Share

Bab 7

Ren Hao dan Yin Ting berkata dengan semangat. "Mantaappp..."

Didalam ruang siaran live, banyak yang menyanjung dan mengagumi tindakan Qing Chen.

"Si Handsome : Inilah pemikiran yang ditunjukan dari generasi kedua orang kaya."

"Jack Ma's Fans : Apa yang telah dikatakan sungguh hebat, terlihat sekali bahwa dia sunggu berwibawah."

"Si Chiken : Setuju... Jauh lebih hebat dari seorang generasi yang dari keluarga kaya tetapi merasa dirinya paling hebat. Kak Qing Chen kalau boleh tau apa bisnis dari Ayahmu atau keluargamu."

Saat ini Gao Yuan benar-benar terdiam seribu bahasa.. 

Banyak ejekan yang tertampil di kolom chat public yang di tujukan kepada Gao Yuan.. Selang beberapa menit kemudian muncul pesan Sistem.

"Day by Day telah meninggalkan ruangan"

Gao Yuan telah melarikan diri dari ejekan orang-orang yang ada di room itu.

"Jiaxin.. Siapakah Qing Chen yang ada didalam siaran live kamu itu...?" Suara gadis yang berada pada kamar Jiaxin berkata dan kemudian munculah. Sosok seorang gadis yang menghampiri Jiaxin dan kemudian meletakan tangan nya pada pundak Jiaxin.

Gadis ini memiliki rambut yang panjang, dagu nya yang lancip dengan riasan yang tipis, tetapi dia sangat cantik. Ketika gadis itu muncul juga di layar siaran live Jiaxin diapun tidak merasa canggung. Dia hanya melihat kearah camera dan seketika itu banyak dari mata pria-pria yang menonton siaran itu merasa kagum.

"Sayangku sekalian.. Perkenalkan ini teman sekamarku namanya Xie Wenjing. Follow akun live ku yah nanti aku akan membagikan ID WeChat-nya untuk kalian.." Jiaxin berkata sambil meraih tangan Wenjing.

Xie Wenjing tahu kalau ada yang sudah mengirimkan hadiah pada siaran live nya, hadiah yang begitu banyak dengan total 50.000 Yuan, tentu saja Wenjing sangat tertarik dengan orang kaya seperti itu. Jika Qing Chen adalah teman akrab dari Jiaxin, maka Wenjing dengan siap akan berkenalan dengannya.

"Jiaxin... Kamu belum menjawab pertanyaanku... Siapa Qing Chen itu? Xie Wenjing langsung merebut kursi duduk Jiaxin agar duduk tepat di depan kamera. Dia menepatkan posisinya di depan kamera, agar Qing Chen dapat melihat dirinya dengan jelas.

"Aku benar-benar tidak tahu, kakak Qing Chen baru saja menonton siaran liveku hari ini." Ucap Zang Jiaxin sambil menggelengkan kepala didepan kamera pas dibelakang Wenjing. "Kakak Qing Chen apa kamu masih ada disini...?" Ucap Jiaxin.

"Hadir..." Jawab Qing Chen.

Xie Wenjing benar-benar senang mengetahui Qing Chen masih ada, dan segera Wenjing angkat bicara. "Kakak Qing Chen, kamu tadi sangat luar biasa dengan mengirimkan 10 Hadiah [Kapal Perang] sekaligus.. Kamu sungguh tampan... Sebenarnya aku juga akan bersiap-siap untuk siaran live sebentar lagi.. apakah bisa kamu juga menonton siaran live ku kak Qing Chen..?"

"Qin Lang... Sudah jangan melihatnya lagi, Wenjing si wanita jalang itu selalu begitu ketika melihat ada orang yang kaya, benar-benar tidak tahu malu..!!" Ucap Ren Hao sambil melihat Qin Lang yang meliat ponselnya dan berbaring diatas ranjang. Pastinya Qin Lang juga sedang menonton live Jiaxin saat itu.

Qin Lang mengabaikannya dan kedua matanya masih melihat kearah ponselnya.

"Wenjing...!!!" Jiaxin memanggil Xie Wenjing dengan nada tidak senang. "Mengapa aku tidak pernah mendengar kalau kamu sedang bersiap-siap mau memulai siaran live, jadi saat kamu sudah memulai siaran langsung lalu sekarang kamu akan merebut semua penggemarku secara terang-terangan benarkan..???"

