Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2052 Bertemu Pak Hafa Lagi

Share

Bab 2052 Bertemu Pak Hafa Lagi

Author: Sarjana
Suasana di gerbong langsung berubah menjadi sangat hening.

Tidak ada yang menyangka ketenangan yang ditunjukkan oleh Ardika sebelumnya adalah awal dari penyerangannya.

Di hadapan Ardika, pria botak bertubuh kekar dengan ekspresi ganas itu, sangat lemah bagaikan seekor anak ayam, yang bisa dikendalikan olehnya sesuka hatinya.

Di tengah suasana hening ini, Ardika menyeret pria botak itu ke arah pintu gerbong tanpa ekspresi, lalu membalikkan tubuh pria itu.

"Bawa semua uang ini dan kembali ke gerbong tigamu."

Setelah melontarkan satu kalimat ini dengan sangat tenang, Ardika langsung mengangkat kakinya dan melayangkan satu tendangan ke bokong pria botak tersebut.

"Bam!"

Pria botak itu langsung menerjang masuk ke gerbong tiga, memicu teriakan terkejut.

Sementara itu, di gerbong sini, di bawah tatapan kagum maupun ketakutan semua orang, Ardika berjalan kembali ke tempat duduknya dengan tenang.

"Permisi."

Wanita cantik itu tengah tercengang menatap Ardika. Tiba-tiba saja, dia disadarkan oleh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2884 Meraba Tulang

    "Anak Muda, tenang dulu, aku harus lihat-lihat lagi."Raja Obat sudah berkecimpung di dunia medis selama puluhan tahun, dia sudah menemui banyak anggota keluarga kaya yang lebih arogan dan lebih ganas dibandingkan pria yang satu ini. Saat ini, tanpa terlihat perubahan apa pun di wajahnya, dia mengisyaratkan pria itu untuk tetap tenang.Kemudian, dia melangkah maju dua langkah, sedikit membungkukkan tubuhnya, lalu mulai meraba-raba lengan dan kaki Jikri."Ahhh ...."Jikri yang awalnya dalam kondisi setengah sadar, begitu bagian lukanya disentuh oleh Raja Obat, dia langsung berteriak kesakitan."Sialan! Dasar pria tua bangka! Kamu cari mati! Cepat singkirkan tangan kotormu itu dari tubuh Kak Jikri!""Bam!"Pria tersebut langsung meninju meja di samping, membuat berbagai peralatan medis di atas meja terjatuh ke lantai.Beberapa orang pria lainnya juga langsung memelototi Raja Obat dengan marah, bahkan ingin maju untuk menarik Raja Obat.Melihat gurunya dimaki seperti itu, Zilkri langsung

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2883 Gadis Baik yang Tahu Membalas Budi

    "Bukankah dia hanya membuat aset keluarga kita bertambah 4 triliun?! Berlagak hebat apaan, hah?!""Memangnya dia pikir keluarga kita kekurangan uang nggak seberapa itu?!"Melihat sikap Desi yang berubah lagi, Jacky dan yang lainnya tidak bisa berkata-kata lagi.Dengan sikap Desi pada Ardika sebelumnya, mustahil Ardika bisa bersikap baik padanya....Sebenarnya Ardika mendengar ucapan Desi, tetapi dia tidak menganggap serius hal ini.Setengah jam kemudian, mobil yang dikendarainya sudah sampai di Klinik Torem.Saat ini, ada banyak pasien di dalam klinik ini. Tentu saja karena belakangan ini Raja Obat berada di sini.Sesuai dengan reputasinya, keberadaannya memicu ledakan pasien di tempat ini.Biasanya Raja Obat, salah satu dari tiga dokter genius ini berada di Kota Sewo, jarang-jarang mengunjungi Provinsi Denpapan. Mendengar Raja Obat berada di sini, banyak pasien datang mengunjungi klinik ini, bahkan ada beberapa orang pasien dari luar provinsi seperti Provinsi Aste juga datang jauh-ja

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2882 Sikap Ibu Mertua yang Berubah-Ubah

