Waktu menunjukkan pukul 17.00 wib. Gegas Dimas berkemas meja kerjanya dan berangsur berdiri menuju ruangan Alex. Alex masih menekuni pekerjaan yang belum kelar.
"Permisi bos udah jam berapa nih katanya mau balik?" tanya Dimas memastikan.
"Iya bentar lagi tenang aja!" sahut Alex.
"Jiah kalau ngurusin kerjaan mah gak ada kelarnya Lex!" gerutu Dimas pelan.
"Iya gue tau sabar kenapa!" hardik Alex kesal.
"Iya deh gue tunggu!" gumam Dimas.
"Ya udah duduk manis aja gak usah banyak protes!" celetuk Alex.
"Iya-iya apa sih yang engga buat lo!" gumam Dimas.
"Berisik!"
"Iya diem!"
Dimas anteng menunggu Alex yang masih terus aja asyik dengan dunianya.
"Woy jadi pulang gak sih!" teriak Dimas yang hampir setengah jam menunggu.
"Iya-iya nih udah kelar tinggal kirim!" sahut Alex kaget.
Alex menutup laptopnya dan gegas merapikan berkas-berkas yang habis dia pakai. Waktu menunjukkan pukul 17.30 menit.
"Kirain gak jadi padahal dia yang semangat pengen buru-buru malam tapi sibuk sendiri aja!" gerundel Dimas.
"Berisik lo gerundel aja gak jelas lo!" hardik Alex sengit.
"Iya-iya bos selalu benar!" gumam Dimas pelan.
Dimas dan Alex meninggalkan ruangan Alex menuju lift, Rianti masih berkutat dengan kerjaannya yang belum kelar.
"Lembur neng!" ledek Dimas tertawa senang.
"Ish pak Dimas mending mau nemenin ngeselin!" teriak Rianti geram.
Alex hanya tersenyum menanggapinya tanpa komen apa-apa.
"Anti saya duluan yah!" ucap Alex sambil berlalu dihadapannya.
"Dadah Anti," teriak Dimas memanasinya.
"Iya bos,"
"Pak Dimas nih," sesal Rianti.
Alex dan Dimas meninggalkan kantor untuk pulang istirahat. Dan bersiap akan pergi ke cafe Clara karena sudah janjian disana. Sementara itu Clara hendak pulang terlebih dahulu untuk mandi dan berganti pakaian. Sementara sahabatnya Bella sudah pulang dari tadi.
"Shinta saya pulang dulu yah nanti balik lagi karena mau ada tamu, kamu udah kasih tau kan bagian pantry!" tegur Clara.
"Sudah mba Clara, semua sudah siap sesuai pesanan mba Clara!" terang Shinta.
"Baik lah saya pulang dulu kalau ada apa-apa hubungi saya diponsel aja yah jangan telpon rumah!" tegas Clara.
"Iya mba Clara hati-hati dijalan." sahut Shinta.
Clara keluar dari cafe menghampiri mobil sportnya sambil menghela napas.
Alex dan Dimas melaju mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Gila lo yah Dim bawa mobil kaya orang mau balapan aja!" hardik Alex.
"Biar cepat sampai Lex," elak Dimas terkekeh.
"Engga gitu juga kali!" gerutu Alex geram.
"Iya-iya maaf suka kebiasaan!" gumam Dimas cengegesan.
"Lagi lo sibuk terus," cicit Dimas.
"Gue lagi balas chat bos besar Dim bukan apa-apa!" jelas Alex sambil menoyor kepala Dimas kesal.
"Waduh ada kabar apa lagi Lex!" selidik Dimas terkaget-kaget.
"Bos mau pulang ke Endonesia dan membawa serta pacar barunya!" ucap Alex.
"Terus apa kabar nasib si Alya," sahut Dimas.
"Mana gue tau nasibnya si Alya gimana!" sarkas Alex.
"Berarti lo mau nampung si Alya buat nyenengin anak-anak," cerocos Dimas.
"Enak aja lo kira barang maen tampung aja lagian yah siapa juga yang suka sama dia Dim!" elak Alex.
"Hmm, padahal si Alya itu bucin banget sama lo Lex!" gumam Dimas pelan.
"Yah bodo amat gue mah, dia yang bucin bukan gue!" tutur Alex.
"Iya gue tau lo lagi terpesona sama kecantikan Clara kan ngaku lo!" sentak Dimas menggoda sambil melirik ke arah Alex.
"Kalau yang itu masih gue pertimbangankan!" balas Alex senyam-senyum sendiri.
"Jiah malah senyam-senyum sendiri berasa kaya anak abg lo Lex lagi jatuh cinta pada pandangan pertama!" ledek Dimas.