Xie Wenjing mengabaikan perkaraan Jiaxin dan berkata didepan kamera, "Kakak Qing Chen sebenarnya aku masih jomblo sudah lama ini dan masih mencari seseorang yang cocok tapi masih belum menemukannya. Menurutku kakak Qing Chen dan aku memang berjodoh, bagaimana kalau kita bertemu secara real, jadi kita bisa saling mengenal satu sama lain.."

Saat dia mengatakannya, ekspresi Wenjing yang malu-malu itu bisa membuat orang tersentuh.

Qing Chen pun menjawab ucapan Wenjing, "Apakah benar kamu masih jomblo??"

Wenjing dengan ekspresi agak bingung melihat jawaban dari Qing Chen, memang sebenarnya tidak masuk di akal jika Wenjing masih belum berpacaran sampai saat ini, dirinya sendiri cantik bagaimana pula seorang gadis yang cantik tapi masih jomblo, tetapi demi terlihat seperti gadis yang baik di depan Qing Chen dia harus tetap bersandiwara dengan perkataan dia yang tadi dia ucapkan.

"Apa lagi aku masih belum pernah berpacaran sampai sekarang.." Kata Wenjing dengan ekspresi tersipu malu.

"Wenjing... Bukannya kamu baru saja putus dengan Qin Lang??? dan kemudian kamu berpacaran dengan Zhu Junwen sekarang???" Ucap Jiaxin sambil menata Wenjing.

Jiaxin mengerti kalau Wenjing orang yang munafik dan biasanya dia tidak pernah bersikap yang tidak baik dengan nya, tetapi kali ini Wenjing mengetahui jika ada orang yang mengirimkan hadiah sebesar total 50.000 Yuan, maka itu dia menghalalkan segala cara. Tetapi Jiaxin tetap tidak bisa memperbolehkan Qing Chen ditipu oleh Wenjing.

"Ahh... Kamuuu...." Wenjing terkejut dengan perkataan Jiaxin, kenapa Jiaxin membocorkannya secara langsung. Wenjing benar-benar malu dan cuma bisa tersenyum.

"Sebenarnya... Aku dengan Zhu Junwen itu hanyalah sebatas Sahabat saja... Sedangkan Qin Lang aku sebenarnya kasihan melihat dia yang miskin dan dia tidak punya teman, jadi aku hanya membantu dia mengatasi pelajarannya dan pratikum dia saja. Adapun semua tindakan ku itu selalu disalah artikan dengan teman-teman sekelasku." Ucap Wenjing

Wenjing akhirnya dapat membuat alasan yang masuk akal, agar dia tidak  malu didepan Qing Chen, dan mungkin dia masih dapat terlihat polos di depan Qing Chen

"Kakak Qing Chen, jika kamu ingin mengenal Xie Wenjing lebih dalam kamu bisa menambahkan..." Saat Jiaxin belum selesai mengucapkan itu terlihat di chat system yang tertampil di public.

"Qing Chen telah meninggalkan ruangan"

Suasana hati Jiaxin dan Wenjing menjadi sangat kacau.

Qing Lang mematikan ponselnya lalu berbalik kesamping ranjang, sambil menatap dinding dengan tatapan hampa. Didalam benaknya tidak ada pemikiran apapun. Lalu dia kembali memikirkan saat Qing Chen mengirimkan hadiah sebesar puluhan ribu yuan tadi dan juga adegan Xie Wenjing tadi.

Bagaimanapun dia telah bersama dengan Xie Wenjing selama setahun, tetapi kata-kata Xie Wenjing tadi benar-benar menusuk hatinya seperti bor listrik.

Ternyata hubungan dia dengan Xie Wenjing selama ini hanya diartikan cuma membantu seorang mahasiswa yang miskin..! Heheh.. muncul senyuman yang pedih didalam hati Qin Lang.

Jika Xie Wenjing tau tentang Qin Lang yang sebagai generasi kedua dari keluarga yang paling kaya, bagaimana pikiran dia dengan apa yang diucapkannya dikelas tadi pagi. Setelah beberapa lama Qin Lang langsung tidur.

Keesokan pagi setelah jam pelajaran kelas telah selesai, Qin Lang dan kedua temannya kembali ke kamar asrama untuk makan. Setelah mereka selesai makan, mereka hendak berbaring diatas ranjang lalu terlihat Huang Ge yang baru datang dengan ekspresi yang sedih diwajah nya. "Terjadi masalah..." Ucap Huang Ge..

"Ada apa..? Apa ada masalah di jurusan pendidikan Jasmani ditempatmu?" Jawab Ren Hao sambil mengambil air putih dan meminumnya.

