Share

Bab 3 - Markas Rahasia Elit Global.

Kembali kepada Liem yang berada di kamarnya,

"Tok Tok Tok" Suara pintu kamar diketuk.

Terkejut Liem dan bangun dari lamunannya saat mendengar suara pintu yang diketuk,

"Tok Tok Tok" Kembali bunyi suara pintu diketuk dari luar.

Berdirilah dia 'Liem' lalu berjalan menuju pintu kamar tersebut itu,

"Plak Plak Plak" Suara langkah Liem berjalan.

Saat Liem membuka pintu itu ternyata ada seorang prajurit muda yang datang dan lalu berkata,

"Sang Juara Jendral memanggilmu dia telah menunggumu di meja makan dan dia berpesan bahwa makanan sudah siap" Ucap Prajurit itu.

"Baiklah, Aku akan segera bergegas kesana terima kasih" Jawab Liem.

Namun entah kenapa Prajurit Muda itu tak lekas untuk beranjak pergi bahkan dia prajurit itu hanya diam dan termenung di tempatnya berdiri sambil menundukkan kepalanya.

Liem merasa heran dan berkata kepada Prajurit itu,

"Ada apa denganmu kenapa kamu hanya diam saja?" Tanya Liem kepada seorang Prajurit itu.

Namun Prajurit tersebut hanya tersenyum hingga akhirnya terlihat giginya dan prajurit itu lalu berkata,

"Maaf, Sang Juara aku dan beberapa prajurit lain sangat mengidolakan dirimu jadi apakah boleh aku untuk meminta tanda tanganmu ?" Ucap Prajurit itu dengan penuh ragu dan malu malu untuk mengatakannya,

Dan Liem hanya tersenyum lalu berkata,

"Yah tentu saja kenapa tidak" Jawab Liem dengan tersenyum.

Ketika itu juga sang prajurit itu langsung mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan ternyata itu adalah sebuah foto Liem.

Langsung saja tanpa berfikir lama prajurit itu memberikan foto dirinya Liem sendiri serta pena oleh dari prajurit muda tersebut.

Tanpa untuk berfikir panjang Liem langsung saja mengambilnya, yaitu Foto dan pena prajurit itu dan dengan segera menandatangani Foto dirinya sendiri dan lalu segera memberikan kembali kepada Prajurit Muda itu.

Sangat tampak terlihat jelas raut senang dari wajah prajurit muda tersebut lalu prajurit itu kembali berkata,

"Terima kasih Sang Juara" Ucap Prajurit muda itu yang diketahui salah satu fans dari Liem.

Setelahnya prajurit itu langsung saja pergi meninggalkan Liem yang sedang habis fikir namun Liem hanya tersenyum melihat kelakuan dari salah seorang prajurit muda bawahan temannya itu yaitu Jendral dan berkatalah Liem kepada dirinya sendiri dalam hatinya,

"Ternyata di tempat terpencil ini masih ada saja yang mengenal diriku apakah tidak ada satupun tempat atau orang di belahan bumi ini yang tidak mengenal aku" Ucap Liem sambil tersenyum bangga yang masih tidak habis pikir dengan yang dilihatnya baru saja.

"Bruuk" Suara pintu yang ditutup kembali oleh Liem

Dan beberapa waktu kemudian !

...

Akhirnya tibalah Liem di meja makan yang telah ditunggu oleh Jendral dan beberapa Prajurit militer lainnya di meja makan yang panjang itu.

Jenderal langsung saja membuka pembicaraan di atas meja dan lalu berkata,

"Besok pagi pagi tepat pukul 6 kita akan pergi untuk terbang melihat lihat sekeliling benua ini menggunakan helikopter apakah kau mau ikut temanku ?" Tanya Jenderal kepada Liem

"Baiklah tentu saja" Jawab Liem.

"Mungkin walau matahari tidak pernah terbenam di benua es Antartika yang gila ini namun kita semua disini akan kita bisa mengetahui waktu hanya melalui hitungan waktu jam dunia saja" Ucap Jendral yang lalu tak lama tertawalah Jenderal dan para Prajuritnya. 

Namun Liem hanya tersenyum santai mendengar sedikit candaan dari ucapan Jenderal sekalian menikmati makanan yang telah di sajikan di atas meja untuknya.

"Ayo semuanya, Mari kita mulai makan" Ucap Jenderal menutup sambutan dan mereka semua pun akhirnya memulai makan bersama itu.

Lalu tak lama Liem ketika yang lain mulai asik makan dia kembali mengingat ingat  tentang Foto foto dan gambar peta yang ada di dalam ruangan Jendral saat dia melihatnya pertama kali datang.

