Jiwa Yang Tertukar

Jiwa Yang Tertukar

last updateLast Updated : 2025-02-16
By:  HallomondayOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
14Chapters
397views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Mantra Kuno pemindah Jiwa telah di larang dan dianggap sesat oleh Kerajaan Naverre. Tapi mereka tidak tahu bahwa ada orang yang masih menguasai mantra tersebut. Asih yang telah frustasi setelah berita pernikahan Mahesa, menyetujui untuk melakukan perpindahan Jiwa. Alih-alih untuk menyelamatkan sang Bapak tapi dihatinya ia menyimpan niat lain. Ia mengajukan syarat khusus ingin bertukar jiwa dengan Cornelia, istri dari Mahesa. Tapi setelah bangun, Asih malah mendapati dirinya menjadi Adaline, istri putra mahkota Naverre yang tiga bulan lagi akan naik tahta menjadi Raja.

View More

Chapter 1

Bukan Adaline (Pov orang pertama)

Semerbak Aroma dupa menebarkan wewangian, telingaku masih bisa mendengar hentakan kaki yang begitu mengganggu ketenangan, ditambah cahaya remang-remang seperti sebuah latar belakang yang terus terekam oleh mataku. ‘’Bangun!” kata itu bagaikan jeritan mimpi. “Asih, ayo bangun!” Seruan yang semakin intens, mendorong keras jiwaku pada jurang tak berujung. Ahh sakit sekali! dadaku seperti tertusuk tombak berkali-kali, sesak tapi terbungkam, nafasku tercekik habis.

Apakah aku akan mati? Apa aku telah gagal? Aku tak boleh cepat menyerah, Bapak membutuhkanku.

Jika ragaku ada, mungkin akan terlihat jelas betapa hancur leburnya saat tercabik oleh sesuatu yang tak kasat mata. Bisa jadi daging yang ada di tubuhku juga telah tersayat habis meninggalkan tulang putih bersimbah darah.

“Sang Putri telah bangun, Ia tersadar!” teriakan nyaring terdengar keras sekali, mataku masih setengah menutup, aku belum bisa melihat dengan jelas. Tubuh ini begitu lemah, bahkan aku belum bisa menggerakan ujung jarinya.

"Akhirnya, bangun. Tidak banyak orang yang bisa bertahan dalam keadaan seperti ini. Sungguh Tuan Putri benar-benar beruntung. Meski masih dalam keadaan setengah sadar, tapi tuan putri telah berhasil melewati masa kritis, saya akan menyiapkan beberapa obat terlebih dahulu.”

“Baik, terimakasih dokter,”

Tuan Putri? Apa maksud dari panggilan itu! Apakah Jaya salah menempatkan jiwaku? Seharusnya bukan seperti itu cara mereka memanggil!

Sebelum aku menyetujui ritual sesat ini, dia berjanji akan memindahkan jiwaku pada tubuh Cornelia, istri dari Mahesa. Tidak! aku harus bangun untuk memastikan.

Tapi sial! Tubuh sialan! mengapa begitu sulit mengendalikannya. Lemas dan tak bertenaga, hingga aku ingin terlelap kembali, rasa kantuk sungguh membuatku tak berdaya.

Sekuat apapun aku mencoba, hanya bisa menggerakan kelopak mata bodoh ini! Energiku telah banyak terkuras habis. Harusnya aku tak terlalu mempercayai anak kecil itu.

"Putri Adaline, ada apa? Mengapa anda meracau? Anda baru saja sadar, saya harap anda tidak mencoba untuk bergerak. Dokter memberitahuku untuk membuat anda beristirahat total selama 7 hari, tidak boleh bergerak dan tidak boleh banyak berbicara. Bahkan dokter juga sudah meracik vitamin yang akan memulihkan stamina anda. Setelah sebulan tak sadarkan diri, pasti tubuh anda menjadi lemas, itu hal yang wajar. Saya harap anda bisa segera sehat seperti sedia kala.”

