Share

12. Jadi Tamu Tak Diundang

Naungan daun pohon palem tidak cukup berhasil menghalangi sorotan terik matahari. Jadinya aku pelan-pelan merapat ke dinding bangunan di belakangku untuk menyelamatkan kulitku dari rasa terbakar.

“Yakin mereka bisa dipercaya?” bisikku.

“Tentu. Aku sudah sering menyewa mereka dan hasil kerja mereka nggak perlu dipertanyakan lagi,” jawab Revi mantap.

“Hah? Pekerjaan macam apa yang kamu lakukan sehingga memerlukan orang seperti mereka untuk menyelesaikannya?”

Revi menghindari tatapanku, berupaya keras untuk mencari cara membela diri. “Aku biasa menggunakan mereka untuk menggertak beberapa orang yang membuatku kesal. Itu saja.”

Kedua pria besar yang kami bicarakan itu sudah selesai mengenakan kemeja batik. Sedikit lebih baik menghilangkan penampilan preman mereka meski aura preman itu tetap terasa. Beberapa jam yang lalu aku menghubungi mereka, menyebutkan nama Revi sebagai referensiku. Mereka merespon dengan terlalu bersemangat. Kami bertemu di t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status