Share

Kejadian Mengejutkan

Alyuura masih terdiam, nafasnya masih terengah-engah. Tubuhnya terasa sangat lelah dan berat. Ia ingin memejamkan matanya untuk sebentar. Dia ingin tidur. Namun dia tidak berani untuk tidak terjaga. Sebab, manusia mesum bernama Lucas itu bisa setiap saat naik ke atas ranjangnya dan melakukan perbuatan mesum pada Alyuura. 

"Maaf Nona Alyuura, kami akan membersihkan tubuh anda." Seorang pelayan meminta izin kepada Alyuura. Dia sudah membawa beberapa jenis sabun mahal dengan aroma wangi semerbak.

Di samping pelayan itu juga ada beberapa pelayan lain yang membawa handuk, dan beberapa peralatan mandi lainnya. 

"Aku bisa mandi sendiri," tolak Alyuura. Dia tida suka bila tubuhnya dipandang dan dipegan oleh orang lain. Meskipun itu adalah sesama wanita. 

"Maaf Nona, tapi kami mohon Nona agar mau dimandikan oleh kami. Kami... kami sangat takut, bila anda menolak maka Tuan Lucas akan menghukum kami. Kami mohon, Nona."

Alyuura dapat menangkap perasaan takut dari para pelayan itu dari nada bicara mereka. Wajah mereka yang pucat dengan sorot mata penuh rasa khawatir itu membuat Alyuura yakin kalau dirinya menolak untuk dilayani maka para pelayan itu yang akan menjadi korbannya. 

"Baiklah, tapi... kalian cukup mengawasi dan menyediakan peralatan mandi saya. Saya tidak terbiasa kalau tubuh saya dipegang oleh orang lain," ucap Alyuura. 

"Baik Nona, terimakasih banyak. Mari, kami antarkan ke tempat pemandian anda."

Alyuura mengerutkan keningnya, ia terlihat heran setelah mendengar perkataan pelayan itu. 

"Apa maksud anda? bukankah di kamar ini sudah memiliki kamar mandi di dalamnya?" tanya Alyuura, tangannya menunjuk ke sebuah kamar mandi yang terletak tak jauh dari tempat para pelayan itu berdiri. 

"Bukan, ini untuk pemandian biasa. Ada pemandian khusus untuk anda, Nona," jawab pelayan itu. 

Alyuura menggaruk pipinya, sambil meringis Alyuura masih berusaha untuk memahami alasan kenapa dia harus mandi di tempat lain. 

"Memangnya, apa bedanya mandi di sini dengan mandi di tempat itu?" tanya Alyuura dengan penasaran. 

"Itu diharuskan Nona. Setiap pendamping dari Tuan Besar dari tahun ke tahun di keluarga ini diharuskan untuk mandi di sana. Entah apa alasannya, itu bukan wewenang kami untuk memberitahukannya kepada anda," jawab pelayan tersebut. 

Alyuura mengangkat bahunya tanda tak peduli. Dia tidak ingin membuat kepalanya pusing, dia juga sudah sangat lelah. Jadi dia hanya mengikuti saja apa yang dikatakan oleh para pelayan itu tanpa banyak tanya lagi. 

Pelayan itu mengeluarkan kunci dari dalam sakunya, kunci itulah yang digunakan untuk membuka rantai yang melilit pergelangan kaki Alyuura. Padahal ini kesempatan yang sangat bagus baginya untuk kabur, namun dia masih memikirkan nasib para pelayan itu yang bisa berakhir di tangan Lucas apabila Lucas murka.

Langkah kaki mereka memberikan bunyi yang menggema di sepanjang lorong mewah rumah megah. Alyuura memperhatikan bagian-bagian rumah mewah itu, rasanya ia seperti berada di dalam sebuah istana. Rumah itu begitu besar, luas, dan penuh dengan kemewahan. 

Lampu hias yang begitu terang, car dinding berwarna krem dengan polesan keemasan, lalu perabotan berharga mahal juga ada di sana. Lantai keramik itu begitu bersih dan mengkilap, bahkan Alyuura dapat dengan jelas bercermin di lantai itu. 

