Share

PANCINGAN

Cora, Finn, dan Shea kini kembali masuk ke kelas Cora yang sudah kosong tadi. Finn dan Shea duduk menghadap Cora, ingin segera mewawancarai gadis polos yang baru saja berubah menjadi gadis yang melambangkan iblis melalui sorot matanya.

 “Apa yang ingin kau katakan?” tagih Cora.

“Ternyata perasaan berbeda yang kurasakan adalah karena kau masih saudaraku,” kata Finn membuka pembicaraan.

“Tidak usah berbelit-belit, Finn. Aku malas membahas itu.” Perasaan marah Cora sangat terlihat sekarang. Itu juga membuat Finn paham, tak semudah itu Cora bisa menerima semuanya.

“Apa yang kau rencanakan? Kenapa kemarin kau malah bersama ayahku?” tanya Finn langsung pada topik pembicaraannya.

“Aku ingin bermain. Perjudian itu terdengar menyenangkan,” santai Cora.

“Katakan saja rencanamu,” desak Finn.

Cora terkekeh. “Kenapa? Kau sangat ingin tahu rencanaku karena rencanamu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status