"A-apa kau tidak khawatir kalau darah ku akan membuat kekacauan untuk pesta ini?" tanya Alyuura. Lucas menghela napas, lalu dia mengalihkan pandangannya dan menghadap ke arah lain. "Aku sudah memikirkannya sebelum aku mengadakan acara ini. Kau tidak perlu khawatir.""Benarkah? apa kau yakin setelah ini semuanya akan benar-benar kondusif? aku khawatir sekali kalau saja setelah ini pesta ini akan berantakan. Bahkan sampai sekarang kita belum punya solusi mengenai kutukan ini---""Kalau kau ingin acara ini dibatalkan katakan saja," balas Lucas, ekspresi wajahnya tidak berubah sama sekali. Sebuah ucapan yang memberikan dua opsi untuk Alyuura. Sebenarnya Lucas tidak memaksa Alyuura kalau memang Alyuura tidak ingin acara ini diberlangsungkan. Meskipun sebenarnya Lucas sangat ingin bertunangan dengan Alyuura. Ucapan yang cukup menyakiti hati Alyuura, tapi Alyuura sudah terbiasa dengan semua perlakuan Lucas tersebut. Meskipun ucapan Lucas seringkali membuat Alyuura tersinggung atau menyaki
Namun, saat Alyuura hendak menunduk dan menangis, ia mendengar langkah kaki mendekatinya. Ia segera mendongak dan mendapati Lucas kembali menghampirinya. "Jika kamu ingin tahu, sekarang masukkan darahmu ke dalam wadah ini. Atau kamu bisa meneteskan darahmu ke dalam mulutku agar aku bisa menelan darahmu. Karena aku tidak bisa mengatakan apapun dengan kata-kata, maka aku akan membuktikan kata-kataku dengan tindakanku," kata Lucas sambil memberikan pisau pada Alyuura. Alyuura melotot, ia tahu bahwa tindakan Lucas sangat sembrono. Tapi apakah sesulit itu untuk mengungkapkan semuanya sehingga dia harus melakukan hal yang berbahaya seperti itu? Alyuura terperangah, matanya menangkap pisau tajam yang disodorkan Lucas padanya. Pisau itu masih terlihat sangat berkilau. Tidak ada keraguan sama sekali di wajah Lucas saat dia mengulurkan pisau itu. Segera Lucas menaruh pisau itu di tangan Alyuura, Alyuura terdiam dan tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Dia tidak mengerti pilihan Lucas. Dia l
"Akh! bisakah kau lebih lemah lembut dalam memperlakukan seorang wanita?!" pekik seorang wanita seksi dengan tubuh berbalut dress tipis yang menggoda."Lemah lembut katamu? kau sudah ditakdirkan untuk menjadi mesin penghasil bayi untukku. Melahirkan keturunan terbaik untuk keluarga Efword. Seharusnya kau tidak banyak protes dan tersanjung karena bisa disentuh oleh pria terhormat seperti ku," balas lelaki itu dengan angkuh. Wanita itu meludahi wajah pria tersebut. Wajahnya menyiratkan amarah yang sangat jelas. Wanita itu tidak terima bila dirinya disentuh lelaki lain sembarangan. Meskipun lelaki yang menyentuhnya itu adalah sosok lelaki yang diidam-idamkan banyak wanita. "Aku tidak merasa bangga sedikitpun. Kau tidak berhak menyentuh ku! meskipun kau adalah orang paling kaya di seluruh benua yang ada di bumi ini aku tetap tidak peduli. Aku tetap tidak sudi untuk digagahi oleh mu!"Pria itu menatap nyalang ke arah wanita yang sudah meludahinya itu. Tentu saja pria itu terhina karena p
Alyuura masih terdiam, nafasnya masih terengah-engah. Tubuhnya terasa sangat lelah dan berat. Ia ingin memejamkan matanya untuk sebentar. Dia ingin tidur. Namun dia tidak berani untuk tidak terjaga. Sebab, manusia mesum bernama Lucas itu bisa setiap saat naik ke atas ranjangnya dan melakukan perbuatan mesum pada Alyuura. "Maaf Nona Alyuura, kami akan membersihkan tubuh anda." Seorang pelayan meminta izin kepada Alyuura. Dia sudah membawa beberapa jenis sabun mahal dengan aroma wangi semerbak.Di samping pelayan itu juga ada beberapa pelayan lain yang membawa handuk, dan beberapa peralatan mandi lainnya. "Aku bisa mandi sendiri," tolak Alyuura. Dia tida suka bila tubuhnya dipandang dan dipegan oleh orang lain. Meskipun itu adalah sesama wanita. "Maaf Nona, tapi kami mohon Nona agar mau dimandikan oleh kami. Kami... kami sangat takut, bila anda menolak maka Tuan Lucas akan menghukum kami. Kami mohon, Nona."Alyuura dapat menangkap perasaan takut dari para pelayan itu dari nada bicara