Mungkin Lucas adalah tipikal orang yang senang dengan arsitektur Eropa kuno, hal itu dicerminkan dari bangunan rumah Lucas yang mirip seperti istana kerajaan di benua Eropa pada abad pertengahan Masehi. 

Dan sekarang, semuanya sudah kembali pada masa kerajaan. Walau tidak secara langsung, namun pada dasarnya sistem dan nilainya itu dipetik dari sistem pemerintahan berbentuk kerajaan. Dengan posisi tertinggi dipegang oleh emperor. 

Namun sistem yang sekarang ini lebih rumit. Sebab, dalam satu negara bisa memiliki beberapa daerah yang dipimpin oleh emperor. Dan semua itu tergantung dari kekuatan dari emperor di daerah masing-masing. 

Beralih dari itu, kini Alyuura dan seluruh pelayan yang mengiringinya sudah sampai di depan sebuah pintu yang tinggi dan besar. Pintu itu dipenuhi ukiran indah namun tak dimengerti oleh Alyuura artinya. Ukiran yang sangat rumit itu nampaknya memiliki arti mendalam dan tak sekedar merupakan hiasan belaka. Namun Alyuura lagi-lagi memilih untuk tidak memusingkan diri tentang itu. 

Salah satu dari pelayan itu menghampiri Alyuura, dengan berhati-hati dia berbicara kepada Alyuura. "Nona, maafkan saya. Tapi, izinkan saya untuk meminta sedikit dari darah anda untuk membuka pintu ini."

Alyuura yang masih baru di tempat itu tentunya tidak dapat mengerti apa maksud dari permintaan pelayan itu. Oke, dia tahu memang pelayan itu meminta darahnya untuk membuka pintu tersebut, tapi atas alasan apa pintu itu dapat terbuka dengan darahnya?

Alyuura bukan anggota keluarga Efword. Dia juga bukan pemilik rumah itu, terlebih dia belum pernah menitikkan darahnya di pintu yang ada di hadapannya tersebut. Lalu bagaimana bisa tiba-tiba ia diminta darahnya dengan alasan untuk membuka pintu ini. 

"Tunggu, membuka pintu ini dengan darah saya? apa-apaan itu? bahkan saya baru pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini, bagaimana bisa darah saya digunakan sebagai kunci untuk membuka pintu ini?" tanya Alyuura, terdengar nada protes pada ucapannya itu. 

Para pelayan yang ada di sana kembali tidak tenang. Mereka telrihat gusar, mereka juga saling melirik satu sama lain, dengan maksud menyuruh salah satu di antara mereka untuk menjawab pertanyaan Alyuura. 

"Karena kau adalah pemilik ruangan itu," sahut seorang pria yang menghampiri kerumunan wanita di sana. 

Pria itu adalah Lucas. Dengan wajah angkuh dia mendekati Alyuura yang tengah menatapnya dengan tatapan tidak suka. 

"Berhenti membuat orang lain bingung, Lucas." Alyuura membalas tatapan jahil Lucas dengan tatapan tajamnya. 

Lucas mendengus pelan, ingin sekali dia menggunakan kekuatannya untuk menghabisi wanita yang sudah berani berbicara lancang dengannya itu. Namun dia masih ingat tujuannya adalah untuk mendapatkan keturunan dari Alyuura. Lucas harus lebih bersabar lagi. 

"Jelaskan padaku, Lucas. Bagaimana bisa darahku dipergunakan untuk membuka pintu ini? sedangkan aku baru pertama kali ini berada di rumah mu," protes Alyuura. 

"Karena kau adalah orang yang akan melahirkan keturunan Efword," balas Lucas. 

Alyuura menatap sinis ke arah Lucas. Bagian bibir atasnya terangkat, tatapan tajam, lalu mendesis pelan. Lucas adalah manusia teraneh yang pernah Alyuura temui seumur hidupnya. 

Aneh dari segi sikapnya.

Egois, pemarah, dingin, tidak peduli pada orang lain, mudah melakukan kekerasan. Dan masih banyak lagi sikap Lucas yang membuat Alyuura jengah dan jijik. 

Untung saja paras dan harta Lucas itu jauh di atas kata standar. Jadi masih ada yang dapat dibanggakan dari sosok pria itu. 

