Share

Persahabatan Semu

“Iya. Gue merencanainkan yang mirip-miriplah,” Dessy mulai berbicara sedikit ketus.

“EO yang sama?”

“Ya.”

“Kalau bagitu sebaiknya kita memang nyanda perlu datang.”

“Kalo elo gak mau bugil ya gak usah naik ke panggung. Susah amat?”

“Kita melihatnya nyanda sesederhana itu. Kalian, remaja di kota besar, sebetulnya telah dimasukii dengan nilai-nilai yang mengkhawatir pun. Ini bahaya. Etika kalian tergerus. Gawatnya, banyak dari kalian nyanda menyadarin karena menganggap itu hal biasa. Kalau di kampung kita nyanda boleh bagitu.”

 Dessy tertawa. Sinis. Namun Adri tetap meneruskan. “Kalau kamu menganggap kita salah, silahkan. Tapi undanganmu memang nyanda bisa kita terima.”

Bagi Dessy yang seumur hidupnya hampir tak pernah mengalami penolakan, ucapan Adri tadi benar-benar terasa menyakitkan. Belasan tahun ia hidup dengan nilai seperti itu dan sejauh ini semuanya fine

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status