Share

Alex bertemu dengan Clara di cafe

Kipli, Anwar dan Aji sedang asyik duduk-duduk sambil bercanda ria. Alex datang gabung dengan anak buahnya.

"Widih asyik bener nih!" celetuk Alex.

"Eh, bos tumben engga gabung sama kita-kita langsung ngamar aja ada apa sih bos!" selidik Anwar kepo.

"Ish kenapa sih kalian pada kepo!" sahut Alex terkekeh.

"Kita heran aja bos pulang sore terus ada Alya dicuekin engga nyapa sama sekali kasihan kan Alya dicuekin!" tegas Aji.

"Gue capek mau rebahan terus juga badan gue pada gatel pengen buru-buru mandi!" terang Alex kalem.

"Oh gitu!" sahut mereka serempak.

"Dimas mana kok engga kelihatan?" tanya Alex.

"Dia sama kaya bos ngerem dikamar entah apa yang dikerjakan!" seru Kipli heran.

"Ya sudah gue mau ke kamar dulu mau sholat! kalian juga jangan lupa sama 5 waktu yah," kata Alex berlalu pergi masuk kamar lagi.

"Siap bos!" teriak mereka kompak.

Alex masuk kamar dan merentangkan sajadah untuk sholat Maghrib yang sudah lewat waktu. Selesai sholat Alex melanjutkan membaca Alquran dengan suara merdu sambil menunggu waktu isya.

"Kalau dengar bos Alex ngaji hati ini damai banget dengarnya!" gumam Aji terpukau.

"Iya gue juga senang dengernya kapan yah gue bisa ngaji kaya bos Alex!" seru Kipli.

"Makanya belajar ngaji sama bos Alex!" terang Anwar.

"Kapan-kapan gue ajuin ah ke bos Alex buat ngajarin kita ngaji!" tutur Kipli.

"Bener-bener gue juga mau!"cerocos Anwar.

Anak-anak serempak ingin belajar mengaji sama Alex. Dimas keluar dari kamarnya sudah rapi membuat yang lainnya bengong lihatnya.

"Widih lo mau ke mana Dim udah ganteng aja nih kok gue engga diajak?" selidik Kipli.

"Gue mau nganterin bos Alex dulu kencan!" seloroh Dimas senang.

"Waw bos Alex mau kencan sama siapa cewek mana pasti cantik kan!" seru Anwar senang.

"Lo doain aja biar bos Alex punya cewek yang bisa ngerubah jadi lebih baik engga kaya Alya!" cerocos Kipli.

"Sstt, engga boleh gitu tar bos Alex denger aja gawat kan!" celetuk Dimas pelan.

"Mang beneran lo mau jalan sama bos Alex terus kita-kita engga diajak gitu!" gerutu Aji.

"Ah lo ngedumel aja bisanya!" terang Dimas.

"Udah ah gue mo ke kamar bos dulu!" teriak Dimas.

Tok...tok.. tok..

"Bos lo udah siap apa belum?" tanya Dimas.

"Masuk Dim engga dikunci!" sahut Alex.

"Baru aja gue kelar sholat isya Dim! gue ganti baju dulu yah, lo udah rapi aja mau kemana Dim!" ledek Alex terkekeh.

"Jiah si bos gue rapi salah gue asal-asalan salah," cerocos Dimas.

Ha..ha..ha...

"Berisik lo!" sungut Alex.

"Gue tunggu didepan aja yah bos!" saran Dimas.

"Iyaa,"

Dimas keluar dari kamar Alex duduk diruang tamu sambil bermain ponsel pintarnya, sesekali Dimas tersenyum melihat ponselnya.

"Kenapa lo senyum-senyum sendiri udah gila lo yah!" sarkas Alex terkekeh.

"Asal aja lo kalau ngomong kalau gue gila mana mau gue nemenin lo bos!" elak Dimas kesal.

"Widih bos gue udah ganteng aja mau kemana bos kok gue engga diajak!" teriak Kipli sambil menghampiri Alex yang diikuti oleh Anwar dan Aji kaget.

"Lo mending jagain markas aja, gak usah kepo sama urusan gue!" terang Alex sambil menepuk-nepuk pipi Kipli gemas.

"Jiah lo mah bos sakit lah pipi gue yang cabi ini!" celetuk Kipli kesakitan.

"Ish, gitu aja nangis lo!" ledek Dimas girang.

"Diam lo Dim," sungut Kipli.

"Ya udah gue sama Dimas jalan dulu keburu malam," pamit Alex.

"Ciee, ke buru malam biasa juga datangnya malam-malam bos!" ledek Kipli tertawa girang.

"Sotoy lo," teriak Dimas.

Dimas keluar untuk memanasi mobil yang akan dia bawa bersama Alex.

Alex duduk di teras sambil menunggu Dimas. Memainkan ponselnya yang dari tadi bunyi banyak chatan dari group atau japri.

"Bos udah siap mau jalan sekarang?" tanya Dimas.

"Iya," 

Dimas menjalankan mobilnya melirik Alex dari kaca depan dan tersenyum melihat Alex yang tampan malam ini. Dimas tak menyangka kalau Alex ternyata sangat lah tampan cewek mana yang tidak terpesona dengan ketampanannya yang sangat lah luar biasa.

