Share

23

“Kakang, bangun! Ini sudah subuh. Mau salat tidak?”

Jaladri terbangun mendadak, dan seketika tersadar akan hawa luar biasa dingin yang mencekam kulit. Dalam gelap, yang paling awal tertangkap matanya adalah goyangan nyala api unggun yang seketika memberi rasa damai pada terkaman suhu dingin itu.

“Lagian aneh ini. Kelenger karena pingsan kok berlanjut tidur pulas semalaman.”

Pemuda itu seketika bangkit oleh suara yang belakangan ini, soalnya lembut dan merdu sekali. Saat ia menoleh, yang ia lihat adalah seorang gadis manis yang menggunakan baju dan kain berlapis-lapis untuk menahan dingin. Di sebelah satunya lagi ada seorang pemuda. Dan ia seketika mengenalinya.

“Loh... kau...?” ia menuding.

“Ya, betul. Dan tadi itu aku mendekati Kakang dan dua orang yang bersama Kakang itu untuk mengalihkan perhatian kalian, agar Ningrum punya waktu untuk memasukkan ular ke rumah banjar itu tadi.”

Jaladri kemba

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status