Share

2. SISTEM DIMULAI

Arsenio membuka matanya perlahan. Beberapa kali, matanya menyipit karena sinar biru yang terllihat amat terang, yang kemudian memunculkan sebuah jendela notifikasi di depannya. Arsenio mengucek matanya, tak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat.

[Sistem Mafia Terkuat]

[Terima]

[Ya/ Tidak]

Guna menjawab rasa penasarannya itu, Arsenio pun menekan [Ya]. Meskipun sedikit ragu, pria itu tak memiliki apa-apa lagi yang bisa membuatnya merasa kecewa. Kehabisan uang, dibuang kekasihnya, dan berada di ambang kematian. Pria itu sudah mengalami semuanya.

Tring!

Bahu Arsenio bergerak, sedikit terkejut dengan bunyi notifikasi yang menampilkan jendela yang berbeda dari yang dia lihat sebelumnnya.

[New Quest : Permalukan Elisha.]

[Hadiah : 10 Juta Dolar]

[Lemparkan Dadu]

"Lemparkan dadu, maksudnya?"

Arsenio memiringkan kepalanya, membaca ulang tulisan tersebut. Tidak tahu apa yang dimaksud dengan 'lemparkan dadu'. Mungkinkah semacam permainan yang biasa ia mainkan sewaktu kecil?

Arsenio merasa ini sangat aneh sekali, tidak mungkin kalau apa yang dilihat ini sungguhan, sebab 10 juta dolar adalah uang yang sangat besar. Tak tahu harus berbuat apa, pria itu memijit keningnya beberapa kali,. Dia bahkan berpikir, bahwa ada yang salah dari kepalanya sejak mendapatkan kekerasan dari Felix dan teman-temannya.

Setelah beberapa menit, layar notifikasi itu pun belum juga menghilang dari hadapannya. Hingga Arsenio mengatakan hide barulah jendela notifikasi menghilang dari hadapannya.

Arsenio masih belum percaya sepenuhnya dengan apa yang baru saja dilihatnya, hingga Arsenio memutuskan untuk kembali ke apartemen murahannya.

Di dalam kamar, setelah berganti pakaian, Arsenio kembali berpikir keras.

[Sistem Mafia Terkuat]

[New Quest : Permalukan Elisha.]

[Hadiah : 10 Juta Dolar]

[Lemparkan Dadu]

Kata-kata yang tertulis di notifikasi itu, masih terbayang-bayang dalam pikiran Arsenio.

"Apa yang harus kulakukan setelah ini? Aku telah menekan 'Yes' apa artinya, aku telah menerima permainan ini?"

Arsenio menatap langit-langit kamarnya. Menerawang dan menerka-nerka kemungkinan yang akan terjadi kepadanya setelah ini. Namun, membayangkan hal yang belum tentu terjadi, membuatnya sedikit frustasi.

***

Keesokan harinya. Arsenio memutuskan untuk kembali bekerja dan melupakan kejadian kemarin malam. Pengkhianatan yang diberikan Elisha, sekeras mungkin ia lupakan.

"Hei, pelayan, kemarilah!" panggil Elisha sambil mengangkat sebelah tangannya. Sekarang Elisha sedang bersama Felix di restoran tempat Arsenio bekerja.

Elisha sempat tidak percaya, kalau Arsenio masih hidup. Padahal Elisha yakin, Arsenio tidak akan selamat karena mantan pacarnya itu tidak bisa berenang.

"Iya, Nona?" Arsenio datang dan menyapa dengan sangat ramah. Walaupun sebenarnya dia ingin sekali membalas perlakuan Elisha kemarin malam.

"Kamu lihat, Sayang. Laki-laki jelek ini ternyata bekerja di sini. Dia pasti seorang pelayan, lihat saja penampilannya," kata Elisha mengejek sambil menggenggam mesra tangan Felix.

Sementara Felix memandangi Arsenio dari ujung rambut sampai ujung kaki, tanpa berkata-kata, tetapi tatapannya sangat sinis.

"Silahkan, dipilih makanannya." Arsenio hendak menyerahkan buku menu. Namun, Elisha langsung menepis dengan cepat sehingga buku menu itu jatuh ke lantai.

"Pria bodoh!" umpat Elisha sambil tersenyum miring.

Felix pun tertawa kecil, dia beranjak dari tempat duduk, lalu menghampiri Arsenio yang hendak mengambil buku menu itu.

Felix menginjak buku menu itu dengan sengaja. "Pria bodoh! Tidak berguna! Seharusnya kau menjadi gelandangan saja di jalan!"

Arsenio menatap serius lawan bicaranya, tanpa berkata. Sementara itu, Hendry, sang manager restoran tersebut pun datang dengan tergesa-gesa. Hendry mendapat laporan dari pelayan lainnya, bahwa Arsenio berulah.

"Ada apa ini?" Hendry menatap kesal Arsenio. Lalu, mengubah ekspresi menjadi ramah kepada Felix.

"Pria ini sudah menghina pacarku," tuduh Felix. "Dia menggoda kekasihku dan mengakuinya sebagai pacarnya!"

"Aku tidak melakukan itu," jawab Arsenio cepat.

"Arsenio! Kau selalu saja mengacau. Seharusnya kau merasa beruntung karena restoranku masih menerima orang sepertimu!" Hendry meninggikan suaranya, sehingga seluruh pasang mata mengarah padanya.

"Lihat saja penampilanmu itu! Tidak akan ada satu orang pun yang mau menerima pria sepertimu di tempat mereka! Kau tidak berpendidikan, baju kusut dan jelek! Masih sangat beruntung, kau bisa bekerja di restoranku!"