'Kenapa aku tidak bisa menandainya?' Lucas terus bertanya dalam batinnya. Mulai dari insiden ketika dia hendak bersetubuh dengan Alyuura, dia terlempar. Kemudian saat dia ingin diam-diam menandai Alyuura, tubuhnya terasa seperti dihantam tembakan besar di dadanya. Ini menjadi sebuah hal yang sangat menginginkan bagi Lucas. Ia yakin sekali kalau Alyuura bukan sosok gadis yang terlahir di klan makhluk mana pun selain manusia. Dia adalah Luna. Dan tidak tercampur dengan darah dari Vampir, Druid, Werewolf, ataupun Elf. Jadi apa faktor yang menyebabkan Lucas tidak bisa menandai calon mate nya itu?Darah suci yang terlahir dari salah satu Luna tercantik di dunia adalah incaran bagi banyak klan dari berbagai ras makhluk. Tak hanya para Werewolf yang mengincarnya, namun juga dari ras Vampir, Druid, dan Elf. Sudah cukup sulit untuk menemukan gadis seperti Alyuura, mengingat sekarang banyak manusia campuran. Alyuura diyakini sebagai gadis yang masih perawan, feromon yang begitu menggugah se
"Bagaimana bisa?!" seru Lucas. Dia berdecak sebal, mengusap wajahnya dengan kasar. Sudah sangat kecil kemungkinan bagi Lucas untuk mendapatkan keturunan dari Alyuura. Pantang bagi seorang werewolf untuk bersentuhan dengan zat perak secara langsung dengan darah mereka. Maka dari itu, peluru perak adalah salah satu senjata yang sangat berbahaya bagi para Werewolf. Atau bisa dibilang sebagai satu-satunya senjata yang membahayakan nyawa mereka. "Aku pun belum mengerti tentang keadaan ini. Baru kali ini aku menemukan seorang Luna memiliki darah yang terbuat dari perak," sahut Damian. "Lebih baik kau periksa sekali lagi, bisa saja kau keliru. Aku tetap tidak percaya, bagaimana bisa seorang Luna memiliki darah yang terbuat dari perak?!""Tidak terbuat, tapi lebih tepatnya terindikasi zat perak. Ini kasus yang sangat langka. Tapi untuk memastikan lagi, aku akan memeriksa ulang. Barangkali aku yang melakukan kesalahan, semoga saja."....."Sekarang, wanita dengan darah suci sulit ditemu
Rai terhenyak, ia mengamati sosok gadis cantik yang ada di dalam memori Rusha. Wajah Rai terlihat tegang, entah karena terpesona atau terkejut. Intinya, Rai terlihat antusias tatkala memandangi sosok Alyuura di dalam ingatan Rusha tersebut. Gaya yang anggun, tubuh yang indah dan mulus mengkilap seperti porselen, mata yang berkilau bila terkena cahaya matahari, suara yang merdu, tatapan yang teduh dan penuh kasih sayang. Oh, Rai sedang mendeskripsikan semuanya dalam hatinya secara lebih rinci. Rambut berwarna perak sempurna, mata yang berwarna nila keabu-abuan, bibir ranum yang merah muda dan; tipis, hidung yang mancung kecil, wajah putih bersih dan mulus tanpa ada satupun noda, jemari yang sangat lentik, tubuh yang tinggi dengan bokong dan payudara yang berisi. Terlalu indah bila digambarkan. Rai sudah tidak bisa menggambarkan fitur fisik Alyuura yang begitu sempurna. Saking putih dan bersihnya tubuh Alyuura, sampai-sampai bila ada apel merah di dekatnya maka warna apel itu akan t
Alyuura berusaha berteriak dan melepaskan diri dari lelaki itu. Dia tidak mengenal sosok tersebut, namun yang diketahui olehnya adalah sedikit cahaya merah dari tatapan mata lelaki tersebut. 'Siapa dia? kenapa aku dibawa pergi?'Alyuura bertanya-tanya di dalam hatinya. Ia tidak mengerti dengan situasi sekarang. Tiba-tiba saja ia diculik oleh seorang pria yang tak ia kenal. Jangankan untuk memahami maksud kejadian sekarang, untuk bertahan hidup saja sudah termasuk keajaiban besar bagi Alyuura. Alyuura seperti dihanyutkan ke sebuah sungai yang begitu deras. Tidak, dia memang tidak sedang dihanyutkan oleh seseorang. Namun dia sekarang tengah gendong seseorang dengan kecepatan berlari yang tinggi. Hembusan angin malam itu benar-benar membuat Alyuura kedinginan, ditambah pergerakan lelaki itu yang sangat cepat membuat hembusan angin yang menerpa tubuh Alyuura semakin kuat. Mulut Alyuura sudah dibekap dengan sebuah benda, entah apa tapi Alyuura tak dapat melihat apa yang ada di sekitaran