Share

Bab 1304

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-02 11:45:01

Namun ini, bukan lagi urusan remeh. Ini adalah penghinaan. Sebuah deklarasi perang terhadap nama besar Himalaya.

"T-Tuan Besar..." Seorang bawahan yang selamat merangkak mendekat, wajahnya pucat pasi dan tubuhnya gemetar hebat. Ia bersujud di depan Arlot. "I-ini... ini perbuatan orang-orang dari Sekte Bloody."

Alis Arlot bertaut. "Sekte Bloody?" Nada suaranya penuh keraguan. "Omong kosong apa ini? Dengan kekuatan mereka yang hanya seujung kuku, bagaimana mungkin mereka bisa melakukan ini? Bahkan jika Sheerena sendiri yang memimpin, dia bukan tandingan Zenix dan Seihun, apalagi adikku. Di mana kedua pengawal itu? Mengapa mereka tidak melindungi kediaman ini?!"

Arlot tahu betul sifat adiknya. Itulah sebabnya ia meninggalkan dua ahli terkuatnya untuk berjaga. Kelalaian mereka tidak bisa dimaafkan.

"T-Tuan Besar... Zenix dan Seihun... mereka telah tiada..."

"Tiada?" Arlot tertegun. "Di mana jasad mereka?"

Bawahan itu menelan ludah, matanya memancarkan kembali kengerian malam tadi. "Tidak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
rayhan
bonus bab dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1304

    Namun ini, bukan lagi urusan remeh. Ini adalah penghinaan. Sebuah deklarasi perang terhadap nama besar Himalaya."T-Tuan Besar..." Seorang bawahan yang selamat merangkak mendekat, wajahnya pucat pasi dan tubuhnya gemetar hebat. Ia bersujud di depan Arlot. "I-ini... ini perbuatan orang-orang dari Sekte Bloody."Alis Arlot bertaut. "Sekte Bloody?" Nada suaranya penuh keraguan. "Omong kosong apa ini? Dengan kekuatan mereka yang hanya seujung kuku, bagaimana mungkin mereka bisa melakukan ini? Bahkan jika Sheerena sendiri yang memimpin, dia bukan tandingan Zenix dan Seihun, apalagi adikku. Di mana kedua pengawal itu? Mengapa mereka tidak melindungi kediaman ini?!"Arlot tahu betul sifat adiknya. Itulah sebabnya ia meninggalkan dua ahli terkuatnya untuk berjaga. Kelalaian mereka tidak bisa dimaafkan."T-Tuan Besar... Zenix dan Seihun... mereka telah tiada...""Tiada?" Arlot tertegun. "Di mana jasad mereka?"Bawahan itu menelan ludah, matanya memancarkan kembali kengerian malam tadi. "Tidak

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1303

    Di gerbang Sekte Bloody, fajar mulai menyingsing. Sheena berjalan mondar-mandir dengan cemas. Langit di timur sudah mulai memerah, namun kakaknya belum juga kembali. Setiap detik yang berlalu terasa seperti satu jam, menambah berat beban di hatinya.Saat kecemasannya mencapai puncak, dua sosok muncul di ujung jalan. Satu sosok berjalan dengan langkah tegap, dan sosok lainnya berada dalam gendongannya. Sheena menyipitkan mata, lalu terbelalak. Itu Nathan yang sedang menggendong kakaknya.Dan kakaknya, pemimpin Sekte Bloody yang selalu menjaga wibawanya, melingkarkan lengannya dengan nyaman di leher Nathan. Mereka tampak begitu dekat.Menyadari mereka sudah hampir tiba, Sheerena menepuk pelan dada Nathan. "Cepat, cepat turunkan aku..." bisiknya, wajahnya kembali memerah karena malu.Bagaimanapun, dia adalah seorang pemimpin. Terlihat begitu intim dengan seorang pria di depan anak buahnya bisa menimbulkan gosip yang tidak diinginkan.Nathan menurunkan Sheerena dengan lembut. Dengan cepat

