sedang bertarung mati-matian.“Guru, apa yan
Ketiga guru memiliki kemampuan yang berbeda-beda tapi terhubung dalam satu tujuan. Kemampuan guru penjudi telah ditunjukan lewat kejadian tadi yang dipikir Songrui adalah ilmu ilusi, tapi begitu melihat kejadian pertempuran di dalam sana, akhirnya ia mengerti bahwa guru penjudi menguasai ilmu ruang yang kemungkinan bisa membuka pintu langit. Sedangkan guru pemabuk dan guru misterius mempunyai kemampuan yang sama persis, yaitu mengendalikan benda-benda. “Kesimpulanmu ada benarnya, tapi ada yang tidak kau ketahui, Xiongrui.” Songrui terdiam—memasang wajah penasaran untuk mengetahui hal apa yang masih tidak dia ketahui. “Kemampuan gurumu, jauh lebih tinggi dari kami berdua!” Seperti dugaan Songrui. Guru misterius memiliki tubuh istimewa yang bisa menerima dua energi yang saling berlawanan sekaligus. Melalui hal ini para guru menjelaskan bahwa keberhasilan Songrui dalam upaya mempelajari meridian terbalik telah membuka pandangan ketiga guru. Guru misterius juga telah memberitahukan
Songrui kembali membuka mata dalam posisi duduk bersila.Sementara guru misterius duduk di depannya dengan kedua tangan terulur ke depan.Ia sadar bahwa sekarang sang guru sedang membantunya memulihkan energi.“Guru, ini tidak baik!”Mengingat guru judi pernah mengatakan kalau guru misterius telah kehilangan banyak energinya, Songrui mengambil tindakan mengakhiri hal itu.“Jika kau ingin aku tetap hidup maka jangan gegabah!”Kedua guru juga ikut menjelaskan pemutusan energi akan menyebabkan serangan balik pada guru misterius dan Songrui.Dengan terpaksa Songrui membiarkan sang guru menyelesaikan ritualnya.Tubuh Songrui pulih dengan cepat.“Xiongrui, sepertinya kau belum mengetahui seperti apa kemampuanku!”Guru misterius segera berdiri setelah menyelesaikan ritual. Ia menjelaskan seperti apa kemampuannya yang sebenarnya.“Tubuhku bisa memulihkan energi dengan cepat!”“Bukan hanya itu! Aku bisa menerima dua energi yang berbeda sekaligus!”Songrui tertegun.Mungkinkah karena alasan ini
“Kalian siapa?” Baru saja sampai di dalam gedung turnamen dan beristirahat di dalam kamar, sekelompok murid yang pernah bermasalah dengan mereka menerobos masuk. Semua barang-barang bawaan mereka bertiga dirampas! “Hei! Mau kalian apakan barang-barangku!” “Berani sekali mencuri di siang hari! Cepat kembalikan!” Haoyun dan murid pertama yang tak terima dengan tindakan itu, bersikeras mengambil kembali barang bawaan mereka. “Tuan memerintahkan kami untuk menyingkirkan semua barang murahan kalian!” “Kalian seharusnya bersyukur karena akan digantikan dengan barang yang jauh lebih berkualitas!” Perkataan ini membakar telinga Songrui. “Kembalikan!” Bentakkan suara Songrui sempat menghentikan tindakan mereka. Namun sayang sekali perkataan itu disepelekan. Murid-murid kembali melanjutkan aksi mereka. Bedukh! “Akh!” Haoyun dan murid pertama didorong kuat hingga jatuh. Melihat adegan itu buru-buru Songrui membantu kedua murid untuk berdiri. “Kak Haoyun, Kakak pertama, kalian tid
“Kau jangan salah paham, Xiongrui.”“Hal ini aku lakukan agar ke depannya semua keperluan kalian dalam meningkatkan kekuatan bisa aku siapkan.”Songrui mengubah ekspresi wajahnya.Ia tersenyum kecil.“Tuan terlalu memandang tinggi kami bertiga.”“Sejauh ini, kami bertiga hanya beruntung saja karena tak ada lawan yang memilih kami.”“Ha ha ha!”Lelaki itu tertawa keras menoleh ke arah lain.“Xiongrui … aku memang tak salah menilai kalian!”Sejak kelompok Songrui memenangkan pertarungan pertama, Donghai telah memperhatikan kemampuan mereka bertiga.Kemampuan kedua murid terlihat biasa saja, tapi memiliki keunikan yang tidak pernah ia temui.“Jadi, apa keahlian kalian bertiga?"“Baik! Akan aku beritahu saat kita telah tiba di kota.”Keputusan Songrui diterima oleh Donghai.*****Tembok besar dan tinggi terlihat dari jarak beberapa ratus meter ke depan.Setelah melewati perjalanan panjang akhirnya mereka boleh tiba di perkotaan.Terlihat barisan panjang yang sedang mengantre melewati peme