Hendry tidak segan-segan melontarkan kata-kata kasar dengan nada tinggi. Sementara Elisha Elisha melipat kedua tangannya di dada, lalu tersenyum miring melihat Arsenio. Felix tidak kalah senangnya, mendapati Arsenio dimarahi Hendry.

Arsenio pun melihat ke arah Elisha yang sedang tersenyum puas. Dipermalukan untuk yang kedua kalinya, membuat Arsenio ingat dengan jendela notifikasi berisi misi yang dia dapatkan sebelumnya.

Arsenio tidak peduli dengan ucapan dan hinaan dari Hendry. Dia mengingat-ingat kembali bagaimana caranya untuk menampilkan kembali layar notifikasi itu?

Ketika memikirkannya kembali, layar notifikasi itu muncul. Arsenio, menatap keheranan. Namun, segera ia membaca ulang quest yang tertulis.

Arsenio pun menerima tawaran itu. Tidak ada salahnya dia mencoba hal itu. Apa lagi, semua ini salah mereka.

Hologram berbentuk dadu, berwana keemasan itu, pun muncul di hadapan Arsenio. Namun, mereka yang ada di sana tidak bisa melihatnya. Lalu, muncul notifikasi lagi.

[Tingkat kesulitan, 1]

Arsenio pun melemparkan dadu itu, walau sebenarnya dia tidak paham dengan hal itu. Namun, Arsenio tetap melakukan misinya.

Dadu itu menghilang, selanjutnya Arsenio berkata.

"Dia adalah wanita yang tidak tahu diri! Apartemen miliknya itu, sebenarnya aku yang membelikanya. Seharusnya dia tinggal di pinggir jalan karena apartemen itu milikku!"

Arsenio berkata dengan kencang. "Elisha tidak pernah bekerja. Selama ini aku yang memberinya uang! Dia terlihat cantik karena memakai uangku untuk ke salon. Elisha, adalah wanita yang jelek, pemalas dan licik!"

Sekarang Arsenio berbalik menghina dan menjelek-jelekkan Elisha di hadapan semua orang. Tidak berhenti sampai di situ saja. Arsenio mengambil jus yang ada di sana, lalu menyiramkannya ke Elisha.

Rambutnya yang basah, membuat Elisha terlihat seperti tikus yang tersiram air, hingga membuat beberapa wanita yang ada di sana tertawa melihat Elisha.

Hal itu, membuat Elisha marah dan ingin menampar Arsenio. Sebelum itu terjadi, Elisha menginjak kulit pisang, hingga membuatnya terjatuh dan mencium lantai.

Semua orang di sana tidak bisa menahan tawa mereka, sementara Elisha begitu marah. Dia memaki Arsenio, tapi Arsenio tidak peduli. Layar notifikasi yang muncul di depannya lebih menarik baginya.

Layar notifikasi menyelesaikan misi dan mendapatkan hadia.

[Selamat, kau berhasil menyelesaikan misi!]

[Hadiah 10 juta dolar sedang di transfer ke rekeningmu]

Arsenio sedang memperhatikan layar notifikasi itu dan suara ocehan Elisha dan Felix sama sekali tidak terdengar.

[Transfer uang berhasil]

Baru ponsel Arsenio bergetar dan saat itu sungguh muncul informasi, dia menerima uang 10 juta dollar, yang membuat matanya sangat melebar.

Arsenio tidak menyangka kalau ini sungguhan. Di depannya, Felix yang marah bersama dengan Elisha hampir memukul. Namun, Arsenio membalas dengan balik memukul mereka hingga keributan besar terjadi.

BRUK ...

Wajah Felix sedikit lebam dan darah segar keluar dari tepi bibirnya. Arsenio tersenyum penuh kemenangan sekarang.

"Sudah cukup! Pria sialan. Kau harus bertanggung jawab atas semua kekacauan ini!" Hendry memaki Arsenio.

"Sebaiknya, dia dipecat saja, Bos!"

"Betul, Bos. Arsenio akan membuat restoran ini bangkrut."

Beberapa orang di sana mengatakan, kalau Arsenio harus dipecat. Arsenio langsung melemparkan apronnya. Kesal sekaligus geram.

"Aku tidak membutuhkan pekerjaan ini lagi! Aku berhenti!" tegas Arsenio, lalu melenggang pergi.

"Pria tidak tahu diri! Bodoh! Jangan pergi. Kau harus tanggung jawab ....!" pekik Hendry marah. Namun, Arsenio tidak peduli.

Felix pun tidak tinggal diam. Dia tidak bisa melepaskan Arsenio begitu saja dan ingin membalaskan rasa malu yang dirasakan oleh Elisha.

Quest baru pun muncul di depan Arsenio.

[New Quest]

[pukul wajah Felix dan Hendry.]

[Setiap kali pukulan, maka kau akan mendapatkan penambahan kekuatan fisik]

Komen (3)
goodnovel comment avatar
cumicumi Kokobob
gw bilang si Felix SMA Elisha tuh pasangan bodoh,, hahaha
goodnovel comment avatar
Noor Sukabumi
huwaaaaaaa senangnya dlm hati bisa mukulin mereka bertiga terus dpt duit beuuuuuh low Ada di aolikasi ikutan dah tuh permainan biar cepet kaya.........
goodnovel comment avatar
Iin Romita
weehh ...Snaagt keren certanya.. Kek permainan dihp zizah,hehe, ayo Arsen,, Hajar mereka,, nanti ada tambahan 2p juga dollar buatmu .. hiks
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status