Share

Bab 17. Luka Itu Masih Segar

Ucapan Daffa membuat Siska tertawa, sedangkan Rara hanya bisa tersenyum canggung selagi mengusap kepala bocah tersebut.

"Bagaimana Tante, apa mau menikah dengan Papaku?" Daffa dengan polosnya malah masih menanyakan tentang tawarannya tadi. "Yakin deh nanti Tante Rara nggak bakal nyesel kalau nikah sama Papaku. Sudah ganteng, kaya, setia, juga bisa melindungi Tante di saat ada nenek sihir jahat seperti yang itu tadi."

Daffa terus merekomendasikan Arjuna dengan getolnya, seperti seorang sales yang sedang menawarkan barang jualan.

"Mau ‘kan Tante?" Daffa kembali bertanya sambil menaik turunkan alisnya.

Tentu saja apa yang dilakukan oleh Daffa itu sontak membuat Rara tertawa. "Sayang, masalah seperti itu nggak bisa diputuskan sendiri. Harus ada persetujuan dari Papanya Daffa dulu."

Dalam hati Rara pun berucap, 'Ini hanya omongan anak kecil saja. Sepertinya Daffa terlalu merindukan almarhum mamanya.'

Seperti yang Rara dengar dari ucapan Daffa kemarin, ibunya sudah tidak ada. Jelas dari u
Anggrek Bulan

Happy weekend semua. Selamat berlibur dengan keluarga dan orang orang terkasih.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Alexander Christian Fabrizio
seru tapi koin nya sedikit sekali baca habis koin
goodnovel comment avatar
Novilda Yasril
lanjut semsin penasaran
goodnovel comment avatar
Heri Sujana
Asyik juga ceritanya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status