Bab 56. Panah AsmaraBabak kedua turnamen Nirvana sudah berlangsung lama, 15 kelompok peserta menyerah saat berada di lantai empat, pangeran Morin berhasil menginjakan kaki di lantai lima, namun setelah berada di sana ia melihat pertarungan sengit di puncak ketinggian bangunan nomor 15, karena sudah tidak sanggup lagi pangeran Morin dan Zuan Ping memutuskan menyerah. Di puncak bangunan nomer 15, Lan Shi menarik busur panah bambu, di depannya boneka emas raksasa mengalirkan energi di pedang besar. Putri Venesa yang jatuh pingsan terbangun saat merasakan lonjakan energi dari pil awan sejuk."Putri…!""Bidik boneka itu, biarkan aku mengalirkan energi!" ucap putri memeluk Lan Shi lalu memegang busur panah."Tubuhmu wangi sekali!""Terimakasih!" Putri Venesa mengalirkan energi spiritual, dua sosok melayang di kehampaan, anak panah dan busur hancur, saat itu juga busur panah terbentuk dari energi spiritual."Lihat, panah jiwa!""Mereka berhasil membangkitkan kekuatan jiwa!""Luar biasa!"
Bab 57. Niat jahat Pangeran Morin Suara ayam berkokok membangunkan semua orang, di pagi itu An Lan berjalan keluar tanda, ia merasakan seluruh energi kembali pulih, setelah itu putri Venesa berbangun tidur, Putri berjalan menghampiri An Lan, ia melihat ke tenda-tenda perseta lainnya, semua peserta memalingkan wajah saat putri dan An Lan melihat, dendam dan perasaan semakin kuat, sudah dua babak An Lan berada di peringkat pertama."Sepertinya mereka membenci kita!""Biarkan saja, lagi pula siapa mereka.. ingin menang tentunya harus berusaha keras!" ucap putri Venesa dengan wajah sombong."Tidak boleh begitu, bagaimanapun juga mereka petarung seperti kita!"Putri berdiri di hadapan An Lan "Hei… aku beritahu kamu, di dunia ini tidak ada orang bodoh kalau dia mau belajar, semua memiliki pikiran masing-masing!""Ya itu memang benar, tapi setiap orang memiliki batas kemampuannya masing-masing!"Yun Zhi terbangun "Hei… ada apa ribut-ribut.. ini masih pagi!" "Putri duluan!""Kenapa kamu me
Bab 58. Rencana Mematikan Zuan PingAcara turnamen babak ketiga akan dimulai, semua orang dari berbagai penjuru dunia berkumpul di ibukota Nirvana, keramaian orang membuat jalur utama macet, ratusan ribu penonton berdempetan seperti semut, semua peserta sudah berkumpul di kursi arena, sedangkan An Lan dan Putri masih berusaha melewati kerumunan orang."Aduh… banyak sekali orang!""Kita akan terlambat?""Tolong beri jalan!" Di kursi VIP penonton Hou Tian melihat kesana kemari mencari keberadaan An Lan dan Putri."Kemana bocah itu, kenapa tidak juga datang?""Aduh …!" Pangeran Morin "An Lan sudah mati keracunan, sekarang aku akan menguasai turnamen ini!" gumamnya.Mu Yu melihat sekeliling "An Lan dan Putri tidak ada, apa yang terjadi?" Hou Tian melihat wajah licik pangeran Morin "Morin, katakan dimana An Lan dan Putri!""Kenapa bertanya kepadaku, aku tidak tahu!" jawab pangeran."Sial…!" "Hou Tian, apakah kamu mencurigai putraku?" tanya kaisar Nirvana."Tidak Yang Mulia, aku hanya b
Bab 59. Formasi terlarangBabak terakhir sudah dimulai, turnamen berpindah tempat ke pulau langit, di babak terakhir An Lan dan Putri Venesa mengalami kesulitan, semua peserta mengincar mereka lebih dulu, 20 menit terjadi kejar-kejaran An Lan dan Putri berhasil bersembunyi, semua peserta bekerjasama mencari keberadaan mereka.Dua sosok berada di bawah jurang, disana ada aliran sungai, hutan-hutan begitu lebat cocok untuk bersembunyi."An Lan, bagaimana ini? Mereka pasti mencari kita!" "Tidak ada pilihan, aku akan menerobos ke tahap delapan spiritual Eternal Soul!""Apakah bisa dilakukan sekarang, tubuh fisikmu berada di tingkat tujuh?""Aku memiliki darah khusus yang bisa memberikan dukungan meskipun kekuatan spiritual berada satu tingkat lebih tinggi!""Baiklah, jangan terlalu lama atau mereka menemukan kita!""Em… tolong jaga tempat ini!""Iya!" An Lan duduk berkultivasi, riak menyelimuti tubuh, saat itu juga An Lan terlempar kedunia batin, di dunia baru energi spiritual mengamuk,