Namun bagi Alyuura sendiri, itu tidak penting kalau tidak diimbangi dengan kepribadian yang baik. Bagi Alyuura, sifat itu adalah yang pertama. Sebab percuma punya harta dan rupa yang mumpuni, tetapi hati selalu tersakiti oleh sikap yang tidak manusiawi. 

"Kau sudah mengulang kata-kata itu berkali-kali. Kau itu bodoh atau tuli hah?! apa kau tidak punya kata-kata lain selain kata itu hah?!"

Mendengar balasan Alyuura itu, para pelayan langsung panik dan berusaha untuk menghentikan perbuatan nekat Alyuura. Kalau tidak, mungkin setelah ini ucapan Alyuura itu akan berimbas juga pada nasib mereka semua. 

"Aku tidak perlu menjelaskan lebih rinci lagi. Sebab kau bisa mencari jawabannya secara langsung dengan meneteskan darahmu pada pintu itu," jawab Lucas. "Pintu itu secara turun temurun sudah menerima darah ibu dari keturunan Efword selama beberapa generasi. Bila kau memang perempuan yang sesuai untuk menjadi ibu dari anakku, maka darahmu akan diterima dengan baik oleh pintu itu."

Alyuura mendelik, walaupun Lucas sudah menjelaskan hal tentang pintu itu. Tapi tetap saja Alyuura tidak mengerti sepenuhnya tentang seluk-beluk pintu aneh itu. Namun sekali lagi, karena Alyuura bukan gadis yang ingin menyulitkan dirinya sendiri. Maka Alyuura menyerahkan lengannya agar bisa disayat oleh salah satu pelayan di situ. 

"Permisi Nona, maafkan saya yang lancang melukai tangan anda," ucap pelayan itu dengan penuh hormat. 

"Silakan saja, luka kecil tidak akan membunuh saya," balas Alyuura dengan nada yang datar. 

Setelah mendapat darah dari Alyuura, pintu itu memancarkan cahaya keemasan. Tidak membuat silau, namun cukup terang dan lembut pancaran cahayanya. Alyuura yang baru kali ini melihat momen ini langsung terpukau, sedikit ia lupa tentang cekcok antara dirinya dengan Lucas tadi. 

"Silakan nikmati ruangan pribadimu," ucap Lucas. 

Alyuura hanya dapat ternganga, bukannya membalas ucapan Lucas, Alyuura sibuk mengangumi keindahan isi ruangan itu. 

Kurang cocok bila disebut ruangan, sebab ketika masuk ke dalam sana Alyuura disuguhkan dengan pemandangan alam yang indah dan terbuka. 

Pepohonan, pegunungan, lalu ada mansion besar. Tak jauh dari sana, ada sebuah tempat pemandian yang sangat indah. Di atas tempat pemandian itu, terdapat tanaman yang menjuntai indah dengan warna bunga berwarna merah muda dan ungu. 

Air yang ada di pemandian itu juga begitu cerah dan indah. Berwarna kebiruan dan sangat jernih, bahkan Alyuura dapat melihat dasar dari tempat pemandian itu yang berupa sesuatu yang mirip dengan bunga namun tumbuh di dalam air. 

"Ini adalah tempat kesukaan bagi para istri pewaris kekayaan di keluarga Efword. Nikmatilah selagi kau bisa menikmatinya. Kau akan mendapatkan keindahan bila terus menuruti perkataan ku. Tak hanya hal ini, namun masih banyak lagi yang akan kau dapatkan. Namun bila kau melawan, kau akan kehilangan semuanya. Sekaligus nyawa mu sendiri," ucap Lucas. 

Sebelum meninggalkan tempat itu, Lucas sempat mendekati Alyuura. Dengan mata yang memancarkan seberkas cahaya kuning keemasan, dia menatap Alyuura dengan begitu dalam sampai Alyuura terdiam di tempat tanpa bergerak sedikitpun. 

Sedikit kecupan di leher Alyuura dapat dari Lucas. Namun ketika gigi taring Lucas hendak ditancapkan ke leher itu, Lucas merasa ada sebuah hantaman tak kasat mata yang menghantam tepat di titik jantungnya. Membuat Lucas mengurungkan niatnya untuk meletakkan simbol kepemilikannya di leher Alyuura. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status