"Terjadi masalah dengan Song Xue'er" Jawab Huang Ge sambil duduk dan menatap ketiga temannya dengan cemas.

"Apa yang terjadi..?" Tanya Qin Lang. Qin Lang menyadari bahwa masalah itu pastilah bukan masalah sederhana, terlihat dari ekspresi Huang Ge yang benar-benar cemas itu.

"Saat Xue'er yang kemarin dia meninggalkan restoran itu, dia sempat menampar pria kan? Tebak siapa pria yang ditamparnya itu!!" Huang Ge bertanya dan kemudia dia menjawabnya sendiri "Dia adalah Ma Ge boss muda dari Grup Tianshi...!"

"Sial.... Grup Tianshi...!" Jawab Ren Hao dengan terkejut lalu berdiri "Grup Tianshi itu ada dikota Jinling juga, grup itu menempati peringkat sepuluh besar kan..! Toko yang ada diseluruh jalan dibawah naungan Grup Tianshi, dan itupun hanya sebagian kecil dari bisnis keluarganya Tianshi.. Kali ini benar Xue'er sedikit keterlaluan... Kenapa coba dia menamparnya.. Habislah sudah.."

Qin Lang melirik Ren Hao yang mengoceh tanpa henti disampingnya. Ren Hao pun sadar kemudian berhenti mengoceh. Kemudian Qin Lang menatap Huang Ge lagi "Bukannga Song Xue'er juga dari keluarga yang cukup kaya..? Apakah sudah tidak ada jalan keluar lainnya?"

Qin Lang berpikir kalau Song Xue'er mempunyai akun di Citibank seharusnya dia memiliki sedikit kekuatan.

"Keluarga Song Xue'er mempunyai perusahaan yang bernama kargo Shen Long, tapi itu masih tidak sebanding dengan Grup Tianshi" Jawab Huang Ge sambil mengerutkan keningnya.

"Selain itu aku juga mendengar dari Zhou Xin kalau perusahaan dari keluarganya Song Xue'er menerima pemberitahuan untuk menghentikan hubungan kerja samanya dengan perusahaan - perusahaan atas himbauan dari Tianshi. Ayah Song Xue'er sudah khawatir setengah mati." Ucap Huang Ge sambil melipat tangannya dan menghentak-hentakkan kaki nya dengan ekspresi gelisah.

"Ya sudah pasti itu karena grup Tianshi, Aku pernah membaca berita tentang grup Tianshi itu di internet. Presiden dari grup itu bernama Ma Wantang, yang merupakan ayah dari Ma Ge, Tianshi juga banyak memberitakan berita-berita negatif tentang perusahaan lainnya, apalagi metode dia untuk menangani hal-hal tertentu juga sangat kejam.." Ucap Yin Ting sambil menatap Huang Ge dan melihat Qin Lang dengan ekspresi yang serius.

Beberapa menit kemudian ponsel Huang Ge berdering.. Dia melihat Zhou Xin yang menelepon nya, segera dia menjawab telepon itu "Oke.. aku akan pergi sekarang.. begini saja.... baiklah sampai jumpa.." dan tidak lama setelah itu segera dia mematikan panggilan itu. Terlihat ekspresi dari Huang Ge benar-benar gelisah berat.

"Song Xue'er telah di telepon oleh ayahnya, bahwa semua itu Ma Wantang lah yang melakukannya. Ma Wantang juga bilang, kalau ayah Song Xue'er mau menyuruh putrinya untuk menemani Ma Ge selama satu malam, tidak perduli betapa menderitanya dia, masalah ini di anggap selesai. Tetapi jika tidak Ma Wantang akan membuat keluarga Xue'er menjadi Bangkrutt!!" Ucap Huang Ge

"Kemarin aku juga melihat tatapan Ma Ge pada Xue'er juga terlihat aneh. Jika Xue'er tidak menemani Ma Ge satu malam pasti dia juga akan dibuat menderita. Siaal.. Ayah dan anak itu benar-benar tidak tahu malu...!!!" Ucap Ren Hao dengan marah.

Huang Ge dan teman-temannya mengerti maksud dari kata-kata untuk menemani satu malam.

"Ayo jangan bicara lagi, kita semua kesana sekarang ke kamar asrama Zhou Xin dan kita nanti sama-sama mencari jalan keluarnya." Ucap Huang Ge sambil berdiri.

Ke empatnya langsung berdiri dan segera keluar ruangan lalu mengunci pintu dan bergegas ke kamar asrama Zhou Xin.

