Setelah ditangkap oleh Keluarga Quartermain di Jaellatra, Jessica sangat menderita setiap hari. Meskipun terus-menerus disakiti, keyakinannya tetap kuat. Dia percaya bahwa Gerald pasti akan datang suatu hari nanti untuk menyelamatkannya. Karena itu dia harus bertahan. Tanpa sepengetahuannya, hari itu datang lebih cepat dari yang diperkirakan karena Gerald sudah berada di Jaellatra dan dia bahkan menunda pertarungannya dengan Yosef karena dia memprioritaskan menyelamatkan kakaknya. Apalagi sekarang Gerald telah memasuki Peringkat Kesembilan dari Alam Rune, ia sudah hampir memasuki Alam Sage. Karena itu, dia tidak perlu takut lagi berurusan dengan Quartermains. Ia akhirnya bisa menyelamatkan saudara perempuannya! Tidak lama sebelum Gerald tiba di Kota Bario. Ia berjalan melintasi jalan kota dengan mengenakan jubah panjang. Di sepanjang jalan, Gerald melihat orang-orang berpakaian mewah di mana-mana. Ternyata orang-orang yang tinggal di sini tampaknya cukup kaya. Tepat ketika Gerald mel
Setelah mendengar itu, semua orang langsung bersorak! Gerald, di sisi lain, diam-diam tetap bersembunyi di sudut gelap aula. Baginya, hari ini bukanlah hari untuk merayakan ulang tahun Yesirn. Sebaliknya, Gerald melihat hari ini sebagai hari upacara peringatan untuk Yesirn. Menyaksikan semua orang tenggelam dalam kenikmatan pesta, Yesirn tidak menyadari bahwa bahaya besar akan menimpanya… Ada pepatah yang menurut Gerald cocok dengan kondisi saat ini, 'Akhir pesta adalah waktu terbaik bagi seseorang untuk menyelesaikan urusannya'. Setelah memikirkan itu, Gerald menurunkan tudungnya sebelum kemudian melompat ke udara! Sedetik kemudian, semua orang menyaksikan sebuah sosok jatuh dari langit-langit aula, lalu mendarat di salah satu meja makan! Meja itu sontak terbelah menjadi dua, para tamu yang duduk di sana langsung berlari ketakutan!Karena kejutan yang tiba-tiba, suasana yang awalnya menyenangkan dengan langsung berganti dengan perasaan tegang dan takut. Di satu sisi, semua oran
Melihat itu, Gerald mendorong telapak tangannya ke depan dan membuat kedua penjaga itu terbang mundur oleh ledakan yang kuat! Saat kedua jasad itu mendarat, Yesirn baru sadar bahwa keduanya sudah meninggal di sana saat itu juga. Brakkk!Hanya satu serangan yang dibutuhkan Gerald untuk membunuh kedua pengawal terkuatnya! Sekarang ia sadar bahwa ia tidak berdaya melawan Gerald, Yesirn yang ketakutan mendapati dirinya gemetar dan mundur beberapa langkah sambil mengancam, “M-mundur! Kalau kau berani menyentuhku, keluargaku tidak akan membiarkanmu selamat!”Meskipun Yesirn tahu bahwa kematiannya sudah dekat, dia masih mencoba menggunakan kekuasaan Keluarga Quartermain untuk mengancam Gerald. Gerald datang ke sana untuk mengurus keluarganya. Jika bertindak gegabah, Gerald bisa saja jatuh dalam jebakan ancamannya. Yang membuat Yesirn ngeri, Gerald kemudian berjalan ke arahnya seperti seorang Dewa Kematian. Tepat ketika Gerald berada di depan Yesirn, ia merasakan aura pembunuh yang sanga
Setelah itu, tangan Gerald berubah setajam cakar! Sebelum Miguel sempat mendaratkan serangannya, Gerald dengan mudah mencengkeram leher pria paruh baya itu, mengangkat dan melemparkannya ke samping! Dengan leher berlumuran darah, Miguel yang terluka parah berlutut dengan susah payah dan bergumam, “Kau… ternyata tahu bagaimana menggunakan Pukulan Petir!!” Dengan darah mengalir keluar dari mulutnya, pria yang sekarat itu tidak sanggup menyelesaikan kalimatnya. Dia tahu bahwa Gerald menggunakan serangan itu bersama dengan Naga Pendorong.Miguel benar-benar tidak menyangka Gerald menggunakan kekuatan semacam itu untuk mengakhiri hidupnya.Menyadari bahwa ia tidak akan sanggup melawan, Miguel akhirnya menyerah, menjatuhkan diri ke dalam genangan darahnya sendiri, dan mati.Setelah menyaksikan semua itu, Yesirn sangat ketakutan hingga ia tampak seperti kesurupan! Ia berjongkok perlahan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya yang gemetaran, lalu berpikir dalam benaknya, 'Bahkan Miguel, Chakra
