Share

Chapter 15: Anak Baru

Damar menjawab, "Narendra Brawijaya berniat menjual salah satu stasiun televisi, Tuan."

Alexander terhenyak, tidak bisa lagi tidak terkejut.

"Stasiun televisi mana yang dia mau jual?" tanya Glenn yang masih mencoba menahan diri.

Damar dengan ragu-ragu berkata pelan, "Brawijaya TV 1, Tuan Muda Glenn."

Glenn terdiam selama beberapa detik baru kemudian tawa getir meluncur darinya. Ia sampai memukul-mukul meja.

"Glenn!" ujar Alexander cemas.

Glenn menggelengkan kepalanya. Ia mencekeram gelas minumnya. Setelah tawanya mereda, cengkeraman tangannya pada gelas minumnya semakin kuat.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Alexander hati-hati.

Glenn menoleh, "Barata, keluargaku itu memiliki enam stasiun televisi dan semuanya tidak ada yang bermasalah. Tapi, yang ia jual malah Brawijaya TV 1. Itu adalah stasiun televisi pertama yang ayahku dirikan."

Alexander tahu akan hal itu tetapi masih belum tahu harus bagaimana berkomentar.

"Stasiun satu itu adalah stasiun favorit ayahku," lanjut Glenn.

Damar juga ti
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status