My Luna

My Luna

By:  KuyRebahan  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
8 ratings
17Chapters
2.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Adriana Soraya, manusia setengah Vampire yang menjadi Luna dari RedMoon Pack. Latar belakang tentang dirinya yang sama sekali tidak dia ketahui membuat perang yang seharusnya tidak terjadi malah tercetus begitu Adriana bertemu Sang Ibu yang dia yakini sudah tiada. Rasa cintanya pada Aldrean yang sudah menjadikannya Mate membuat hatinya bimbang, memilih antara Ibundanya yang tiba-tiba hadir dihadapannya atau Aldrean Sang Pemilik Hatinya.Namun, sebelum semua itu terjadi. Perjalanan Adriana tidak semulus itu, banyak hal yang ia pinjak tanpa alas kaki, bahkan bara sekalipun ia lewati.*Cover photo by Alice AliNari from Pexels

View More
My Luna Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
Chan
.....,.sip
2022-03-26 15:26:32
0
user avatar
Mia Ananta
Semangat terus ya nulisnya, ceritanya keren ......
2021-10-26 08:06:08
0
user avatar
prank_kuy
keren ceritanya
2021-07-28 15:16:48
0
user avatar
Queen yu
Wih genre Fantasi bagus bat, semangat kak. sorry baru satu bab...
2021-07-28 14:45:22
0
user avatar
Andre Wildany
Keren ceritanya, lanjut lagi drey. Semangat ya nulisnya
2021-07-28 11:59:36
0
user avatar
Cheezyweeze
suka banget klo fantasy. semangat kak ...
2021-07-28 10:07:31
0
user avatar
Azeela Danastri
great job sista
2021-07-28 09:58:59
0
user avatar
Rianievy
Lanjutkan ya
2021-07-28 09:57:01
0
17 Chapters
PROLOGUE
 “Berhentilah mengikutiku!” seru Adriana.Perempuan dengan rambut hitam panjang terikat disertai dengan anak rambut yang tak terbawa ikatan melirik Aldrean dengan tajam, matanya berubah menjadi merah gelap, lebih gelap dari warna mata Aldrean saat marah, juga lebih mengerikan.“Dri ...,” ucap pria di hadapannya dengan lirih.Aldrean memegang pundak perempuan itu dengan lembut, berharap dia mau berhenti dan mendengarkan semua penjelasan yang membuatnya salah paham.“Salah paham? Bagian dari mananya yang kamu bilang salah paham?!”Perempuan bermata merah gelap masih menatap Aldrean dengan tajam, dia semakin mendekatkan diri kepada Aldrean, aura membunuhnya terasa semakin jelas, Aldrean hanya bisa menatap perempuan itu dengan sendu. Semuanya memang berasal dari kesalahan yang dia perbuat, dia memang pantas mendapatkan perlakuan seperti ini dari perempuan yang dia cintai.Tangan Ad
Read more
Chapter 01
“Kenapa? Mimpi itu lagi? Take it easy, lah, Dre. Bunga tidur doang, elah!” cibir Gamma.Dia menyiku lengan Aldrean lalu merangkulnya seraya tertawa renyah. Kakaknya itu memandang di dengan sangat datar.“Gue serius, Gam.”“Gue juga serius, Dre.”Aldrean mengalihkan pandangnya dari Gamma dan melanjutkan perkataannya. “Sekali dua kali, enggak masalah. Masalahnya gue udah mimpiin hal itu bertahun-tahun sampe gue hafal isi mimpinya.”“Em, hm,” jawab Gamma seraya menganggukkan kepalanya.“Dulu gue gak terlalu peduli, sekarang beda lagi. Gila aja gue ditinggal Mate gue sendiri. Ha, ha. Gak lucu,” lanjut Aldrean dengan ucapan datarnya.“Gila! humor itu buat gue! Hahaha!” tawa Gamma dengan puas.Aldrean melepaskan rangkulan Gamma dengan paksa lalu mendorongnya hingga Gamma tersungkur beberapa meter ke belakang. “Anjing, lo!” seru Aldrean.“Anjing gak usah teriak, A
Read more
Chapter 02
“AYAH! LIHAT NIH KELAKUAN KAK DEVAN!” teriak Adriana kencang. Keributan yang dibuat Adik-Kakak di pagi-pagi buta ini benar-benar mengganggu waktu istirahat Roland. Dia yang selalu pulang larut malam masih membutuhkan waktu untuk istirahat. Tapi, anak-anaknya sangat tidak bisa di atur sama sekali, terlebih lagi anak lelaki satu-satunya yang paling besar namun seperti anak kecil prilakunya. Sebuah jitakan lembut mendarat di kening Adriana oleh Devan, Roland yang baru saja turun langsung menghampiri mereka karena suara bising yang terus mengganggu waktu tidurnya. Jitakan yang begitu lembut menurut Devan di dahi Adriana tetap membuat gadis itu mengaduh kesakitan, Ayahnya menatap Adriana kesal karna suaranya yang terlalu bising. “Kenapa Ayah marah sama Raya? Kak Devan duluan yang makan bekal buat makan siang Raya!” protes Adriana. Adriana Soraya, kerap di panggil Raya dan sangat ti
