Share

PILIHAN

Cora sangat jelas bisa melihat kekhawatiran Axel pada kondisi Shea yang baru saja dihabisi di dalam kandang. Berbeda dengan ekspresi puas Axel yang diperlihatkan saat dirinya mati-matian menahan sakit tepat di depan mata kakaknya itu. Iya, bisa dimengerti rasa benci yang selama ini Axel rasakan karena pengkhianatan ayahnya. Tapi dia tidak terima, kenapa hanya dia yang merasa tersakiti? 

Kricing!

Tiba-tiba Zero, kucing peliharaan Max, datang dan membelit kaki Cora. Tatapan dinginnya perlahan menghangat menatap mata biru milik kucing anggora itu. 

Cora langsung menggendong Zero sambil mengelus bulu halusnya.  “Kau selalu datang saat aku butuh…” gumamnya dengan senyum tipisnya.

“Kau mau ngopi bersamaku?” tanya seseorang di belakang Cora. Suara itu sangat Cora kenal.

Cora menurunkan Zero dari gendongannya lalu melangkah pergi tanpa membalikkan tubuhnya. 

Max hanya diam melihat penolakan yang Cora

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status