Share

My Luna
My Luna
Penulis: KuyRebahan

PROLOGUE

 “Berhentilah mengikutiku!” seru Adriana.

Perempuan dengan rambut hitam panjang terikat disertai dengan anak rambut yang tak terbawa ikatan melirik Aldrean dengan tajam, matanya berubah menjadi merah gelap, lebih gelap dari warna mata Aldrean saat marah, juga lebih mengerikan.

“Dri ...,” ucap pria di hadapannya dengan lirih.

Aldrean memegang pundak perempuan itu dengan lembut, berharap dia mau berhenti dan mendengarkan semua penjelasan yang membuatnya salah paham.

“Salah paham? Bagian dari mananya yang kamu bilang salah paham?!”

Perempuan bermata merah gelap masih menatap Aldrean dengan tajam, dia semakin mendekatkan diri kepada Aldrean, aura membunuhnya terasa semakin jelas, Aldrean hanya bisa menatap perempuan itu dengan sendu. Semuanya memang berasal dari kesalahan yang dia perbuat, dia memang pantas mendapatkan perlakuan seperti ini dari perempuan yang dia cintai.

Tangan Adriana meraih kerah jas yang di pakai Aldrean, dia mencengkramnya dengan kuat dan bisa di pastikan Aldrean akan kehabisan napas jika kancing kemeja yang dia pakai terkancing sampai kerahnya. Hanya kata maaf yang terucap berulang kali dari mulut Aldrean, tidak ada satu alasan apapun yang bisa pria itu jadikan sebagai pembelaan diri termasuk alasan untuk melindungi perempuan itu.

Kini tangan perempuan tersebut melepaskan cengkramannya di jas hitam milik Aldrean, tangannya beralih menuju leher Aldrean, matanya berubah menjadi warna darah segar, aura membunuhnya membuat sekujur tubuh Aldrean merinding, lalu ucapannya membuat Aldrean hampir hilang kendali.

“Aku menyesal mengenalmu, Aldrean.”

Kalimat penuh penekanan yang perempuan itu ucapkan membuat seluruh kesadaran Aldrean kembali, sesak napas yang di alaminya tadi hilang begitu saja. Tangannya terkepal erat lalu mencengkram lengan perempuan di hadapannya, dengan sepersekian detik perempuan itu menjauh dari Aldrean. Dia merasakan hawa yang sangat mengerikan dari tubuh Aldean, seperti predator yang baru saja menemukan mangsanya setelah berbulan-bulan tak makan. 

Matanya berubah menjadi merah gelap, walau tak segelap milik perempuan tadi, tapi hawa yang di keluarkan oleh Aldrean membuat seluruh badannya tegang, kedua kakinya lemas, tidak sanggup lagi menopang badannya. Dia hampir terjatuh, Aldrean menghampiri perempuan itu dengan cepat lalu merobek baju bagian bahunya. Aldrean memeluknya lalu menjilat tanda yang berada di lekukan leher perempuan miliknya. Taringnya muncul diiringi dengan jilatan juga kecupan di leher Adriana, cengkraman kuat di lengan Aldrean juga desahan yang keluar dari perempuan itu membuat Aldrean semakin lepas kendali. 

Dia menancapkan taringnya tepat di tanda yang pernah ia buat dulu, perempuan itu mengerang kesakitan, rasa sakit juga panas yang dia rasakan dulu kini terasa kembali dengan berjuta-juta rasa sakit yang menghampiri lehernya.

Kerongkongannya begitu panas seperti sedang melahap lelehan perak, darah yang terus Aldrean hisap membuat Adriana semakin lemas, dengan tenaga yang tersisa, dia mendorong Aldrean untuk menjauh. Tetapi, lelaki itu tidak melebarkan jaraknya sama sekali, malah semakin memeluk erat dirinya. Dengan napas yang tersenggal-senggal, perempuan dipelukan Aldrean meneriakkan kata-kata yang paling sakral untuk kaum Aldrean.

“I’AM ADRIANA SORAYA.”

Langit berwarna biru laut perlahan menggelap, taring yang menancap leher Adriana semakin dalam. Darah yang keluar dari lehernya dihisap oleh Aldrean bagai minuman. Tenggorokkannya seperti akan meleleh, Adriana kembali menguatkan dirinya untuk melanjutkan ucapannya yang belum rampung.

“REJECT YOU ALDREAN REYNAND—”

Adriana terbatuk, dia sudah sangat lemas. Langit sudah di penuhi awan hitam juga kilatan-kilatan yang saling menyambar, dirinya tidak sanggup lagi untuk tersadar. Seluruh energinya diserap oleh Aldrean, kilatan-kilatan di langit semakin berseru, gemuruhnya semakin keras. Aldrean menggeram menahan sosok Wolf yang ingin mengambil alih tubuhnya. Gigitan di leher Adriana sudah terlepas, Aldrean menggelengkan kepalanya kuat, berusaha untuk tidak terambil alih oleh serigalanya.

“As your mate ....”

Dengan bisikan yang sangat kecil, dia menuntaskan seluruh kalimatnya. Awan di langit semakin pekat, setelah petir menyambar dengan keras, cakrawala kembali menjadi biru laut. Ciuman Aldrean di bibir Adriana telalu lambat 0,10 detik. Kalimat reject yang tadi sudah Adriana ucapkan tidak bisa di tarik kembali tanpa keinginan dari kedua pihak. 

Adriana tidak sadarkan diri setelah mengucapkan kalimat sakral tersebut, Aldrean mencium bibirnya sekilas lalu membawa wanitanya menuju kediamannya lalu memerintahkan para Delta dan Ceta untuk mengamankan seluruh wilayah mereka, dia mengirim mind-l**k kepada Beta-nya untuk segera mendatangi kediaman Aldrean tanpa di ketahui oleh siapapun. Dia tidak akan membiarkan Adriana memutuskan hubungannya seperti ini.

Pria itu memandangi Adriana dengan penuh penyesalan, “Sorry, Darl. This isn’t what I want.”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Marrygoldie
keren Kak .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status