Read more
Chapter 03
Aldrean duduk di ujung pohon tertinggi di daerah Pack-nya, dia melihat lalu-lalang manusia pinggiran kota yang semakin lama semakin berusaha merusak hutan tempatnya berlindung dari kejamnya manusia. ‘Tidakkah mereka cukup dengan semua kerusakan yang mereka perbuat hingga membuat seperempat dari hutan ini longsor karena pohon yang mereka tebang tanpa meraka tanami ulang?’Pertanyaan yang selalu muncul di kepalanya tidak pernah mendapatkan jawaban karena sulitnya untuk berinteraksi dengan manusia-manusia di seberang sana. Rasa tidak suka dengan makhluk satu itu membuat Aldrean tidak pernah ingin menginjakkan kakinya di sana. Berbeda dengan Adiknya Gamma, dia selalu keluar dari hutan dan berteman dengan manusia-manusia yang menurutnya sama sekali jauh dari prilaku jahat yang selalu Reymon ceritakan selama ini.“Lagi meratapi nasib lo lagi, Dre?” tanya Gamma, bercanda.“Enggak usah ganggu gue, lo punya janji sama mereka, ‘kan?”
Read more
Chapter 04
Septian haidar, Fuckboy SMA Langit yang paling terkenal sampai sekolah tetangga yang bahkan isinya cowok-cowok. Tapi, satu hal yang berbeda dari Fuckboy satu ini. Kalau cowok-cowok di luar sana yang mengaku Fuckboy biasanya mendekati banyak sekali wanita hanya untuk hiburan, main-main, atau mengisi waktu senggang. Tidak dengan Septian, dia mendapatkan gelar Fuckboy karena kesetiaannya kepada satu gadis. Namun, perempuan itu tidak kunjung menerimanya membuat dia beralih dari satu cewek ke cewek lain.Adriana melewati pagar bagian dalam sekolah dengan wajah yang sangat lesu, tatapan matanya kosong membuatnya sesekali tertabrak karena tidak hati-hati. Septian sedang asik berbincang dengan anak-anak gengnya, sesekali juga menggoda gadis-gadis yang menurut mereka sangat murah untuk di dapatkan dan berakhir dengan gelak tawa karena gadis-gadis itu mudah sekali tergoda.Tak sengaja pandangannya menangkap sosok Adriana, rambutnya yang di gerai serta tas ber
Read more
Chapter 05
“Ghina gak dibeliin, Sep?”Adriana menyiku lengan Septian yang baru saja menyajikan nasi goreng untuknya dan untuk Septian, lelaki itu melirik Ghina lalu memalingkan wajahnya malas. Dia tidak suka melihat Ghina, apa lagi di pagi cerah seperti ini. Membuat mood Septian hancur, pasalnya Ghina adalah perempuan yang Septian kejar. Tapi, berulang kali Ghina menolak pernyataan Septian dengan alasan tidak logis.Kekagumannya terhadap makhluk Mitologi bernama Werewolf membuat Ghina menjadi sedikit tidak waras, ia seringkali berhalusinasi sebagai jodoh dari Ras makhluk Mitologi itu yang terkenal sangat setia kepada pasangannya. Dan penuturan itu membuat Septian merasa lebih rendah karena di bandingkan dengan manusia jelmaan serigala yang belum tentu ada di dunia ini. Septian yang begitu di kagumi oleh banyak perempuan kini kalah karena penghantar dongeng sebelum tidur untuk anak-anak.***Septian sedang mengelilingi lorong p
Read more
Chapter 06
Semilir angin menerbangkan rambut Aldrean yang sudah memanjang, kini sudah hampir separuh hutan tempatnya tinggal di gunduli oleh manusia-manusia yang sangat serakah. Bahkan ada beberapa pendaki yang menulusuri hutan dan berujung singgah di tempat mereka. Desas-desus penduduk tersembunyi di pedalaman hutan sudah mulai terdengar dari telinga ke telinga, untungnya saja setelah salah satu pendaki tersesat itu tidak ada lagi manusia yang bisa masuk kedalam lingkungan penduduk Aldrean.“Kemarin di atas pohon, sekarang di pinggir jurang. Lo niat bunuh diri, ya, Dre?”Gamma mengagetkan Aldrean yang tengah larut dalam pikirannya, hampir saja dirinya terjatuh ke dalam laut yang berada tepat di bawah kakinya. Adik satu-satunya ini selalu membuatnya kesal setiap kali bersamanya, emosinya tiba-tiba memuncak hanya dengan kehadiran Gamma saja.Aldrean berjalan meninggalkan Gamma menuju hutan, Adiknya mengikuti terus ke mana saja Aldrean berjalan.