    "Irvy, apa katamu?""Benar-benar Ardika yang menyuruh orang untuk mengalihkan saham 4 triliun itu pada Grup Hatari?"Desi menatap Irvy dengan lekat, bola matanya bahkan sudah nyaris melompat keluar dari kelopak matanya.Di sampingnya, Jacky, Amanda dan Doni juga tercengang."Ya, benar. Ardika sangat mengintimidasi, dia memaksa Jefandro untuk mengalihkan saham, bahkan meminta salah satu dari Delapan Harimau Organisasi Fierchi Tigor itu untuk mengawasi kami. Kalau saham itu nggak dialihkan, kami nggak diizinkan untuk pergi."Ditatap dengan lekat oleh Desi seperti itu membuat Irvy ketakutan setengah mati, sampai-sampai berbicara tanpa berpikir panjang lagi.Mendengar ucapan adiknya, Gustar ketakutan bukan main. Dia buru-buru mengoreksi. "Nggak, nggak, bukan begitu. Sebenarnya Jefandro sendiri yang sudah bertindak keterlaluan, itulah sebabnya Ardika begitu. Ini bukan salah Ardika, semua ini salah kami. Kalau nggak, hari ini kami juga nggak akan datang membawa hadiah untuk meminta maaf.""Y

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2881 Berlutut Selama Setengah Jam

    "Masih makan?! Dasar tukang makan!"Desi berteriak dengan marah, "Cepat singkirkan mangkukmu itu, lalu datang meminta maaf!""Oh? Menyuruhku untuk meminta maaf, ya?"Ardika menyeruput satu sendok minya dengan santai sebelum mengalihkan pandangannya ke arah Gustar dan yang lainnya, lalu berkata, "Apa kalian yakin?""Brak ...."Sekujur tubuh Gustar gemetaran. Dia tidak sanggup menahan tekanan itu lagi, kedua kakinya terasa lemas, lalu dia langsung berlutut di lantai.Irvy dan yang lainnya juga ikut berlutut, raut wajah mereka tampak pucat pasi."Ar ... Ardika, kamu bisa saja! Bagaimana mungkin kami berani menyuruhmu meminta maaf pada kami?""Ya, ya, ya, seharusnya kami yang meminta maaf padamu!""Sebelumnya salah kami. Hari ini kami datang membawa hadiah untuk meminta maaf padamu!"Melihat Gustar dan yang lainnya tampak ketakutan setengah mati saat ini, Desi dan yang lainnya pun tercengang.Ini ... ini ... ini ....Ada apa ini?Gustar dan yang lainnya berlutut di hadapan Ardika!Bukankah

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2880 Datang Mengantarkan Hadiah

    Begitu mendengar suara itu, Amanda langsung berkata dengan terkejut, "Irvy? Kenapa dia datang ke sini?"Beberapa orang itu berjalan ke arah pintu, saat itulah mereka melihat staf manajemen komplek vila datang dengan membawa sekelompok anak muda.Dengan dipimpin oleh Gustar dan Irvy, para anak muda itu adalah generasi muda Keluarga Liwanto."Nyonya Desi, Nona Irvy ini menyebutkan dia adalah keponakan Nyonya. Katanya dia datang untuk mengantarkan hadiah," kata staf manajemen komplek dengan penuh hormat.Saat ini, Irvy dan yang lainnya membawa bungkusan besar dan bungkusan kecil. Dilihat dari bungkusan-bungkusan itu, hadiah-hadiah tersebut berupa berbagai merek rokok dan teh berkualitas bagus, serta berbagai pakaian dan aksesori mahal.Menyaksikan pemandangan itu, bola mata Desi bahkan sudah nyaris melompat keluar dari kelopak matanya.Apa matahari benar-benar sudah terbit dari barat?Sejak kembali ke Keluarga Liwanto belakangan ini, Irvy, Gustar dan yang lainnya sama sekali tidak mengang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2879 Bukankah Hanya Empat Triliun

    "Percaya atau nggak, terserah."Tadi Ardika juga mendengar Amanda sedang menghasut Desi. Saat ini, dia hanya menanggapi wanita itu dengan acuh tak acuh, lalu berkata pada Asnah yang baru berjalan keluar dari dapur, "Bibi Asnah, apa masih ada nasi dan sayur sisa tadi siang?""Tuan Ardika, Nona Luna bilang nggak boleh ada nasi dan sayur sisa di rumah, nggak sehat."Asnah melirik Desi yang saat ini sedang emosi dengan sorot mata agak ketakutan, tetapi dia tetap memberanikan diri dan berkata, "Tuan Ardika, aku akan membuatkan makanan untukmu sekarang.""Nggak perlu repot-repot, buatkan semangkuk mi untukku saja.""Oke."Selesai berbicara, Ardika hendak naik ke atas agar bisa tenang, tetapi malah dihentikan oleh Desi."Ardika, berdiri di sana! Katakan dengan jelas!""Kamu bilang kamu menyuruh orang mengalihkan saham sebesar 4 triliun untuk Luna? Apa kamu pikir kami akan percaya?""Membual apaan kamu?!"Amanda dan Doni juga mencibir, mereka juga tidak memercayai ucapan Ardika.Hanya Jacky ya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status