Sebulan? Aku tak menyangka ternyata butuh waktu sebulan untuk jiwaku bisa sepenuhnya masuk ke dalam tubuh orang lain. Kemampuan ilmu yang dimiliki suku Tilar ternyata masih kalah cepat dengan merpati pengirim surat.

Jadi tubuh Adaline telah berbaring di ranjang ini selama sebulan penuh, pantas saja rasanya begitu lemas dan sulit dikendalikan.

“Putra Mahkota telah menerima kabar bahwa anda sudah sadar, tapi sepertinya Putra Mahkota sangat sibuk dengan urusan kerajaan. Apalagi 3 bulan lagi ia akan naik tahta, dan anda akan menjadi Ratu.”

Senyumnya lalu memotong rapi kuku ku. Wanita yang tak ku tahu namanya itu jauh lebih cerewet dari bapak, tapi perlakuannya cukup baik. Ia membasuh lembut tanganku menggunakan kain basah, dan sangat berhati-hati, terlebih saat membantuku untuk minum.

“Ah maaf, saya terlalu senang dan banyak bicara, sehingga kurang peka sampai berani membicarakan Putra Mahkota, an-anda pasti ingin kembali tidur kan, Yang mulia?” kulihat wajahnya menjadi pucat pasi, tangan cekatannya tergesa menarik selimut, menutupi dada. Iya! tak salah lagi, aku benar-benar masuk ke tubuh Adaline, bocah tengik itu! Awas saja ku habisi dia! Dia telah berani mempermainkanku.

Secepatnya aku harus menguasai Tubuh Adaline lalu bertemu dengan Mahesa, aku akan memberitahunya tentang apa yang terjadi sebenarnya, hanya dia yang bisa membantuku.

Brakk! Seseorang membuka pintu dengan kasar, bahkan sepatunya terdengar sengaja membentur lantai agar suaranya bergema di seluruh ruang kamar.

“Yang-yang Mulia!” wanita yang merawat ku itu terdengar gagap dalam memberi salam.

“Ku kira kau sudah Mati! Sia-sia usahaku!”

Aku meliriknya sekilas, sepertinya dia Pangeran Louise, Putra Mahkota Naverre. Ah betul aku ingat potret yang ditunjukan Jaya padaku. Louise suami dari Adaline.

"Maaf Yang Mulia, Tuan Putri masih dalam masa pemulihan. Saya harap,...”

"Mengapa kau hidup lagi, Adaline! Berikan aku alasan seperti saat kau memberitahuku alasanmu ingin mengakhiri hidup!”

Aku hanya memutar mata malas, tanpa mencerna ucapannya. Dan saat pandanganku berpaling, anehnya dia malah mendekatkan bibirnya pada tengkuk ku, memberiku satu kali tarikan nafas panjang sambil berbisik kasar. "Kau akan kalah!"

Entah apa yang orang ini maksud, yang jelas aku tak ingin mengetahuinya. Namun melihat ekspresi serius di wajahnya, mungkin ia hanya ingin mendapatkan respon yang sepadan. Tapi mau bagaimanapun dia tidak akan mendapatkan keinginannya, sebab aku bukan orang yang dia cari.

"Tatapan itu! Acuh? kau mengacuhkan ku, Adaline?Hah!”

“Maafkan kelancangan saya, Yang Mulia. Putri Adaline masih belum bisa anda ajak untuk berdebat. Mohon kemurahan hati, Anda. Dia baru saja siuman setelah tak sadarkan diri selama sebulan. Bahkan kata dokter tanda-tanda vitalnya masih belum membaik.”

Dengan ekspresi tidak senang, Louise memelototi orang yang merawat ku, sepertinya marah saat ada yang menyela perkataannya.

Bersamaan dengan itu, ia juga mengibaskan jubah tepat di depan wajahku. Kemudian pergi dengan cara yang sama saat ia datang, bergelut dengan pintu agar terdengar gebrakan yang jauh lebih keras.

Sungguh kekanakan! Sudah ku pastikan hubungan kedua suami-istri ini buruk.

