Share

Seseorang yang Membuatku Takut

"M-mbak," ucapnya dengan ekpresi terkejut.

"Panggil, Naya saja! Nama saya Naya," ucapku tersenyum.

"Oh, Iya. Naya," balasnya sambil mengangguk.

"Kamu sendirian kesini?" tanyaku basa-basi.

Tiba-tiba terlihat Ammar memegangi kepalanya seperti orang yang sedang pusing.

"Kamu kenapa?" tanyaku panik.

"Gak apa-apa, saya permisi!" jawabnya, lalu buru-buru meninggalkanku.

Aku hanya memandangi punggungnya sampai menghilang di balik pintu. Entah mengapa, aku begitu yakin kalau Ammar adalah Mas Bram.

Aku pun melanjutkan langkahku menuju toilet. Usai dari toilet aku kembali menemui Dewa dan Qila.

"Maaf lama," ucapku tak enak.

"Santai aja kali, Mbak," jawab Qila sembari tersenyum, begitupun Dewa. Rasanya aku begitu jahat, saat memikirkan laki-laki lain sementara Dewa begitu tulus menerimaku.

"Habis ini kita kemana lagi?" tanya Dewa sembari menyendokkan makanannya ke dalam mulut.

"Memangnya mau keman

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status