Share

Chapter 159: Kagum?

"Entahlah, aku hanya ingin membalas mereka. Masalah aku akan menghilangkan nyawa seseorang atau tidak, aku belum memutuskan hal itu," ujar Glenn.

Ia lalu berdiam diri sampai Dewa berpamitan untuk tidur.

Sedangkan di bagian negara lain, Alexander Barata yang telah menikmati masa liburannya bersama dengan sang putri terlihat mengerutkan keningnya karena kebingungan usai membaca pesan singkat yang dilayangkan oleh sekretaris pribadi yang ia percaya.

Clarita yang sedang mengunyah makanannya pun sejenak ikut menghentikan aksi makanya lalu berkata, "Ada apa, Ayah?"

Alexander segera menutup ponselnya dan tersenyum pada putrinya, "Tidak ada. Lanjut makan."

Clarita malah menyudahi acara makannya dan segera meminum minuman kemasan. Alexander mengerutkan dahi dan bertanya, "Kenapa? Kamu tidak menyukai makanan itu?"

"Bukan. Aku tidak bisa melihat Ayah seperti itu."

Alexander mengedipkan mata, "Ayah yang seperti apa maksud kamu? Ayah tidak kenapa-kenapa."

Clarita mengambil tisu dan kemudian menyek
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status