Read more
Chapter 07
“Buat apa sih, Dre?” tanya Gamma penasaran.Aldrean terus berjalan tanpa memperdulikan pertanyaan dari Gamma, pertanyaan yang sudah jelas-jelas Gamma sendiri ketahui kenapa harus ditanyakan kepada Aldrean?“Lo mau ke mana? Kita di area terlarang, bisa kena masalah kalau Ayah tahu kita di dunia manusia tanpa izin, Dre.”“Diem, Gam. Lo punya izin khusus karna ada gue.”Bibir Gamma terbungkam, tidak ingin berkomentar apapun. Jawaban dingin dari Aldrean terkesan memerintah dan menyombongkan dirinya. Tapi, Gamma sendiri paham betul bahwa Kakaknya memang tidak bisa peka terhadap perasaan makhluk lain.“Hutan di wilayah kita mulai gundul, lama kelamaan mereka bisa aja tebang hutan di sisi kita. Saat itu semua terjadi, apa yang bakal lo lakuin? Buru mereka semua atau hanya sekedar memperingati?” tanya Gamma.“Lo yang bakal memutuskan, Gam,” jawab Aldrean cuek.Gamma terhenti dan menatap tajam kepad
Read more
Chapter 08
Ghina menghela napasnya dalam, “Emangnya bisa ketemu sama dia lagi apa?”Adriana mengangguk beberapa kali, kemungkinan itu tidak mustahil, namun Adriana dan Ghina sudah beranggapan bahwa tidak akan bertemu lagi dengan pria aneh yang tiba-tiba datang lalu menghilang dengan tiba-tiba juga. “Tapi, sore-sore begini kayaknya enak deh kalau kita makan martabak, Ya. Laper juga gue,” ujar Ghina dengan kekehannya.“Kenapa tadi gak bilang Kak Devan titip martabak? Udah mau malem juga, Ghin.”“Lo sendiri yang bilang kalau mau tinggal beli sendiri. Yuk, ayo beli, Ya,” melas Ghina.Adriana menggelengkan kepalanya berkali-kali, “Enggak! Gak mau, Ghin. Jam segini banyak orang di jalan, nanti aja pulang Kak Devan, aku suruh dia beliin martabak pas pulang nanti. Lagian kamu tidur di sini kan, temenin aku?” ucap Adriana memastikan.Sempat terjadi pertengkaran kecil sebelum mereka membahas tentang pria asi
Read more
Chapter 09
“Orang gila?” tanya pria itu.Adriana memegang lengan pakaian Ghina, “Mana mungkin aku tinggalin kamu ke dalem rumah, Ghin.”Ghina melirik Adriana dan mendorong sahabatnya agar menjauh darinya. Adriana terhuyung, hampir saja terjatuh namun dia berpegangan pada pohon yang tertanam di depan rumah Adriana. Dia sedikit merasa sakit hati karena Ghina mendorongnya seperti itu. Tetapi, maksud dari Ghina adalah agar Adriana tidak terkena imbas dari pertengkaran mereka juga memastikan kalau Adriana aman. Devan tidak mungkin pulang secepat ini kecuali dia merasakan firasat aneh pada Adiknya dan memutuskan untuk pulang. Tapi, dilihat dari sikap Devan yang begitu overprotective pada Adriana, sudah di pastikan Devan akan segera pulang. Apa lagi sekarang Adriana sedang mencoba menghubungi Kakaknya. Dan Ghina harus menyelesaikan urusanya dengan pria itu secepat mungkin sebelum Devan datang.“Iya, lo. Orang gila yang
Read more
DMCA.com Protection Status