Detik ketika Gerald mengakhiri kalimatnya, suara 'gemeretak' ngilu bisa terdengar. Setelah itu, teriakan kesakitan Yesirn memenuhi udara!Gerald baru saja meremukkan salah satu lengan Yesirn dan rasa sakit luar biasa yang dirasakan tuan muda itu terlihat dari ekspresinya.Melihat itu, kemarahan Henrick tidak tertahankan sambil memelototi Gerald seraya berteriak, “Kamu!”“Hei, kamu bajingan tua! Putramu ada di tanganku dan jika kamu ingin dia hidup di akhir semua ini, lebih baik kamu serahkan kakakku! Aku yakin kamu tahu yang akan terjadi padanya jika kamu tidak mematuhinya!” balas Gerald lugas, tidak ingin membuang waktu lebih dari yang dia butuhkan dengan Henrick.Jelas bahwa itu adalah penawaran yang tidak bisa ditolak Henrick kecuali dia memang tidak peduli dengan putranya dan semua orang di sana sadar akan hal itu.Namun, sebagai tanggapan, Henrick hanya terus menunjuk ke Gerald sambil berteriak, "Dengar, jika putraku mati, maka kamu maupun saudara perempuanmu juga tidak akan bisa
"Kamu…! Dengar, ya! Saudarimu masih dalam genggamanku! Jangan pernah kamu berani mempertimbangkan untuk memainkan trik apapun, paham?” balas Henrick sambil mencengkeram leher Jessica dengan merah.“Kamu bajingan tua! Satu gerakan yang keliru pada saudariku maka anakmu akan mati! Jika kamu pikir aku hanya bercanda, kamu boleh coba!“ raung Gerald sambil seketika mengangkat leher Yesirn juga.Ketika Henrick melihat bahwa mata putranya terbalik dan wajahnya memerah, penguasa Keluarga Quartermain tahu bahwa ancamannya tidak berarti apa-apa bagi Gerald.Agak enggan, Henrick kemudian melepaskan leher Jessica lali menjawab, “Baik! Mari kita bertukar sandera kita pada saat bersamaan!”Mendengar itu, Gerald tahu bahwa dia harus ikut bermain. Melepaskan leher Yesirn juga, baik Gerald maupun Henrick perlahan mulai saling berjalan mendekat, memastikan untuk memegang erat punggung sandera mereka.Begitu keduanya cukup dekat, kedua pria itu melepaskan genggaman mereka pada saat yang sama, memungkink
“Tolong berhati-hati, oke, Gerald?” gumam Jessica sebelum berpisah dengan adiknya.Jessica tahu betapa banyak masalah yang dialami Gerald hanya untuk menyelamatkannya. Dengan mengingat hal itu, Jessica agak enggan melihat Gerald menempatkan dirinya dalam bahaya lagi sekarang setelah mereka berhasil keluar dalam keadaan utuh. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada Gerald karena dirinya, Jessica sangat sadar bahwa dia akan menanggung perasaan bersalah selama sisa hidupnya.Sebagai tanggapan, Gerald hanya menyunggingkan senyum pengertian sebelum berkata, "Kamu tidak perlu khawatir tentang aku, Kak!"Dengan begitu, pemuda itu berbalik dan langsung pergi.Tidak terlalu jauh, Henrick memimpin beberapa anak buahnya untuk mengejar Gerald. Karena Henrick sudah memasuki Alam Sage, kecepatannya hampir tak terbayangkan.Bagaimanapun juga, ketika akhirnya Henrick melihat Gerald—yang tampak berdiri diam di tempat, menunggu kedatangannya—penguasa Keluarga Quartermain meraung, “Kamu sekarat hari ini jik
“Jadi kamu berhasil menangkis pukulan pertamaku! Baik, kalau begitu! Mari kita lihat apakah kamu sanggup menghadapi yang lain!” dengus Henrick sambil mundur dua langkah.Setelah itu, Henrick melambaikan tangannya sedikit sebelum berteriak, “Holy Flaring Fist!”Segera setelah itu, tinju kanannya dibakar! Tanpa membuang waktu, penguasa Quartermains kemudian mulai menyerang ke arah Gerald!Melihat itu, Gerald dengan cepat berteriak, "Armor Hercules!"Mencibir pada perisai yang baru saja dipasang Gerald, Henrick kemudian mengejek, “Lepaskan saja! Tidak mungkin kamu bisa menghentikan serangan ini!”Sepersekian detik kemudian, suara gemuruh terjadi saat api yang berkobar bertabrakan dengan perisai Gerald!Karena api mampu melewati Armor Hercules Gerald, Gerald langsung merasakan sakit akibat kulitnya terbakar! Gerald tidak menyangka bahwa serangan Henrick menjadi sekuat ini! Seandainya tubuh Gerald tidak memiliki qi esensial dalam jumlah yang begitu banyak, Gerald tahu pasti bahwa serangan i