...

Keesokkan harinya,

Tepat Jam 6 Telah tiba Liem berjalan bersama Jenderal dan beberapa prajurit lainnya untuk menuju memasuki beberapa helikopter. 

"Plak Plak Plak" suara langkah kaki Liem, Jenderal dan para Prajurit lainnya.

Saat itu ketika sudah berada di dalam  Helikopter Liem kembali bertanya kepada Jendral,

"Jenderal saat aku pertama kali datang sempat aku melihat di dalam ruangan itu ada beberapa Foto tempat aneh lalu dimanakah lokasi itu ?" Tanya Liem kepada Jendral.

Namun Jenderal hanya tertawa dan lalu berkata,

"Kamu sebentar lagi akan melihatnya temanku" Jawab Jendral.

Dan Liem pun hanya tersenyum tanda mengerti maksud dari Jenderal.

Helikopter pun akhirnya terbang ke udara.

Tak lama setelah dari perbincangan itu Jenderal berkata lagi kepada Liem,

"Lihatlah di bawah sana dari jendela yang ada di sebelahmu itu" Ucap Jendral

Tampak terlihat adanya 3 gumpalan es raksasa yang menyerupai suatu gunung.

"Apakah ketiga gumpalan es itu adalah gunung yang terpendam ?" Tanya Liem kepada Jenderal.

"Kau hampir benar, Tapi nyatanya dari ketiga gumpalan es itu yang menjadi gunung hanyalah gumpalan yang paling kecil" Jawab Jenderal.

"Lalu apakah jika dua dari tiga gumpalan es itu bukanlah gunung yang terpendam ? Tanya Liem

"Awalnya pertama kali kami para militer datang dan melihatnya pun kami semua sama menilai seperti dirimu bahwa ketiga gumpalan yang berjejer itu adalah sebuah gunung yang terpendam oleh es ini namun ketika para ilmuwan datang akhirnya kami serta para ilmuwan melakukan penelitian dengan sinar sonar pendeteksi" Jawab Jenderal melanjutkan,

"Akhirnya kami semua mengetahui bahwa dua dari tiga gumpalan itu adalah sebuah Piramida raksasa yang 2 kali lipat besarnya dari gunung yang ada di sebelahnya" Ucap Jenderal.

"Coba sekarang kau lihat sisi jendelaku" Ucap Jenderal

Alangkah terkejutnya Liem melihat suatu dataran tanah berpasir yang tidak tersentuh oleh es sama sekali, lalu 'Liem' bertanya

"Apakah kita bisa untuk turun sebentar kesana" Tanya Liem

"Tidak, karena aku akan menunjukan sesuatu yang lebih membuat dirimu terkejut nanti" Jawab Jenderal dengan senyuman yang penuh teka teki didalam hati Liem.

Tak lama dari kejauhan Liem kembali melihat sesuatu tempat yang berwarna Hijau dari arah kejauhan sebab dari tadi sepanjang mata Dia 'Liem' memandang yang terlihat hanyalah sebuah dataran es yang berwarna putih saja.

Semakin lama semakin terlihatlah jelas ada Hutan rimbun yang terhampar dan bahkan ada sebuah danau di tengah tengahnya yang dikelilingi oleh banyaknya pepohonan rimbun.

...

Tak lama turunlah helikopter itu di suatu area yang berada di tepi sekeliling danau tersebut.

Saat Helikopter mulai sampai mendarat dan terbukalah pintu helikopternya lalu turunlah Liem bersama Jenderal serta para militer lain nya

Ternyata di dekat danau itu ada beberapa Pangkalan Militer tersembunyi lalu mereka 'Liem dan Jendral' berjalan ke dalam salah satu Pangkalan Militer rahasia itu bersama sama.

"Plak Plak Plak" Suara langkah kaki mereka Liem dan Jendral yang berjalan.

Sampailah mereka ke suatu pintu.

Ketika masuk langsung duduklah 'Jendral dan Liem 'di sofa didalam ruangan pangkalan militer tersebut lalu Jendral berkata,

"Maaf jika tempat ini terlihat sedikit kotor ya temanku" Ucap Jenderal kepada Liem 

"Sudahlah seperti dengan orang lain saja kau berkata begitu kepadaku Jenderal" Ucap Liem.