Bab 60. Melodi Amarah LangitKetegangan terjadi membuat semua orang mengepalkan tangan, semua penonton tidak terima melihat semua peserta mengeroyok putri Venesa, disisi lain semua sekte juga tidak ingin kalau putri Venesa dan An Lan terus memenangkan turnamen, sindiran penonton sempat membuat keadaan menjadi panas, untung saja Pemimpin Akademi obat menengahi perdebatan dua belah pihak.Semua mata tidak berkedip melihat jalannya pertandingan, di pulau langit sosok cantik berdiri setinggi pohon di hutan, di sekeliling 30 peserta mengelilingi satu sosok, kecapi emas membuat angin berhembus kencang, rambut putri Venesa terurai tertiup angin. "Pangeran, bagaimana ini… putri akan menggunakan pusaka itu?" "Buat pelindung tubuh menggunakan energi spiritual, serang dia bersama-sama!""Baik pangeran!"Putri Venesa memejamkan mata "Melodi Jiwa Kedamaian!"Melodi terdengar membangkitkan semangat semua orang, semua peserta mengerutkan keningnya, perlahan pikiran semua peserta menjadi tenang, ta
Bab 61. Keributan terjadiKeributan terjadi di antara penonton, mereka baru saja menyaksikan kejadian yang tidak terduga, kaisar Nirvana turun ke arena pertempuran untuk melindungi putranya, keadaan semakin ricuh tak terkendali, satu persatu penonton demo kepada kepala acara, prajurit penjaga kesulitan mengendalikan keadaan."Kami tidak setuju!""Ini tidak adil!""Turnamen apa ini, tidak sesuai aturan suci!""Tangkap dan penjarakan siapa saja yang tidak setuju!" perintah kaisar Nirvana."Aku tidak setuju!" teriak An Lan tanpa rasa takut."Jenderal, tangkap anak itu!" Jendral Hin dan Jendral Fu Su muncul di samping An Lan, saat itu juga Hou Tian dan Jianzhong mendorong mundur dua jendral."Kaisar, dia adalah murid Alkemis Akademi obat .. apakah kamu ingin menyinggungku?" "Dia juga bagian dari Aliansi Gerhana!" ucap Hou Tian."Jendral, apakah kalian tidak mampu mengatasi ini?!" tanya Kaisar Nirvana."Kami mampu!"Dua Jendral mencoba menahan An Lan, namun Hou Tian dan Jianzhong menghal
Bab 62. Hutan PhoenixDiao Chan dan Lan Shi sudah tiba di Sekte Lembah Nirvana, ia berlari Menuju kediaman kakek An Hui, sosok tua melihat kedatangan cucunya, dua sosok berpelukan erat, Lan Shi menceritakan semua kejadian yang terjadi di turnamen, sosok tua mengepalkan tangannya mendengar Kasiar Nirvana ingin membunuh cucunya."Kakek, mungkin aku akan dicari prajurit kekaisaran… ayo kita pergi kek?""Kemana?""Mencari ibu dan ayah!""Sebaiknya kita pergi sekarang, sudah tidak ada waktu… aku takut prajurit Kaisar mengejar kita!" ucap sosok cantik."Nona Diao Chan, tunggu aku sebentar menyiapkan barang bawaan!""Jangan lama!""Em!" "Peri, kamu cantik sekali!""Kamu juga sangat tampan… sekarang kamu memiliki empat lencana, aku juga berhasil mencuri kunci kedua dari gebang dimensi!""kapan kamu melakukannya?""Saat kaisar ingin mencengkram lehermu, aku melihat kucing di kantong jubahnya!""Sekarang kita bisa pergi ke dunia manusia, kita harus mencari ibu dan ayah…!""Tentu saja!""Aku su
Matahari pagi menyilaukan mata, suara burung dan hembusan angin membangunkan tiga sosok, ketiganya menguap, mata masih terasa berat, dengan semangat An Lan terbangun dari tidur, ia mendengar suara dengkuran.Lan Shi menggoyang tubuh "Kakek bangun, sudah pagi!""Ahhh….. sudah pagi!""Aku akan mengaktifkan gerbang, berkemaslah!""Oke!"Peri kecil melayang menuju gerbang besar, empat lencana hancur menjadi bola kecil, empat bola masuk ke empat lubang kecil. Atas, bawah, kiri dan kanan, An Lan dan Diao Chan memasukan dua buah kunci secara bersamaan."Mundur!"Tiga sosok mundur beberapa langkah, pintu dimensi terbuka membuat hembusan angin masuk ke gerbang."Ayo kita masuk!"An Hui melesat lebih dulu "Akhirnya aku meninggalkan Nirvana!""Hore…!" teriak An Lan penuh semangat.Tiga sosok sudah berada di lorong waktu, pintu dimensi menghilang dari kehampaan."Saling berpegangan, kita tidak tahu akan keluar dimana!""Iya!"An Lan memegang tangan dua orang disampingnya, sinar cahaya terlihat se