"Diem lo berisik!" teriak Alex masih membayangkan kecantikan Clara.
"Lex Kipli ngabarin kalau dibase camp ada Alya!" terang Dimas.
"Ya ampun gimana gue bisa pergi tanpa Alya, alamat gagal lagi aja gue ke cafe, pokonya gue engga mau tau nanti malam gue harus pergi temui Clara dan lo Dimas cari cara agar Alya engga ikut sama kita titik itu perintah dari gue!" seloroh Alex greget.
"Lah kok gue yang harus cari cara ngusir di Alya kenapa engga lo aja Lex!" kata Dimas.
"Mau bantah lo!" teriak Alex.
"Iya engga maaf iya-iya gue akan cari cara biar Alya engga tau dan pergi dari base camp kita!" cicit Dimas.
"Lama-lama gue kesel juga yah sama Alya nempel Mulu tau aja momen-momen saat gue sibuk, ngeselin banget sih!" cerocos Alex.
"Makanya bos lo kudu tegas sama Alya jangan kasih harapan terus!" jelas Dimas.
"Gila lo yah kapan gue kasih harapan Alya kalau dia ke markas atau hang out juga selalu sama lo juga anak-anak dianya aja yang berusaha ngedektin gue!" ungkap Alex.
"Emang iya yah dimana-mana bos selalu bener!" gerundel Dimas pelan.
"Apa lo bilang!" sarkas Alex sambil menoyor kepala Dimas lagi.
Alex menghela napas bingung harus berkata apa mau ngusir Alya engga tega apa lagi Alya udah banyak membantunya.
"Dimas gue minta tolong banget agar bisa ketemu sama Clara malam ini dan gue juga udah janjian sama dia!" ucap Alex pelan.
"Siap bos tenang aja!" gumam Dimas.
Dimas dan Alex sampai juga dimarkas langsung Alex masuk ke kamarnya untuk rebahan dan ganti pakaian tanpa mempedulikan Alya yang duduk di ruang tamu menantinya dari tadi.
"Eh, ada Alya tumben lo sore-sore udah nonggol aja!" sindir Dimas.
"Iya kebetulan gue lagi ada perlu sama si Kipli Dim! bentar lagi juga gue mau balik Dim soalnya ada acara juga sih, tapi ngomong-ngomong tumben lo Sam Alex udah pulang ada apa?" selidik Alya penasaran.
"Lo ada perlu apa sama Kipli Al?" Balik Dimas bertanya.
"Ada lah kepo lo! tar juga tau, lo kok engga jawab pertanyaan gue Dim!" sentak Alya.
"Pertanyaan yang mana Al!" elak Dimas salah tingkah.
"Jiah, tadi gue tanya lo sama Alex tumben udah pulang, terus si Alex buru-buru masuk aja tanpa peduliin gue!" gerutu Alya.
"Mungkin si Alex lagi mumet makanya dia langsung masuk buat istirahat!" cicit Dimas.
"Apa dia sakit Dim? perlu gue ke kamarnya buat periksa dia?" selidik Alya.
"Oh engga-engga tadi Alex engga apa-apa kok cuma emang dia tidur tadi!" seloroh Dimas lagi.
"Oh yah udah deh gue balik dulu yah lagian ada acara juga gue dirumah, salam buat Alex yah Dim, gue balik dulu bye!" seru Alya sambil bangun dari tempat duduk dan pamit pergi.
"Ya hati-hati dijalan!" sahut Dimas.
Dimas langsung ngechat Alex mengabari kalau Alya udah pulang dan aman untuk pergi ke cafe.
"Akhirnya pergi juga Alya gue engga usah cari cara buat ngusir Alya, aman!" gumam Dimas.
"Kenapa lo ngomong sendiri!" sindir Kipli tertawa lepas.
"Lo ngagetin gue aja sih Pli!" teriak Dimas geram.
"Lagian ngapain sih ngomong sendiri!" cerocos Kipli.
"Kepo lo Pli, oh iya si Alya ada perlu apa sama lo!" selidik Dimas.
"Alya ngasih makanan buat gue sama anak-anak katanya sih dia tadi ada acara dikantornya sisanya masih banyak tapi masih belum disentuh sama sekali," kata Kipli.
"Terus ngapa tadi lo ngomong sendiri!" sindir Kipli.
"Kepoooo!" teriak Dimas sambil berlalu menuju kamarnya.
Alex sedang asyik menelusuri medsos melihat-lihat medsos milik Clara. Ternyata Clara adalah seorang gadis yang mandiri dan ramah pada semua orang yang dia kenal.
"Cantik," gumam Alex tanpa sadar dan melirik jam yang ada dipergelangan tangannya. Buru-buru Alex bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sambil bersiul-siul senang.