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1302

    Sebuah bayangan jatuh menimpanya, menelan sisa-sisa cahaya rembulan.Nathan berdiri menjulang di hadapannya, diam seperti patung hakim. Tatapannya yang dingin terasa lebih berat daripada semua reruntuhan di sekeliling mereka. Getaran hebat merambati tubuh Irarki, bukan lagi karena sisa-sisa gelombang kejut, melainkan karena teror murni.Dia kehilangan semua martabatnya. Dia membenturkan kepalanya ke tanah yang kotor berulang kali, tidak lagi peduli pada luka atau debu. "Tuan Nathan, ampuni saya! Saya bersalah! Saya bersumpah saya bersalah!" suaranya pecah dan parau. "Hideo Himalaya... dia yang memaksa saya! Saya hanya bidak yang tidak berdaya! Mohon ampuni nyawa anjing saya ini! Saya akan menjadi budak Anda, keset Anda, apa pun yang Anda inginkan... kumohon jangan bunuh saya..."Di tengah isak tangis yang menyedihkan itu, Sheerena, yang sejak tadi diam dalam dekapan Nathan, perlahan mengangkat kepalanya. "Nathan, turunkan aku."Suaranya tenang, tetapi menyimpan bara api. Nathan dengan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1301

    Kepala naga emas itu membesar tanpa batas, menelan seluruh pandangan mereka, seolah hendak menelan langit itu sendiri. Aura kematian yang begitu pekat menyelimuti mereka, membuat naluri buas mereka menjerit ketakutan. Dengan raungan panik, mereka menyilangkan lengan, mengerahkan setiap ons kekuatan iblis mereka untuk membentuk perisai energi berwarna hitam pekat di depan mereka.BAM!Namun, detik berikutnya—KRAAAK!Perisai hitam itu bahkan tidak sempat bertahan sepersekian detik. Saat bersentuhan dengan kepala naga emas, perisai itu pecah seperti kaca, lenyap tanpa jejak. Aura tinju Nathan, yang membawa kekuatan penghancur, terus melaju dan menghantam tubuh Zenix dengan telak.Tidak ada ledakan besar. Tidak ada jeritan.Yang ada hanyalah suara dentuman pelan dan mengerikan. Tubuh Zenix yang besar dan berotot seketika itu juga menguap. Dia tidak hancur, dia berubah menjadi kabut darah berwarna merah pekat yang langsung menyebar di udara. Bahkan tidak ada remah-remah tulang yang tersis

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1300

    Dengan gerakan cepat, dia merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah botol keramik kecil berwarna merah darah. Saat tutup botol itu dibuka, aroma manis yang memuakkan seketika menyebar, seperti bau daging yang mulai membusuk di bawah terik matahari, bercampur dengan bau anyir sihir hitam.Nathan mengernyit. Aroma ini... ini bukan ramuan dari seorang praktisi bela diri biasa. Ini adalah aroma dari alkimia sesat.‘Mungkinkah keluarga Himalaya adalah Kultivator Iblis?’Sebelum Nathan sempat berpikir lebih jauh, Zenix menengadahkan kepalanya dan menenggak seluruh cairan kental berwarna merah itu dalam sekali teguk. Dia tersedak, lalu tubuhnya mulai kejang hebat.KREEEKK! KRAK!Suara tulang yang bergeser dan otot yang meregang terdengar mengerikan. Tubuh Zenix mulai membesar dengan kecepatan yang tidak wajar. Pakaiannya yang terbuat dari bahan kuat robek dan meledak, memperlihatkan kulitnya yang berubah menjadi abu-abu dan keriput, dengan urat-urat hitam yang menonjol dan berdenyut-denyut. Da

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1299

    Keheningan yang menyusul adalah sebuah entitas tersendiri. Ia begitu pekat, begitu absolut, seolah-olah suara tebasan terakhir tadi telah menyedot semua suara lain dari muka bumi. Di bawah cahaya bulan yang dingin, reruntuhan kediaman Himalaya menjadi sebuah diorama kematian. Bau darah yang anyir dan debu batu yang tajam menggantung di udara.Semua mata terpaku pada dua bagian tubuh Hideo yang tergeletak mengenaskan.Mengejutkan. Sungguh di luar nalar. Tiga ahli dari keluarga terpandang dihancurkan dengan begitu mudah oleh satu orang.Irarki yang bersembunyi di kejauhan, merasakan kakinya berubah menjadi jeli. Nalurinya berteriak untuk lari, kabur sejauh mungkin, tetapi tubuhnya menolak untuk patuh. Dia hanya bisa berdiri di sana, gemetar hebat, menyaksikan adegan itu dengan mata terbelalak ngeri.Zenix dan Seihun, kedua pengawal elit itu, membeku. Mereka bukan orang biasa. Mereka telah melihat kematian berkali-kali. Namun, melihat Tuan Kedua mereka dieksekusi dengan begitu enteng, ta

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status