Lalu Jenderal menjelaskan kembali,

"Tempat ini adalah suatu maha karya bangunan terjauh yang diciptakan manusia dari dunia yang kita kenal selama ini bahkan satu satunya tempat yang pernah dibuat oleh manusia ini baru kamulah tamu pertama yang datang kesini" Ucap Jendral 

Namun Liem hanya tersenyum dan berkata,

"Apakah kamu pernah melakukan perjalanan keluar maksud aku lebih jauh dari ini lagi ?" Tanya Liem dengan wajah serius.

"Yah aku pernah, Namun di balik hutan dan danau ini hanya ada es dan di ujung es tersebut ada suatu samudera lautan yang memiliki air berwarna sangat hitam entah apa lagi yang ada di balik lautan itu sebab kita hanya diizinkan berjaga sampai disini saja" Ucap Jendral.

"Kenapa kamu tidak mencoba menjelajahi di balik lautan itu Jenderal" Tanya Liem kepada Jenderal

Jenderal hanya tersenyum lalu menjawab pertanyaan Liem dan berkata, 

"Kegunaan Pangkalan ini dibentuk di Benua Es Antartika selain untuk berjaga namun kita pun harus selalu memberikan informasi kepada persatuan bangsa bangsa yang membiayai dan membentuk Penjagaan di sini dan kau pasti pernah mendengarnya nama nama mereka" Ucap Jendral melanjutkan,

"Mereka kerap disebut oleh beberapa orang oleh dunia dengan julukan 'Elit Global' yaitu segelintir golongan orang yang memegang penuh dunia ini dan membentuk Persatuan Dunia baru". Jawab Jenderal.

Tampak jelas terlihat rautan wajah Liem yang terkejut mendengar perkataan Jendral tersebut.

Lalu Jenderal menjelaskan kembali dan Berkata,

"Apakah kamu ingat Kenapa seluruh para Bangsa bangsa didunia ini bisa melakukan perang bodoh saat kita Kecil dulu ?" Ucap Jenderal.

Tampak serius raut wajah Liem dan berkata,

"Karena banyaknya manusia yang ingin berkuasa" Jawab Liem.

"Tidak, itu semua disebabkan adanya segelintir golongan orang yang mengatur dunia ini, mereka mampu memanipulasi perang sebagai bisnis" Ucap Jendral lalu melanjutkan ceritanya kembali,

"Bagi mereka menjual peralatan senjata perang adalah suatu bisnis yang sangat menjanjikan sebab mereka mampu menjual senjata dan lalu setelah itu mereka memberikan bantuan untuk bangsa bangsa lainnya setelah perang berakhir dengan alasan pinjaman untuk Infrastruktur pembangunan negara bagi yang baru saja merdeka setelah mengalami krisis dari perang tersebut" Ucap Jendral

Liem terlihat berpikir sambil meletakan jari tangannya ke dagunya dan kembali mendengarkan informasi dari temannya yaitu Jenderal.

"Mereka seolah olah penyelamat bahkan terlihat seperti malaikat yang turun dari langit dikala kita semua di dunia mengalami penuh kesusahan dan penderitaan yang telah diakibatkan usai peperangan saat itu tapi ternyata mereka hanyalah setan yang berwujud manusia." Ucap Jendral.

"Sungguh biadab" Ucap Liem pelan

"Lalu ketika setelah perang berakhir mereka saat ini telah kembali melanjutkan agenda rencana mereka dengan membentuk lembaga Internasional yaitu yang disebut 'PDB' sebagai tempat berkumpulnya para wakil wakil dari setiap bangsa bangsa atau negara yang sudah merdeka" Ucap Jendral.

"Setelah itu mereka mulai mengendalikan Nilai tukar barang dan lainnya yang dahulu kita sering lakukan dengan sebutan Barter atau saling tukar barang" Ucap Jendral melanjutkan kembali,

"Dengan nilai tukar tertinggi saat itu adalah emas, Namun mereka mampu meyakinkan kita semua seluruh orang didunia ini bahwa uang kertas yang mereka cetak sendiri yakini Lembaga Swasta adalah nilai tukar yang sah karena di backup oleh Emas jadi orang bebas menaruh asetnya di Bank" Ucap Jenderal.

"Bahkan serta mereka mampu meyakinkan bahwa uang kertas yang mereka cetak setiap harinya senilai dengan emas yang mereka punya padahal itu semua hanyalah penipuan atau yang kita sebut sihir mata uang". Ucap Jendral.


Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yosi Pranata
novel pupang asu novel ta,,, nyesal kak baca.... serea de nonda tuju tuju ne ya tulis,, mata ka penulis roga!!! man tulis novel kau bangke asu,,, patis mo nganyit boat mu!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status