Setahuku sebelum aku dan Jaya melakukan ritual pemindahan Jiwa, kita banyak berbincang. Tapi aku sulit untuk mengingatnya, apa karena aku masih beradaptasi dengan tubuh Adaline?

Yang kuingat hanyalah potret Louis dan Adaline, aku lupa wajah Cornelia, Raja Albert dan yang lainnya.

"Asih, kau sudah sadar!” Vas bunga di samping ranjangku mengeluarkan sebuah api kecil yang berbicara, teknik sihir apalagi ini? Ah sudahlah itu tidak penting, aku hanya perlu mendengarkan penjelasannya saat ini.

Aku reflek menoleh ke arah wanita di sampingku. Untunglah dia tertidur dengan posisi duduk.

"Kau bisa melihatku, kan? Jika bisa goyangkan kepalamu sedikit!”

Segera ku goyangkan kepalaku tanpa berpikir panjang. Sepertinya Jaya juga tahu kalau aku belum bisa berbicara.

"Dengar! kau tak perlu panik jika kau kehilangan sebagian ingatan atau kau lupa misi yang akan kamu jalankan. Itu sangat wajar, saat melakukan perpindahan jiwa, kita kekurangan energi, sebab kau tahu kan hanya kau sendirian yang bisa melakukan sihir ini."

"Simak baik-baik, aku hanya bisa berbicara sekali, jangan percaya siapapun. Bahkan pada Mahesa, jangan beritahu identitas aslimu, atau kau akan mati sia-sia!’

Api kecil itu padam, menyisakan kepulan asap kecil, pertanda bahwa pesan itu telah berakhir. Dan setelahnya aku merasakan sesuatu yang aneh antara tubuh ini. Yah seperti bunyi desiran dari aliran darah ataupun degupan jantung yang cepat dan terdengar jelas. Lalu Ada sesuatu yang menggerayangiku dari mata kaki hingga ke ubun-ubun, lambat laun sesuatu itu berhenti di bagian belakang tubuhku. Cukup lama hingga aku merasakan sesuatu itu mendorongku dan memukul punggungku dengan keras. “Ahhhhhhhhhh!” aku menjerit sakit tapi itu juga membuat ku bisa bernafas leluasa.

Tanpa sadar aku menggerakan tangan Adaline, aku bisa bergerak! Aku mampu menggerakan tubuh Adaline. Mataku berputar, sisa asap api kecil itu belum hilang, ia malah mengepul semakin hitam lalu menabrak kepalaku begitu saja dan lenyap. “Jika kau berani membuka identitasmu di depan Mahesa ataupun yang lainnya maka akan ku buat tubuhmu kaku lagi!”

Anak kecil itu, dia mengancamku? Aku tahu sejak awal dia punya niat buruk. Itu berarti sedari tadi aku tak bisa bergerak karena masih dalam pengaruh sihirnya.

Tunggu sebentar! Sebenarnya sihir leluhur macam apa ini? Ini sungguh sihir sesat yang pantas di lenyapkan.

Betul kata Mahesa, aku harus berhati-hati dengan orang-orang Tilar seperti mereka, meski aku sendiri adalah salah seorang keturunan Tilar. Namun aku tak mau disamakan! Aku berbeda, pikiranku telah terbuka.

Aku pandai dan berwawasan luas sebab sejak kecil aku telah tumbuh bersama Mahesa dan dia telah mengajariku segalanya.

Ah, Masa bodoh dengan ucapan Jaya, aku tak peduli! aku akan tetap pergi menemui Mahesa. Ancamannya tak berarti bagiku.

Aku rindu, aku ingin memeluknya dan membisikan bahasa cinta kita. Setelah itu aku yakin Mahesa akan mengenaliku dan membantuku dengan mudah. Dia akan meninggalkan istri bohongannya lalu lari ke pelukanku! Dan seterusnya kita akan hidup bahagia bersama.

Tubuh yang mudah dikendalikan ini, dia akan membantuku. Perlahan ku gerakan kaki milik Adaline yang sementara ku pinjam, ya hanya sementara saja kita bertukar jiwa. Ku harap Jiwa Adaline dalam keadaan baik.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
14 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status