Dimas merebahkan badannya diatas kasur empuk. Matanya lurus ke arah langit-langit atap kamarnya.
Tok...tok..tok..
"Dim..Dimas tumben lo dikamar aja sini gabung sama anak-anak jangan ngerem aja lo!" teriak Kipli terkekeh.
"Apa sih lo Pli baru juga gue mau rebahan lo udah bawel aja!" gerutu Dimas sebal.
Kipli, Anwar dan Aji sedang asyik duduk-duduk sambil bercanda ria. Alex datang gabung dengan anak buahnya."Widih asyik bener nih!" celetuk Alex."Eh, bos tumben engga gabung sama kita-kita langsung ngamar aja ada apa sih bos!" selidik Anwar kepo."Ish kenapa sih kalian pada kepo!" sahut Alex terkekeh."Kita heran aja bos pulang sore terus ada Alya dicuekin engga nyapa sama sekali kasihan kan Alya dicuekin!" tegas Aji."Gue capek mau rebahan terus juga badan gue pada gatel pengen buru-buru mandi!" terang Alex kalem."Oh gitu!" sahut mereka serempak."Dimas mana kok engga kelihatan?" tanya Alex."Dia sama kaya bos ngerem dikamar entah apa yang dikerjakan!" seru Kipli heran."Ya sudah gue mau ke kamar dulu mau sholat! kalian juga jangan lupa sama 5 waktu yah," kata Alex berlalu pergi masuk kamar lagi."Siap bos!" teriak mereka kompak.Alex masuk kamar dan merentangkan sajadah untuk sholat Maghrib yang sudah l
Alex dan Dimas menyantap hidangan yang diatas meja dengan lahap."Hmm, mantab enak banget neng, jarang-jarang gue makan masakan yang enak!" celetuk Dimas."Makasih pak kalau ternyata lidah pak Dimas cocok sama selera bapak!" terang Clara tersenyum senang."Kamu bisa aja yah memanjakan lidah pelanggan, pokonya cafe ini the best lah!" sahut Dimas."Makasih pak!" seru Clara."Gimana menurut bos Alex makanan dicafe ini?" tanya Clara antusias."Hmm, lumayan menurut gue!" celetuk Alex dingin."Baik lah selamat menikmati! saya permisi dulu," tutur Clara.Alex diam-diam mengagumi Clara yang cantik malam ini menggunakan gaun tertutup tapi sangat anggun dan elegan tidak mengurangi kecantikannya.Dimas melirik tersenyum melihat Alex yang mencuri-curi pandang ke arah Clara."Hmm, enak banget yah bos ma
Baru akan pergi tidur terdengar nyaring suara ponsel tanda ada chat masuk gegas Clara membuka ponselnya, ada satu chat masuk dari bos Alex buru-buru Clara membukanya.[Assalamualaikum Clara udah tidur belum][Walaikum salam bos Alex belum baru mau tidur][Oh kirain udah di alam mimpi][Belum bos Alex tadi habis tengok ayah dulu beliau masih sakit pasca kemarin dipukulin bos Alex][Gimana keadaannya sekarang? maaf yah kalau saya ada salah][Alhamdulillah udah mendingan bos Alex][Syukur deh kalau udah mendingan mah apa mau saya antar kan ke rumah sakit Clara biar ayahmu cepet sembuh][Tidak usah bos Alex bentar lagi juga sembuh engga enak ngerepotin][Engga ngerepotin kok Clara malah saya senang bisa bantu kamu dan keluarga][Makasih bos Alex engga usah beneran][Oh iya Clara untuk yang pernah kamu ajukan ke saya nanti yah saya kabarin lagi, maaf kalau ganggu kamu yang mau tidur, good night Clara mimpi indah
Tetiba di Cafe Clara menyapa beberapa karyawannya dan langsung menuju ruangannya. Bella masuk ke ruangan Clara.Tok...tok...tok..."Permisi bos," sapa Bella."Tumben lo udah datang biasanya telat!" sindir Clara."Ah bos mah bisa aja, gimana kabar ayah lo Cla?" tanya Bella."Alhamdulillah Bell udah sehat dan bisa bercanda sama gue dan mami tadi dimeja makan," terang Clara."Alhamdulillah syukur lah terus gimana tamu yang kata lo penting itu tadi malam apa jadi datang, siapa sih penasaran gue?" berondong Bella penasaran."Busyet deh satu-satu ngapa nanyanya takuta keduluan aja!" sahut Clara tertawa."Gue serius Cla!" lanjut Bella."Kepo lo!" cicit Clara."Cla ish, cerita kek jangan bikin penasaran aja!" sungut Bella."Lagian lo pagi-pagi bikin ghibah aja buk