"Bos lo tuh ganteng banget malam ini pantesan Alya tergila-gila sama lo, Lo emang luar biasa yah!" ungkap Dimas.

"Hmm, sok tau lo Dim," gumam Alex tetap menekunin ponselnya tak berkedip sedikit pun.

"Boooss busyet deh gue dicuekin!" sungut Dimas.

"Apa sih Dim lo mau apa berisik banget lo!" hardik Alex kesal.

"Lo emang gak suka sama Alya yang cantik dan seksi menurut gue yah!" tegur Dimas.

"Hmm, gimana yah Dim soalnya gue udah anggap Alya teman sekaligus sahabat gue malah bisa dibilang udah kaya keluarga sendiri yah mana mungkin lah gue ada rasa sama dia!" papar Alex gamang.

"Oh gitu kasihan juga si Alya dia selalu berusaha membuat lo suka sama dia tapi lo tak sedikit pun punya rasa sama dia, parah lo bos!" cerocos Dimas.

"Lah kok parah selama ini gue udah bilang sama dia kalau kita hanya teman gak lebih, gue salah gitu dianya aja yang engga mau move on sama gue!" tegas Alex.

"Iya sih Alya aja yang terlalu berharap!" lanjut Dimas.

"Lagian mana pernah sih gue kasih harapan sama dia lo tau sendiri tiap ngajak keluar gue selalu bawa lo sama Kipli engga pernah berdua kan, itu karena gue engga mau dia berharap sama gue tar yang ada sakit hati lagi!" papar Alex lagi.

"Bener juga sih bos, emang yah bos gue mah is the best lah pokonya!" puji Dimas.

"Dasar lo!" sentak Alex terkekeh.

"Ngomong-ngomong lo lagi ngelihatin apa sih sampe segitunya!" tutur Dimas.

"Gue lagi cari tentang Clara di sosmednya dia!" terang Alex.

"Widih si bos kepoin Clara hati-hati bos nanti jatuh cinta lagi!" ledek Dimas.

"Sok tau lo!" teriak Alex.

Tak terasa sampai juga didepan cafe dan Dimas mencari parkir yang aman untuk mobilnya. Alex dan Dimas keluar dari mobil berjalan masuk ke arah cafe. Didepan pinta ada Fira yang menyambut para tamu.

"Permisi mba kami udah ada janji sama Clara bisa tolong dipanggilkan bilang bos Alex udah datang," kata Dimas kalem.

"Baik pak, silakan duduk di meja nomer 3 yang kosong!" titah Fira.

Alex dan Dimas duduk di meja nomer 3 sesuai arahan Fira.

"Mba Shinta tolong bilangin sama mba Clara kalau tamunya bos Alex udah datang di meja nomer 3 yah, makasih mba Shinta!" titah Fira kembali berdiri didepan pintu masuk.

"Iya Fira," sahut Shinta dan menghubungi Clara lewat telpon cafe.

[Mba Clara tamunya udah datang bos Alex di meja nomer 3]

[Oke makasih yah tolong bilangin orang dapur sesuai arahan saya tadi yah Shi]

[Baik Mba Cla saya langsung meluncur ke dapur]

[Makasih yah]

Clara merapikan baju yang dikenakan dan juga riasan tipis yang dia kenakan sambil mengaca.

"Hmm, udah rapi kok!" gumam Clara.

"Aduh kok deg-degan yah," kata Clara terdiam ragu tapi dia udah janji dengan Alex tak mungkin diingkari. Clara pun keluar menemui Alex.

"Maaf bos Alex udah lama datangnya?" tanya Clara pelan dan menunduk.

"Hmm, belum baru duduk!" jawab Alex dingin.

"Kenapa kamu diam aja duduk!" titah Alex garang.

"Ish, iya bos maaf!" gumam Clara.

"Gimana apa kamu udah siap atau malah takut!" cerocos Alex dingin.

Dimas hanya diam terpaku menyaksikan Alex yang galak dan wibawa didepan Clara.

"Insha Allah siap bos!" sahut Clara sambil menatap mata Alex.

Alex yang ditatap oleh Clara langsung jantungan dan gelagapan. Dimas yang melihat tersenyum penuh arti. 

"Bos Alex mau makan apa biar saya pesanan?" tanya Clara.

"Apa aja yang menurut kamu enak dan minumnya orange jus aja kamu Dimas makan apa?" tanya Alex.

"Gue mau yang paling enak dan mahal tentunya minumnya es teh manis aja dulu!" cicit Dimas.

"Baik bos Alex dan pak Dimas tunggu sebentar yah!" sahut Clara dan memanggil Fira untuk segera mendekat.

"Saya boleh tau nomer chat kamu biar saya bisa menghubungi kapan aja ketika saya inginkan!" tegas Alex dingin.

"Ini bos nomer saya!" sahut Clara.

"Baik saya akan simpan," lanjut Alex.

"Itu nomer saya tolong disimpan agar saya bisa hubungi kamu kapan aja!" terang Alex.

"Baik bos saya siap kapan aja!" seru Clara.

Fira datang membawa pesanan Alex dan Dimas.

"Silakan disantap bos Alex dan pak Dimas ini lah menu yang terbaik dicafe kami!" tutur Clara mempromosikan menunya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status