Setelah meminta ijin pada ibu asrama yang ada disana. Huang Ge segera mengajak teman-temannya menuju ke lantai tiga. Setelah sampai ternyata keadaan asrama disana tidak terlalu indah, bahkan lebih indah kondisi diluarnya. Terlihat ranjang Zhou Xin yang mempunyai selimut dan semua selimut di ranjang yang ada dikamar itu bermacam-macam bentuk dan modelnya.

Zhou Xin, Cui Wenwen dan Jiang Beibei terlihat duduk diatas ranjang disamping Song Xue'er. Ekspresi Song Xue'er terlihat tidak karuan, dia sedang menangis.

"Bagaimana..??" Tanya Huang Ge pada Zhou Xin saat memasuki kamar.

Zhou Xin berdiri lalu menarik Huang Ge dan menyuruh yang lainnya untuk masuk kekamar dan kembali menatap Song Xue'er dengan sedih. "Ayah Xue'er tadi telepon kata ayahnya Xue'er sudah mencari masalah yang begitu besar, ayahnya memarahinya habis-habisan.. Dia juga sudah menangis hampir 3 jam. Ayahnya bilang jika Xue'er tidak bisa menyelesaikan masalah ini, maka ayahnya membiarkan dia untuk menemani Ma Ge selama satu malam dan dia tidak perduli."

"Siaall.. Ayah macam apa itu" Jawab Ren Hao dengan sedikit emosi.

"Aku rasa ayahnya mengucapkan itu tidak dengan sungguh-sungguh, itu hanya luapan kekesalannya saja, bagaimana ayahnya tidak kesal sebanyak tujuh sampai delapan rekan kerja dari ayahnya datang untuk menandatangani pengakhiran kontrak dengan ayah Xue'er. Ayah Xue'er sendiri diam-diam juga menelepon aku untuk menenangkan Xue'er, dia bilang kalau akan mencari koneksi agar dapat membantunya menyelesaikan masalah ini. Jadi kita lihat saja apa ini masalah dapat benar-benar terselesaikan atau tidak." Ucap Zhou Xin sambil membawa Huang Ge dan lainnya untuk duduk di dekat Xue'er.

"Xue'er sudahlah.. jangan menangis terus.. tenang saja jika keluarga Ma Wantang melakukannya secara berlebihan kita akan melaporkan polisi agar polisi menangkapnya." Ucap Huang Ge untuk menghibur Xue'er.

Ren Hao mengeluarkan ponselnya secara langsung dan berkata "Baiklah aku akan melaporkannya ke polisi sekarang..!"

"Jangan lapooorrr...!!!" Ucap Song Xue'er sambil menangkat wajahnya yang tertunduk di lututnya dan mata nya yang terlihat masih menangis sampai merah. Song Xue'er sepertinya sudah tidak memiliki kesombongan seperti yang kemarin.. Tetapi bagaimanapun mereka semua tetap memikirkan cara yang terbaik untuk membantunya.

Song Xue'er membersihkan hidungnya dengan tissue yang diberikan oleh Cui Wenwen dan berkata sambil menangis "Tidak ada gunanya melaporkan ini kepada polisi, malah menambah masalah menjadi semakin rumit."

Lagi pula cara menyelesaikan menurut kebiasaan dari keluarga-keluarga kaya adalah berbeda, Xue'er juga pernah mendengarkan dan menyaksikan metode penyelesaian masalah ayahnya dengan bos-bos lainnya.

Jika melaporkan semuanya di kepolisian maka kemungkinan akan membuat Ma Wantang semakin marah, jika Ma Wantang menjadi sangat marah bahkan malah membuat situasinya menjadi 100 kali lebih buruk dari sekarang.

"Mari coba kita telepon ke orang tua kita atau kepada kerabat kita, siapa tau mereka kenal dengan orang yang kedudukannya lebih tinggi dan bisa membantu menyelesaikan masalah ini." Ucap Huang Ge sambil berdiri dan mengeluarkan ponselnya.

"Aku juga sudah menanyakannya." Jawab Zhou Xin, Cui Wenwen, dan Jiang Beibei.

Tetapi mereka semua tahu bahwa jika mereka ingin menghadapkan Ma Wantang dengan koneksi-koneksi mereka atau bahkan koneksi keluarga mereka sendiri harapannya adalah kecil sekali atau bahkan sama sekali tidak mungkin.

"Jangan khawatir.. Keluargamu akan baik-baik saja" Ucap Qin Lang yang baru saja angkat bicara.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status