Share

36. Biadab

Suara gemercik air jatuh menggema dalam ruang. Hangat air shower mengguyur badan. Uap menutup bagian tubuh indah kekar. Perlahan aliran air di bawah kaki membawa pergi sisa busa sabun. Anjas merenung mengingat kejadian tadi malam sebelum pergi dengan Anis. Perlahan menutup mata dan semua muncul secara nyata ...

Anjas menendang tong sampah di lahan parkir. Benda itu menggelinding. Beberapa sampah makanan ringan, kaleng kosong, berhamburan di jalan berpaving. Ia berusaha mengatur napas yang tak beraturan.

"Aku enggak percaya dia bicara seperti itu di depan umum." Ia berbalik menghadap Rafa. Pemuda gendut itu duduk merenung di pinggir trotoar, tertunduk lemas. "Kamu tahu kan, aku berjuang untuk Anis dulu. Kejora satu, kejora dua, semua aku yang mengedit dan seenak udel dia bilang--"

"Paham, aku tahu, aku melihatnya juga," ujar Rafa. "Sekarang bagaimana? Pernikahanku dengan April bisa gagal kalau buku cerita Vivi gagal terbit."

"Kamu kira aku enggak kena masa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status