Akhirnya satu per satu pengunjung pergi dan cafe mulai agak sepian. Clara masuk ke ruangannya duduk dengan santai."Akhirnya bisa duduk dari tadi berdiri terus, Alhamdulillah cafe rame hari ini melebihi target," gumam Clara."Permisi,""Lo Bell bikin gue jantungan aja baru juga gue duduk anteng lo lagi masuk, ada apa?" selidik Clara sengit."Biasa aja sih bos lo mau nitip makan gak gue mau keluar beli nasi Padang?" tawar Bella."Hmm, gue nitip deh nasi sama rendang plus perkedel aja, nih duitnya sekalian lo mau makan apa pake duit itu aja!" sodor Clara memberikan uang biruan."Oke, udah ini aja gak beli yang lain, lo mo beli minum apa sekalian!" timpal Bella."Engga itu aja, cuma gue minta tolong bikinin jus alpukat yah nanti didapur, gue haus," titah Clara."Siap ya udah gue jalan dulu beli makan!" terang Bella lagi."Iya jangan pake lama, gue laper banget!" sahut Clara memelas."Baik lah,"Bella keluar da
Alex telah sampai kantornya segera dia masuk ke ruangannya."Alhamdulillah sampai juga!" dengus Dimas."Iyaa gue juga lumayan capek untung masih ada waktu buat istirahat!" balas Alex.Tok...tok..."Permisi bos ini berkas yang dibutuhkan untuk kita meeting nanti!" seloroh Rianti."Makasih Anti!" jawab Alex."Ya Allah Anti bisa gak sih kasih bos Alex istirahat sebentar udah disodorin berkas aja!" celetuk Dimas kesal."Maaf pak Dimas biar istirahat sekalian baca-baca!" terang Rianti tegas."Ya sudah engga apa-apa, kamu boleh balik ke tempat!" sahut Alex."Permisi bos," jelas Rianti."Heum,"Rianti keluar dari ruangan Alex dan melanjutkan kerjaannya. Dimas pamit akan ke ruangannya."Bos gue ke ruangan dulu yah ada yang harus gue kerjain!" pamit Dimas."Buru-buru amat tar aja kenapa?" seru Alex."Ish si bos ini giliran kerjaan gue belum kelar-kelar lo marah, hadeuh, gue ke ruangan dulu yah!"
[Dimas bos besar nanyain lo sama bos Alex terus udah gue bilangin kalau kalian lagi meeting tapi bawel banget nih][Iya bentar lagi baru aja kelar lagi menjamu para tamu][Gue udah bilangin Dim tapi bos besar gak mau tau lagi kita-kita disini pusing lihatin dia][Sabar][Gue kabarin bos Alex dulu yah]Dimas menemui Alex yang sedang berbincang-bincang dengan pak Hendri selaku PT. Multiguna Mandiri."Bos sebentar ada yang mau dibicarakan!" tegur Dimas."Saya tinggal dulu pak nikmati hidangannya!" ucap Alex.Pergi menjauh bersama Dimas dan membicarakan sesuatu."Hmm, pasti Kipli yah ngomong apa dia?" tanya Alex."Kipli dan anak-anak udah nyerah bos besar bawel minta bos sama gue pulang!" terang Dimas."Bentar lagi gak enak lah kalau ditinggalin!" tukas Alex."Baik bos gue sih terserah lo aja!" cicit Dimas."Ya udah tenang aja sih!" ucap Alex.Alex menemui pak Hendri lagi membicarakan yang
Kevin ngobrol dengan Alex mengenai bisnis yang ia jalanin yaitu hutang pinjam."Gimana perkembangan bisnis kita lancarkan?" tanya Kevin."Hmm, masih ada beberapa yang masih mau ngajuin pinjaman tanpa jaminan tapi masih dilihat dulu orangnya!" ujar Alex."Bagus lah kalau masih lancar mah!" seru Kevin."Oh iya bos kemarin Herman sempat datang ke sini ngajakin kita bisnis pinjaman secara online tapi gue belum putuskan kerja samanya karena nunggu lo pulang!" papar Alex.Dimas masih memantengin ponselnya dan menunggu chat masuk dari Alya.[Hai Dimas maaf baru balas tadi lagi meeting sama customer][Kapan Kevin sampai Jakarta kok dia gak ngasih kabar gue Dim]"Bos Kevin nih ada balasan dari Alya!" cicit Dimas sambil menyodorkan ponselnya ke arah Kevin." Balas bilangin tadi jam 11.00 sampai markas gitu, bilang juga sengaja gue mau ngasih surprise buat Alya gitu!"[Al kata bos Kevin jam 11.00 sampai markas dan dia sengaj